Share

50. Luapan Hati

Clarissa tidak segera membalas perkataan Arlon. Dadanya mulai terasa penuh. Dan dia ingat Adimasta. Rasanya dia mau cowok sipit berkacamata itu ada di dekatnya dan menenangkan dia.

"Sayang, hidup terus berjalan. Aku ingin menemukan tujuan hidupku. Bersama istri dan anakku sekarang, semua berbeda. Aku merasa lengkap." Arlon memandang Clarissa. Dia ingin juga Clarissa memahami dirinya dan bukan hanya melihat masa lalu.

"Lengkap? Jika aku masuk, aku jadi pengganggunya!" Suara Clarissa mulai naik.

"Itu tidak benar," bantah Arlon. "Kamu putriku. Sampai kapanpun, tidak akan berubah."

"Putri yang tidak terlihat," sahut Clarissa dengan nada kesal.

"Itu kesalahanku. Aku minta maaf, Clarissa. Aku menganggap kamu baik-baik saja. Karena kamu gadis yang kuat." Arlon berusaha menjelaskan apa yang dia pikirkan.

"Kuat? Gadis dua belas tahun, melihat papa dan mamanya berpisah dengan pertengkaran tak kunjung berakhir? Lalu ditinggal sendirian. Sekalipun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status