Share

54. Malu Mengungkapkan Rasa

Bramantyo memandang Clarissa. Dia tersenyum dengan tatapan yang sengaja dia buat seolah dia kesal. Clarissa menggembungkan pipinya. Clarissa pikir masalah baru akan segera muncul.

"Ya, aku kesal. Aku cemburu," kata Bramantyo.

"Upss ..." Clarissa menepuk kedua pipinya. Dadanya tiba-tiba degdegan.

"Maunya begitu." Secepat kilat Bramantyo melanjutkan. Nada suaranya berubah, kembali normal.

"Hah?" Clarissa mengangkat kedua alisnya dan melebarkan mata.

"Aku bukan anak baru gede, Clarissa. Kamu pikir apa? Kalau aku cemburu, aku masuk ke dalam kamar lalu aku damprat papa kamu, begitu? Atau lebih ekstrim aku tonjok mukanya ..."

Clarissa tersenyum lebar. Ucapan Bramantyo kembali dilepaskan dengan nada lucu. Clarissa lega, Bramantyo hanya mengerjai dia.

"Om, bisa aja becanda," ujar Clarissa.

"Kamu itu, seperti keponakan aku. Umur kalian ga jauh beda. Dia mirip kamu, gayanya. Kalau melihat kamu aku jadi ingat keponakanku itu. Maka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status