Share

Bab 10

Panggilan masuk dari nomor tak dikenal. Aku menautkan alis. Merasa tak punya urusan apapun yang mendesak, panggilan itu aku abaikan. Terputus dengan sendirinya.

Setelah meletakkan ponsel di ranjang, aku berjalan cepat menuju pintu depan. Dimana ketukan makin intens. Sedikit penasaran, siapa yang bertamu pagi-pagi?

Aku mundur beberapa langkah. Kaget. Tamu tak diundang itu ternyata Bang Fajar. Ia menerobos masuk begitu saja saat pintu terbuka.

Wajah yang biasanya senantiasa rapi, kini mulai ditumbuhi cambang dan kumis yang dibiarkan memanjang. Rahangnya yang tajam kian mengeras.

Bang Fajar terlihat sedikit tidak terurus.

Ia mengedarkan pandangan.

“Mana dia!?” tanyanya dengan tatapan nyalang.

“Dia? Dia siapa?”

“Si brengsek itu.” Ia langsung masuk ke ruang tengah.

Farhan. Pasti pemuda itu yang ia cari.

Cuma yang membuat heran, kenapa ia tampak begitu marah?

“Abang kenapa?” tanyaku sambil mengikuti langkah laki-laki itu.

Bang Fajar tak menggubris. Langkahnya terus saja bergerak m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status