Share

Bab 22

last update Huling Na-update: 2025-07-11 13:53:05

“Rupanya kamu sudah bangun,” ucap Selina saat menyadari Aizar sedang berdiri di hadapannya.

“Baru saja,” jawab Aizar. “Apa kamu sudah mau berangkat kerja?” tambahnya bertanya, lalu ia duduk di tepi tempat tidur.

“Masih sejam lagi. Aku mau membelikan sarapan dulu sebelum berangkat. Kamu mau makan apa?” tanya Selina lalu berjalan mendekati lemari baju di pojok kamar.

“Nanti aku beli makan sendiri saja, tidak perlu repot-repot,” ujar Aizar walaupun ia menyadari uang yang diberikan oleh Selina saat mengantarnya ke pabrik Shine sudah habis dibelikan makan siangnya kemarin.

“Ya sudah terserah kamu. Tapi, lebih baik hari ini kamu istirahat saja ya di kamar, lagi pula hari ini aku balik lebih awal,” jelas Selina sambil mengganti baju membelakangi Aizar.

Aizar terpegun seketika melihat Selina mempertontonkan bagian belakang tubuhnya, bentuknya bulat sempurna.

Setelah selesai berpakaian seragam kerja, Selina meracikan teh hangat untuk mereka berdua minum pagi itu.

“Hanya teh saja,” ucap Selin
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 54

    Aizar menghampiri Kakek Pram yang sedang berdiri di luar mobil bersama Tante Mirna dan Furi.“Sudah bangun kamu, Nak? capek sekali sepertinya, sampai tertidur pulas,” ucap Kek Pram saat Aizar mendekat.“Iya, Kek, mungkin karena kebanyakan makan saat di hotel jadi aku mengantuk sekali,” jelas Aizar beralasan. “Oh iya, ada apa dengan mobilnya, Tante?” tanya Aizar menyapa Mirna yang berdiri tidak jauh dari Kek Pram.“Ada masalah dengan kampas koplingnya, Nak Aizar, mana Tente buru-buru lagi harus segera ke kantor,” jawab Mirna tampak resah.Mendengar jawaban Tante Mirna, tiba-tiba terbersit ide di pikiran Aizar.“Kakek juga harus cepat sampai ke kantor, kan?” ucap Aizar sambil memberi kode di matanya pada Kek Pram. “Bagaimana kalau Tante Mirna duluan saja dengan Kakek, aku dan Furi menunggu di sini sampai bantuan dari bengkel datang,” ujar Aizar menjalankan rencananya.Mendengar ucapan Aizar, Mirna tampak terkejut sampai mengerutkan kening.“Iya, Bu Mirna... ikut saja dengan mobilku, na

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 53

    “Iya, Benar, si anak hilang itu sekarang sudah kembali,” jelas Kek Pram sambil tersenyum, sedangkan Mirna terlihat keheranan mengetahui kembalinya Aizar setelah begitu lama menghilang.“Jadi, selama ini sebenarnya kamu berada di mana, Nak Aizar?” tanya Mirna merasa penasaran.“Aku sebenarnya tidak hilang Tante, aku tinggal bersama ayahku di...” jawab Aizar terpotong.“Sebenarnya dia dibawa ke sebuah desa terpencil di pedalaman kabupaten oleh ayahnya. Makanya kini dia kembali lagi menjadi bagian dari keluarga besar Prambudi,” jelas Kek Pram memotong ucapan Aizar.“Oh, jadi begitu ceritanya,” ujar Mirna sambil mengangguk. “Oh iya, Aizar, apa kamu masih ingat sama Furi, dulu dia teman sekolahmu, lho...” tambah Mirna coba memperkenalkan gadis yang sejak tadi berdiri di belakangnya.“Serius, Tante?” tegas Aizar merasa terkejut mengetahui kebetulan itu.“Iya, Nak... aku dan mamamu bersahabat. Dulu kami selalu bertemu di TK Mutiara jika kebetulan menjemput kalian berdua pulang sekolah,” jel

