Share

Bab 40 Di Apartemen

Pagi yang sangat cerah, Prana sudah membuka gorden hingga sinar matahari masuk menghangatkan ruangan.

Dia melihat istrinya, masih meringkuk di sofa dengan mata terpejam. Sama sekali tidak terusik oleh cahaya yang sudah terang benderang. Prana hanya tersenyum, membiarkan Ganis memuaskan tidurnya.

Gagah sudah tampak rapi, karena Prana sudah mengelap tubuh dan mengganti pakaiannya. Terlihat sudah sehat.

"Mami beum banun Papi, banunin gih." tunjuk Gagah ke maminya.

"Biarin aja, kemarin mami sangat capek. Jadi, perlu banyak tidur."

"Mami, kalau ndak dibanunin, ngak banun-banun. Gagah cuka diculuh eang banunin mami."

"Gimana cara Gagah bangunin mami?" tanya Prana penasaran.

"Cium bibilna" tunjuk Gagah, ke bibirnya yang mengerucut.

Prana tertawa. 'Kok sama, ya?' pikirnya, merasa tergugu.

"Papi cium mami, bial banun."

"Mau sama Gagah atau sama Papi?"

"Bocan ah cama Gagah teus, gatian cekalang cama Papi aja."

Ya, ampun! Prana benar-benar gemas dibuatnya. Namun, dia mengikuti juga saran anakny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status