"Bagaimana aku harus menjawabmu?" Yang Shui menundukkan kepalanya. "Aku juga merasa bingung dengan keadaan kita saat ini."Yang Shui menghentikan kegiatannya sejenak. Dia menundukkan wajahnya yang sedih dengan perasaan sakit teramat sangat dalam hati. "Jujur saja, di lain pihak aku menyayangi Hua'er, tapi di pihak lain aku juga memikirkan nasibku dan kematian kedua orang tuaku yang diduga dilakukan oleh Shen Ming." Bayangan masa kecil indah sekaligus suram kembali berlarian di matanya yang mulai digenangi air bening nan hangat. Qing Yuan dapat merasakan aura di ruangan tersebut menjadikan sedikit lain. Dia tahu jika orang di belakangnya sedang bersusah-payah mengatasi luka dalam hati. "Kakak Shui, maafkan aku." Qing Yuan juga menundukkan kepalanya. "Gara-gara aku mengambil Hua'er sebagai muridku, semuanya menjadi kacau. Seharusnya aku cukup menolongnya saja dan langsung mengirim dia keluar dari hutan ini. Tapi, entah mengapa hatiku be
Qing Yuan mengepalkan tangannya sambil masih berlutut di atas lempengan batu altar. "Laoshi, aku akan menerima hukuman darimu malam ini. Aku tidak tahu, apakah aku masih dapat melihat matahari terbit esok hari."Yang Hua mengernyitkan kedua alis matanya dan bergumam dalam hati. "Anak bodoh ini, apa lagi yang dia katakan? Apakah dia pikir aku ini akan membunuhnya?" Raut wajah Yang Hua menyiratkan rasa heran, tetapi dia tetap menjaganya setenang mungkin.Di balik pinggangnya, jari-jari tangan pria itu masih memainkan mutiara biru miliknya sambil memikirkan beberapa kabar mengenai Qing Yuan dan Shen Ji.Sebelumnya, dia memasuki hutan ini dengan bertujuan untuk menjenguk keadaan Qing Yuan dan menanyakan perihal racun dalam tubuhnya dan juga ada hal penting lainnya yang ingin dia sampaikan.Namun, sewaktu di dalam perjalanan menuju kediaman bambu milik anak kesayangannya, secara tanpa sengaja pria itu mendengar pembicaraan para pengikut Qing
Suara bentakan Yang Hua seperti guntur menggelegar di siang hari di telinga semua orang.Tubuh Yang Kun dan Yang Bin seketika membeku di tempat. Kulit wajah mereka memucat seperti mayat hidup."Ah Kun, Ah Bin! Apakah kalian sedang membelanya ,dan sangat ingin menggantikannya menjalani hukuman?" bertanya Yang Hua sambil menatap tajam ke arah kedua muridnya.Yang Bin dan Yang Kun langsung tersungkur, bersujud dengan badan gemetar."Kami tidak berani, Laoshi!"Yang Kun sampai bersujud tiga kali saking takutnya. "Ampuni kami, Laoshi!" "Ampuni kami!""Lalu, mengapa jadi kalian berdua yang menjadi sangat berisik? Biarkan dia bicara!" Yang Hua berkata sambil menatap tajam kedua muridnya."Baik, Laoshi!" Yang Kun dan Yang Bin langsung mengepalkan kedua tangannya.Yang Hua kemudian menoleh ke arah Qing Yuan. "Katakan apa yang ingin kamu sampaikan!" Qing Yuan melanjutkan ucapannya. "Baik, Laoshi."
Para murid saling bergumam, mengatakan rumor tentang Mutiara Hati Petir milik sang guru. Namun, mereka juga tidak mengetahui secara pasti apa kegunaan dari benda tersebut.Qing Yuan sendiri tak mendengar gumaman para saudara seperguruannya. Dia juga tidak melihat adanya bola mutiara biru yang sedang melayang di udara. Tepatnya, di atas kepala Qing Yuan hanya berjarak tak lebih dari setengah tombak.Mutiara biru itu adalah inti petir yang didapatkan secara susah payah oleh Yang Hua saat dirinya berlatih di wilayah Puncak Selatan, tepatnya di atas puncak Gunung Tang Lei.Pria itu harus menerima ratusan kali serangan petir saat mengambil mutiara tersebut. Meskipun pada akhirnya Yang Hua terluka parah hingga nyaris tewas terbakar, tapi hal itu juga bisa dikatakan sepadan dengan pencapaian yang diperolehnya. Sekarang, alih-alih menghukum Qing Yuan, sebenarnya dirinya bertujuan untuk menerapkan kekuatan Mutiara Hati Petir ke dalam tubuh muridnya. Soal
"Itu bukan petir biasa, Hua'er!" jawab Yang Shui sambil mendesah. "Itu adalah ...." Yang Shui menundukkan kepala. Ada perasaan berat dan sedih dalam hati yang membuat suara pemuda itu menjadi lirih. "Itu adalah seseorang yang sangat sakti yang sedang mengeluarkan ilmu tingkat tingginya." Mendengar ini, Shen Ji terperangah. Mata bulatnya semakin membulat indah. Seseorang dengan ilmu semacam ini tentunya bukanlah orang lemah dan memiliki kekuatan tiada tara. Ia pun langsung merasa ingin menjadi seperti seseorang yang dengan begitu menakjubkannya bisa mengeluarkan ilmu tingkat dewa tersebut. "Woaaaah, hebat! Sangat hebat!" Shen Ji menepuk tangannya sendiri dan berseru dengan mata berbinar, tak percaya. "Orang itu sungguh sangat hebat, dan aku ingin juga punya ilmu seperti itu!" "Untuk apa kamu ingin memiliki ilmu semacam itu" Qing Wei langsung menyambar ucapan Shen Ji. Shen Ji sedikit kaget. Memangnya untuk apa ilmu tingkat tinggi semacam itu bagi seorang gadis sepertinya?