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 52

    Selesai acara meeting, semua orang dipersilakan untuk menikmati jamuan makan siang yang sudah tersedia di dalam ruangan itu. Aneka makanan tersedia di meja buffet, bebes memilih apa saja yang disukai. Aizar dan Kek Pram pun tampak sudah berbaur memilih makanan yang mereka inginkan.“Kakek mau minum apa, biar aku ambilkan,” ucap Aizar menawari kakeknya yang sudah duduk di meja makan beserta makanan yang telah dipilihnya.“Ambilkan aku jus saja,” ucap Kek Pram. Aizar pun pergi menuju ke meja minuman yang tersedia di bagian pojok ruangan, saat itulah ia melihat si gadis berambut panjang sepunggung itu sedang mengambil minuman di sana. Tentu saja, Aizar tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mendekati.“Ini jus buah ya?” ucap Aizar saat berada di samping gadis itu. Spontan gadis itu menoleh ke arah Aizar yang tiba-tiba berdiri di dekatnya.“Kamu bertanya padaku?” tanya gadis itu menegasi Aizar.“Iya, apa ada orang lain lagi di sini selain kita berdua?” Aizar balas bertanya sambi

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 51

    Acara meeting siang itu berlangsung di lantai 17 hotel berbintang lima. Ini pertama kalinya Aizar naik lift, tentu saja sejak menginjakan kaki di dalam hotel, diam-diam semua hal yang berada di dalam tempat mewah itu jadi perhatiannya. Rupanya rapat baru saja akan dimulai, kehadiran Kek Pram diberi ucapan selamat datang oleh moderator yang sedang memimpin jalannya pertemuan menjelang tengah hari itu. Semua orang memandang ke arah Kek Prem yang didampingi oleh Aizar.Seorang petugas mengantarkan Kek Pram menuju tempat duduk yang telah disediakan, setelah itu dia menambahkan satu seat lagi untuk tempat duduk Aizar di samping kanan kakeknya.“Baiklah kita lanjutkan pertemuan kali ini. Seperti pada awal yang saya sebutkan tadi, meeting kali ini untuk membahas dan mengikutsertakan peran aktif para pengusaha lokal atas serbuan barang-barang elektronik merk luar negeri yang akhir-akhir ini seperti tidak terbendung lagi, sehingga dampaknya akan buruk bagi produk-produk lokal baik yang sudah

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 50

    “Kalau boleh tahu, kenapa Tante Sisil tidak bekerja saja di kantor pusat saja. Kenapa harus di pabrik ini?” tanya Aizar merasa penasaran dengan keberadaan Sisilia di tempat itu. “Suamiku memang memintaku untuk bekerja di kantor pusat, tapi karena sebelum aku menikah dengan Om-mu itu, aku memang sudah bekerja sebagai staf di sini. Jadi aku sudah merasa nyaman terus bekerja di sini saja,” jelas Sisilia.“Seharusnya sebagai menantu seorang miliarder tidak perlu bekerja pun tidak apa-apa, kan? Duduk saja di rumah mengurus keluarga pasti sangat menyenangkan, bukan?” tanya Aizar mengutarakan pandangan.“Suamiku memang menginginkan tidak bekerja lagi, tapi aku bosan hanya berdiam diri di rumah. Apalagi di rumah tidak ada siapa-siapa. Jadi aku memilih untuk tetap bekerja saja. Kecuali misalnya nanti Nikko sudah tidak kuliah dari luar negeri, bisa aku pertimbangkan untuk tidak bekerja lagi. Walaupun dia cuma anak tiriku, sudah seharusnya kan aku yang menjaga?” jelas Sisilia memberitahu rencan

  • Liontin Pemikat Hasrat   Bab 49

    Di tengah-tengah acara meeting, Kek Prambudi memperkenalkan sang cucu pada para stafnya, bahwa dia yang akan menggantikan posisinya sebagai seorang presiden direktur. Seketika semua orang menyambut dengan bertepuk tangan. Aizar yang masih berdiri di samping Kakek membalas sambutan mereka dengan senyum dan ucapan terima kasih.“Dalam waktu sebulan hingga dua bulan ke depan, Pak Aizar baru akan aktif menjabat sebagai pimpinan. Saat ini aku sedang mempersiapkan semuanya agar nanti saat dia resmi menjadi Presdir dia sudah menguasai semua tugas dan tanggung jawab yang dia emban,” jelas Kek Pram bicara penuh semangat di depan semua orang.“Pak Pram, boleh saya tahu, cucu Bapak ini lulusan dari universitas mana? Apa baru saja lulus dari luar negeri, Pak?” tanya salah seorang staf pada Kek Pram yang merasa penasaran.“Tidak perlu berpendidikan tinggi untuk menjadi penggantiku. Aku saja hanya tamatan SMP, jadi pendidikan itu tidak penting lagi buat seorang Presdir. Makanya aku angkat para staf

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status