แชร์

Bab 2.1 Akar Api Murni

ผู้เขียน: Shana13
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-27 12:26:12

Begitu Ling Yue menarik adiknya melewati ambang tak kasat mata yang diciptakan oleh air terjun beku, suara gemuruh air kembali terdengar di belakang mereka, menutup mereka dari dunia luar yang dingin dan kejam. Untuk sesaat, Ling Yue hanya bisa berdiri terpaku, napasnya tertahan di dada. Kehangatan yang menyelimuti mereka begitu nyata, begitu menenangkan, hingga terasa seperti mimpi.

Matanya perlahan-lahan menyesuaikan diri dengan cahaya biru lembut yang memenuhi gua. Ini bukanlah gua biasa yang gelap dan lembab. Langit-langitnya berkilauan seperti langit malam, dihiasi oleh ratusan kristal biru yang berdenyut dengan cahaya magis. Udara di dalamnya begitu murni dan dipenuhi oleh energi yang begitu padat, hingga Ling Yue bisa merasakannya di kulitnya—sebuah tekanan lembut namun kuat yang membuat setiap sel di tubuhnya terasa hidup.

Di tengah gua, sumber dari semua keajaiban ini berada: sebuah kolam air sebening kristal yang permukaannya menguarkan uap hangat. Airnya tampak begitu mengundang, menjanjikan kelegaan dari rasa dingin yang telah menyiksa mereka selama berhari-hari.

Ling Er, yang nalurinya sebagai seorang anak mengalahkan rasa takutnya, melepaskan genggaman tangan kakaknya. Dengan langkah terhuyung-huyung, ia berjalan menuju kolam itu, matanya yang kusam kini memancarkan secercah harapan. "Hangat… Kakak, airnya hangat…" bisiknya, tangannya yang kurus terulur untuk menyentuh permukaan air yang berkilauan.

Sebelum jari-jarinya sempat menyentuh air, sebuah bayangan melesat melewatinya. Wang Yue, yang tadinya berada di dekat pintu masuk, kini telah berdiri di antara Ling Er dan kolam. Gerakannya begitu cepat hingga tidak menimbulkan suara sama sekali.

Bodoh. Anak fana yang tidak tahu apa-apa. Pikiran itu melintas di benak Wang Yue dengan jengkel. Ia bisa merasakan fluktuasi liar dari aura gadis kecil itu saat mendekati Mata Air Spiritual Murni. Mata Air ini adalah inti dari seluruh energi di lembah ini, sebuah anomali alam yang ia temukan bertahun-tahun lalu. Satu tetes airnya mengandung Qi murni yang cukup untuk membuat seorang kultivator tahap Foundation Establishment meledak. Membiarkan anak fana yang lemah ini menyentuhnya sama saja dengan seekor ngegat yang terbang ke dalam api. Ia tidak peduli pada nasib anak itu, tetapi ia tidak akan membiarkan auranya yang meledak mengotori sumber kekuatannya.

Tangannya terulur, telapaknya berhenti hanya beberapa senti dari dahi Ling Er. Ia tidak perlu menyentuhnya; tekanan dari Qi-nya saja sudah cukup untuk membuat gadis kecil itu membeku di tempat.

“Jangan menyentuhnya,” perintahnya. Suaranya tidak keras, tetapi mengandung ketajaman dan kekuatan yang membuat udara di sekitarnya bergetar. “Itu Mata Air Spiritual Murni. Tubuh fanamu yang lemah tak akan bisa menahannya; kau akan hancur berkeping-keping sebelum sempat merasakan kehangatannya. Jauhkan dirimu darinya.”

Ia melirik ke arah pemuda itu, mengamati reaksinya. Setidaknya yang satu ini tidak bodoh, pikirnya saat melihat Ling Yue tersentak dan dengan sigap menarik adiknya menjauh, wajahnya pucat pasi karena ngeri. Ada kecerdasan dan kepatuhan instingtual dalam diri pemuda itu. Sesuatu yang langka.

Namun, kehadiran mereka tetap saja mengganggu. Bau lumpur, daun busuk, dan keputusasaan fana yang menempel di jubah mereka mengotori kemurnian guanya. Hal itu harus segera diatasi. Dengan sedikit lambaian tangannya, dua jubah dari kulit binatang spiritual yang ia simpan melayang dan mendarat di pelukan Ling Yue.

Ling Yue memeluk jubah yang dilemparkan kepadanya, jantungnya masih berdebar kencang membayangkan bahaya yang baru saja dihindari Ling Er. Jubah itu terasa kasar di tangannya, tetapi memancarkan kehangatan yang stabil. Ini… ini adalah kebaikan lain dari pria dingin ini. Meskipun kata-katanya setajam es, tindakannya—sekali lagi—menyelamatkan mereka.

“Ganti bajumu yang kotor itu. Setelah itu, kalian boleh tidur di sudut sana.” Pria itu menunjuk ke sebuah ceruk kering yang tampak nyaman. “Jangan bersuara. Jangan menyentuh apa pun.”