Seketika Yang Shui dan Qing Wei berlari ke arah empat orang yang ternyata membawa tubuh Qing Yuan."Adik Yuan!" Yang Shui langsung mengetahui siapa orang yang berada di atas tandu."Ketua!" Qing Wei juga menyadari sesuatu.Keduanya bergegas menyongsong kedatangan rombongan kecil tersebut. Rasa cemas tak terkira membuat wajah-wajah keduanya menjadi tegang dan pucat disertai debaran jantung tak beraturan.Rombongan para murid Sekte Lembah Kegelapan akhirnya berhenti. Mereka masih tidak meletakkan tandu yang membawa tubuh Qing Yuan."Kakak Shui, kami diperintahkan oleh laoshi untuk membawa tuan muda." Yang Bin berkata sambil menunjuk ke arah tandu."Biar aku melihatnya." Bibir Yang Shui sampai bergetar saat berkata."Baiklah, Kakak Shui!" Yang Bin lalu memberi isyarat kepada para murid untuk meletakkan tandu yang membawa tubuh Qing Yuan di hadapan Yang Shui dan Qing Wei.Mata Yang Shui dan Qing Wei terbelalak lebar dengan mulut terbuka. Mereka benar-benar tercekat saat melihat kondisi Qi
"Fuma, apakah Anda benar-benar tidak ingin melepaskan topengmu? Kita sudah menjadi suami istri sekarang, jadi kita tidak harus saling menutupi wajah masing-masing." Mendengar itu, Qing Yuan terkejut. Identitasnya tak boleh terbongkar! "Maaf, Gongzhu. Wajah ini tidak seperti orang kebanyakan, dan hamba takut, jika nanti Gongzhu akan menjadi tidak nyaman dengan penampilan wajah hamba," ucapnya dengan sikap hormat. Namun, gadis berpakaian pengantin merah terang itu tak bisa dibantah. "Tapi aku ingin sekali melihat wajah suamiku. Kalau Fuma tidak mau membukanya, maka biar saja aku yang membuka topengmu!" ucapnya, lalu melayangkan tangan dengan cepat untuk meraih paksa topeng suaminya. Pria berjubah merah begitu gesit menghindari sambaran tangan istrinya dengan sangat ketakutan. Namun, sang istri bak singa kelaparan yang mengejar Qing Yuan, hingga tubuh mereka jatuh saling bertindihan di atas ranjang pengantin.Tangan gadis bercadar mulai nakal menyentuh apa saja yang dia sukai. Qing
"Baik, Ketua!" sahut Qing Wei dengan suara tegas.Qing Yuan mengangguk. "Dan ingatlah suatu hal, jangan sebut aku dengan Marga Qing saat kita berada di luar hutan ini," ingatnya, "Panggil aku dengan nama Yang Yuan!"Lagi-lagi, hanya kata kepatuhan yang keluar dari mulut gadis sang pengawal bayangan.Andaikata sang tuan memerintahkan untuk membunuh dirinya saat ini juga pun, dia pasti akan melakukan tindak kebodohan itu dengan tanpa keraguan sama sekali.Hanya saja, kepatuhan Ah Wei membuat perasaan Qing Yuan yang awalnya buruk, semakin buruk. "Ah Wei! Mengapa kamu selalu mengiyakan saja apa pun perkataanku! Tidak ada kata lainkah?" "Ampun, Ketua. Ah Wei tidak paham dengan apa maksud Ketua," ujar Qing Wei dengan wajah polosnya.Dia adalah seorang gadis yang dilatih secara khusus oleh Qing Fuyu untuk menjadi salah satu pengawal bayangan dari keluarga Qing.Dalam dirinya sebagai pengawal bayangan, tertanam tuga untuk melindungi tuannya, sekaligus menjadi pembunuh yang hanya tahu untuk