Share

Sebuah Rencana

Mati. Setiap makhluk yang bernyawa, pasti akan mengalaminya. Tidak peduli dia sehat ataupun sakit, muda ataupun tua, kaya ataupun miskin. Kematian itu pasti menghampiri. Tiga kali ditinggalkan orang terkasih, bukan hal yang mudah bagiku. Meskipun kata ikhlas sering kali terlontar pada setiap orang yang datang untuk memberikan kekuatan, nyatanya aku tidak sekuat itu. Bapak, Mas Dwi, dan kini Ibu. Mereka semua bagaikan pelita dalam kehidupanku, dan satu per satu dari mereka meninggalkanku.

Tapak demi tapak kenangan membayang di pelupuk mata, mengumpulkan buliran bening yang seolah tanpa jeda mengalir dari sumber mata. Aku terus berusaha tegar demi Zaka. Anak itu satu-satunya manusia yang memiliki aliran darah dari ketiga orang yang kuanggap pelita, pun buah hati yang kupunya. Beruntun pertanyaan dari bibir mungilnya membuat jiwa dan ragaku beku. Aku tidak kuasa menjawab dan menjelaskan, karena pada akhirnya rasa sakit itu kembali membuat hati ini terluka.

Semua orang mencoba menjelaskan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status