Rasa syukur yang meluap membuat Ling Yue tidak bisa menahan diri. Ia kembali bersujud, mengabaikan tatapan jengkel yang mungkin akan ia terima. “Tuan, terima kasih atas semua kebaikan Anda. Izinkan saya membalasnya. Saya bisa membersihkan gua Anda, memasak, atau melakukan pekerjaan apa pun. Tolong, izinkan saya melayani Anda.”

Wang Yue menatapnya dengan pandangan yang seolah berkata bahwa Ling Yue adalah makhluk paling merepotkan yang pernah ia temui. “Aku tidak butuh pelayan,” kata tajam. “Aku benci kebisingan dan gangguan. Kedamaian gua ini adalah segalanya bagiku.” Ia berhenti sejenak, matanya yang dingin menatap lurus ke arah Ling Yue. “Diam adalah balasan terbaik yang bisa kau berikan.”

Dengan kalimat terakhir itu, pria agung itu berbalik, kembali ke lempengan batu giok di dekat kolam dan duduk bersila. Dalam sekejap, auranya kembali tenang dan tertutup, seolah-olah ia telah membangun dinding tak terlihat di sekelilingnya, mengabaikan mereka sepenuhnya.

Ling Yue mengerti. Ia segera membawa Ling Er ke sudut yang ditunjuk dan membantunya berganti pakaian. Begitu jubah hangat itu menyentuh kulit mereka, rasa lelah yang luar biasa langsung menghantam. Untuk pertama kalinya dalam beberapa hari, mereka merasa aman. Terlindungi. Hangat. Dengan perut yang masih kosong namun hati yang sedikit lebih tenang, mereka berbaring dan langsung terlelap.

Cahaya biru dari kristal di langit-langit menyambut Ling Yue saat ia terbangun. Ia tidak tahu sudah berapa lama ia tertidur, tetapi tubuhnya terasa lebih ringan dan kuat dari sebelumnya. Rasa sakit dan pegal akibat perjalanan panjang telah hilang, digantikan oleh energi yang segar. Ling Er masih tertidur pulas di sampingnya, napasnya teratur dan wajahnya tidak lagi sepucat kemarin.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Lembah Awan Berkabut   Bab 5.2 Lompatan ke Illusory Yin

    “Kakak!” Tiba-tiba Ling Er berlari maju, mencengkeram lengan Ling Yue dengan sangat erat, wajahnya pucat pasi. “Jangan lakukan itu! Aku, aku tidak suka ini! Apakah ini berbahaya, Tuan?” tanyanya, menatap Wang Yue dengan tatapan menantang yang berani. Wang Yue melirik Ling Er. Gadis kecil yang dulu ia anggap sebagai gangguan kini telah tumbuh menjadi seorang kultivator muda cantik yang berani menanyainya secara langsung demi kakaknya. Ada kilatan apresiasi yang sangat samar di matanya sebelum kembali menjadi dingin. “Setiap langkah kultivasi yang nyata itu semuanya berbahaya, gadis kecil,” jawabnya, suaranya tetap datar. “Jauh lebih berbahaya daripada menghadapi seribu monster. Bahaya terbesar bukanlah jurang itu sendiri, tetapi hatinya sendiri.” Ia kembali menatap Ling Yue. “Jika dia ragu sedikit saja saat berada di dalam sana, jika dia mencoba berpegang pada egonya, Yin akan langsung melahap jiwanya tanpa sisa. Ia akan j

  • Lembah Awan Berkabut   Bab 5.1 Lompatan ke Illusory Yin

    dua puluh tahun. Waktu di dalam Lembah Awan Berkabut mengalir seperti air sungai yang tenang, tak terasa namun meninggalkan perubahan yang mendalam. Ling Yue yang dulunya adalaj seorang bocah kurus yang gemetar karena dingin, kini telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tinggi dan tegap. Wajahnya telah kehilangan jejak kekanak-kanakan, digantikan oleh ketenangan dan kepercayaan diri yang lahir dari kekuatan yang ia genggam. Aura seorang kultivator tahap Ascendant—sebuah pencapaian yang hanya bisa diimpikan oleh para master di dunia luar—menguar lembut dari tubuhnya, terkendali dengan sempurna. Ling Er juga telah mekar. Gadis kecil yang dulu hanya bisa bersembunyi di belakang punggung kakaknya kini telah menjadi seorang gadis yang anggun dan bersemangat. Di bawah bimbingan Wang Yue yang sesekali memberinya petunjuk, dan dengan energi spiritual murni dari lembah, ia telah berhasil mencapai tahap Core Formation. Rambut hitamnya yang panjang sering kali ia ikat dengan pita sutra saat i

  • Lembah Awan Berkabut   Bab 4.2 Kutukan Sang Berkah

    Seolah dipanggil oleh kata-kata Wang Yue, beberapa bulan kemudian, langit di atas Lembah Awan Berkabut berubah. Awan hitam yang pekat berkumpul dengan kecepatan yang tidak wajar, mengubah siang hari menjadi senja yang mencekam. Angin mulai menderu seperti raungan binatang buas, dan kilat menyambar di antara awan, bukan dengan kilatan putih, tetapi dengan kilatan ungu yang aneh. Ling Er berlari ketakutan ke dalam pelukan Ling Yue. “Kakak, aku takut! Badainya aneh!” Ling Yue sendiri merasakannya. Ini bukan badai biasa. Udara dipenuhi oleh energi spiritual yang liar, kacau, dan merusak. Wang Yue muncul dari meditasinya dan berdiri di mulut gua, menatap langit dengan ekspresi tenang. “Ini bukan badai biasa,” kata Wang Yue. “Ini adalah Pergolakan Spiritual. Gejolak energi alam yang terkadang terjadi di tempat dengan Qi yang padat. Ini berbahaya, tetapi juga merupakan sebuah kesempatan.” Ia menoleh pada Ling Yue, matanya berkilat dengan intensitas yang membuat Ling Yue merinding

  • Lembah Awan Berkabut   Bab 4.1 Kutukan Sang Berkah

    Setelah Ling Yue berhasil menemukan “kompas”-nya, seolah-olah sebuah bendungan di dalam dirinya telah runtuh. Energi spiritual yang tadinya terasa asing dan sulit dijangkau, kini mengalir ke arahnya seperti sungai yang menemukan muaranya. Kemajuan yang ia buat tidak lagi bertahap; itu adalah sebuah lompatan kuantum yang menakjubkan. Dalam satu bulan, di bawah bimbingan Wang Yue yang tanpa henti, ia berhasil menyempurnakan tahap Qi Condensation. Dantiannya yang tadinya hanya pusaran hangat kini telah memadat menjadi sebuah inti Qi yang stabil dan bercahaya. Wang Yue tidak memberinya waktu untuk berpuas diri. Latihan fisik yang brutal dimulai, mendorong tubuh fana Ling Yue hingga ke batas kemampuannya, memaksanya untuk menyerap energi spiritual untuk memperbaiki otot-ototnya yang robek dan tulangnya yang terasa remuk. Tiga bulan kemudian, ia menembus ke tahap Foundation Establishment. Perubahan itu terasa nyata. Ia tidak lagi merasa selemah dulu; tubuhnya ringan, indranya lebih ta

  • Lembah Awan Berkabut   Bab 3.2 Kehendak Sebagai Kompas

    Metodenya memang kejam. Ia bisa saja menggunakan Qi-nya untuk secara paksa membuka meridian Ling Yue dan membiarkannya merasakan aliran energi. Itu akan lebih cepat, lebih mudah. Tapi itu akan menjadi jalan pintas yang berbahaya. Jalan kultivasi dipenuhi dengan iblis batin. Jika Ling Yue tidak bisa menaklukkan iblis pertamanya—keraguan dirinya sendiri—maka ia tidak akan pernah bertahan dari ujian-ujian yang lebih besar di masa depan. Tekanan melahirkan berlian. Jika ia patah hanya karena ini, maka ia memang tidak layak untuk diajari. Pandangannya beralih ke sudut gua, di mana gadis kecil itu, Ling Er, sedang duduk diam, mengamati kakaknya dengan mata penuh kekhawatiran. Wang Yue memastikan gadis itu mendapatkan makanan yang layak setiap hari, yang ia letakkan diam-diam saat kedua anak itu tertidur. Itu adalah tindakan praktis; ia tidak ingin gadis itu mati kelaparan dan menjadi gangguan lain. Namun, melihat kesetiaan dan cinta tanpa syarat di mata gadis kecil itu memicu sesuatu yan

  • Lembah Awan Berkabut   Bab 3.1 Kehendak Sebagai Kompas

    Fajar pertama setelah sumpah itu diucapkan terasa berbeda. Udara di dalam gua tidak lagi hanya terasa hangat dan aman bagi Ling Yue; kini udara itu dipenuhi oleh antisipasi yang berat dan sedikit rasa takut. Ia bangun bahkan sebelum Ling Er, hatinya berdebar-debar karena semangat dan kegelisahan. Hari ini adalah hari pertamanya menapaki jalan untuk menjadi kuat. Hari ini, ia akan mulai belajar. Ia menemukan Wang Yue sudah duduk di atas Lempeng Giok Es Abadi, matanya terpejam, auranya setenang dan sedalam danau beku di puncak gunung. Ling Yue mendekat dengan hormat dan menunggu dalam diam. Ia tidak menunggu lama. Tepat saat secercah cahaya matahari pertama menembus tirai air terjun, menciptakan pelangi samar di mulut gua, Wang Yue membuka matanya. “Duduk,” kata Wang Yue, suaranya datar, memecah keheningan pagi. Ia menunjuk ke sebuah batu datar di seberang kolam. “Pejamkan matamu.” Ling Yue segera menurut, jantungnya berpacu. Ia duduk bersila, meluruskan punggungnya, dan memeja

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status