Share

Bright Myers

Malam itu, setelah makan malam selesai Myli pergi menemui Bu Maria untuk meminta ijin agar bisa berjalan-jalan dalam mansion.

Sangat besar dan luas, mulai dari gaya arsitektur, properti yang di miliki hingga apa saja yang ada di dalam nya membuat Myli melongo dan masih tak percaya ia bisa berada di dalam mansion yang megah tersebut.

Langkah demi langkah menggunakan kaki nya yang masih sakit, Myli yang berjalan pincang akhir nya terhenti di depan sebuah pintu yang cukup besar dan megah.

Myli menatap kagum dengan apa yang ia lihat di depannya.

"Waw, ruangan apa ini? kenapa pintu nya saja semegah ini?" Batin Myli.

Myli tertarik dengan hanya melihat pintu itu. Ia penasaran, ia ingin mengetahui apa yang ada di dalam nya.

Myli melihat sekitarnya, dan itu sangat sepi dan tak ada orang satu pun.

Tapi ia tak tau bahwa sudah ada yang memperhatikan nya dari belakang. Saat akan memegang gagang pintu, tiba-tiba ia di kaget kan oleh seseorang yang sudah memegang pundaknya.

Betapa terkejutnya Myli. Namun saat ingin mengeluarkan suara, mulut nya segera di tutup.

"Haa." Myli melepaskan tangan yang menutup mulutnya.

"Maafkan saya dokter Metta." Ucap Myli menundukkan kepala nya meminta maaf yang ternyata ia ketahuan oleh dokter Metta akan masuk keruangan seseorang tanpa meminta ijin terlebih dahulu.

"Apa yang kau lakukan di sini? bukankah kau di beritahu kalau kau tak boleh banyak berjalan? Luka mu akan terbuka dan berdarah lagi nanti." Ucap dokter Metta.

"Maafkan saya dok. Saya hanya merasa bosan jadi saya meminta izin pada Bu Maria untuk berkeliling. Maafkan saya karena telah lancang ingin masuk ruangan ini."

Dokter Metta menatap Myli yang menundukkan kepalanya.

"It's okay Myli, aku hanya khawatir luka mu akan lebih menyakitimu apabila kau banyak berjalan. Kau bisa minta tolong padaku sehingga aku bisa membawau berkeliling menggunakan kursi roda."

"Maaf dok. Saya hanya tak ingin merepotkan orang-orang."

"It's okay Myli." Ucap doter Metta memaklumi.

"Apa kau penasaran dengan apa di balik pintu ini?" Tanya dokter Metta.

Myli hanya menatap dokter Metta, dan di balas dengan senyuman karena dokter Metta merasa Myli nampak lucu baginya.

"Kebetulan aku ingin masuk, ayo masuk bersama ku." Ajak dokter Metta memegang lengan Myli membantu Myli berjalan masuk.

"Tapi dok, apa tak apa saya masuk ke sini? dan juga ruangan apa ini dok?" Tanya Myli sambil menahan langkah nya.

Dokter Metta tersenyum mendengar pertanyaan Myli. "Apabila kau penasaran, ayo masuk bersama ku."

Betapa terkejutnya Myli saat sudah masuk dalam ruangan. Ternyata ruangan yang nampak indah walau hanya melihat pintu nya ternyata tak kalah indah saat berada di dalam nya. 

"Ini kamar tidur seseorang dok?" Tanya Myli.

"Iya, ini kamar Tuan Bright."

Myli menghentikan langkahnya saat mendengar bahwa pemilik ruangan adalah sang pemilik mansion.

Rasa penasaran yang dari tadi menggebu tiba-tiba menciut setelah mendengar sang pemilik ruangan adalah Bright.

"Ada apa?" Tanya dokter Metta.

"Sepertinya saya akan kembali saja dok."

"Ayolah, it's okay Myli. Apa kau tak penasaran dengan keadaan orang yang telah kau tolong?" Bujuk dokter Metta sambil meraih tangan Myli.

Tentu saja penasaran, sangat penasaran. Myli ingin tau apakah laki-laki yang ia tolong baik-baik saja Sekarang.

Myli tak menjawab pertanyaan dokter Metta, iya hanya mengikuti langkah dokter Metta karena kini ia di seret untuk mengikuti nya.

"Aku akan memeriksa nya, bila kau ingin melihatnya lebih dekat maka mendekat lah kemari." Ucap dokter Metta.

Dengan langkah pincang nya Myli mendekati tempat di mana Bright terbaring .

Dokter Metta nampak mencari sesuatu dengan merogoh kantong Jas putih nya.

"Apa anda kehilangan sesuatu?" Tanya Myli.

"Myli, bisa kau jaga Tuan Bright sebentar? Aku melupakan obat yang harus ku suntikan padanya jadi tetap di sini sampai aku kembali oke?" 

Tanpa mendengar jawaban Myli, dokter Metta langsung berlari meninggalkan ruangan dan Myli sendirian bersama dengan Bright yang terbaring tak sadarkan diri.

"What should i do now?" Ucap Myli.

Myli lebih mendekatkan diri nya ke arah tempat tidur Bright untuk melihat seperti apa seorang Bright Myers, karena saat menolong Bright, Myli tak benar-benar memperhatikan wajah Bright Myers.

Myli melayangkan senyuman nya saat melihat Bright. 

"Lihat betapa tampan nya anda walaupun sedang terbaring tak sadarkan diri. Terimakasih karena telah bertahan." Ucap Myli.

Bright Myers memang terkenal, selain ia adalah seorang pewaris tunggal dari keluarga Myers yang merupakan salah seorang milyuner di negaranya ia juga terkenal karena ia seorang CEO muda yang memiliki ketampan yang sangat  di kagumi oleh kaum wanita dan Pria.

Bahkan Bright mempunyai club penggemar seperti Artis dan setiap langkah kakinya akan di ikuti kata wow oleh orang yang melihatnya.

Dengan mata yang bulat namun tampak sayu membuatnya terlihat garang namun kadang terlihat lembut, hidung yang mancung, bibirnya yang penuh kulit putih bersih seperti nama nya membuat Bright menjadi pria yang walaupun hanya diam juga tetap terlihat tampan.

Saat Myli ingin duduk di bangku samping tempat tidur Bright karena kaki nya yang masih sakit ia terkejut karena orang yang tadi nya terbaring dengan mata yang tertutup malah menatap nya dan membuat Myli mudur dan akhirnya jatuh terduduk.

Dokter Metta yang datang bersama dengan dokter Mike melihat Myli jatuh langsung berlari menghampiri Myli.

"Are u okay? Apa yang terjadi?" Tanya dokter Mike membantu Myli berdiri.

"Itu.." Myli hanya menunjuk ke arah Bright yang sudah sadar dan menatap mereka.

Melihat Bright yang sudah sadar membuat dokter Metta segera memeluk Bright dan melupakan Myli yang terjaty.

"Ahhh, akhirnya kau sadar. Tau kah kau betapa khawatir nya kami?" Ucap dokter Metta yang masih memeluk Bright.

"Wow, wow. Bisa kah kau melepaskan nya? Apa kau lupa perutnya terluka. Bila kau menindih badannya begitu bisa saja jahitan yang ada di perutnya bisa terbuka Metta." Ucap dokter Mike segera menarik dokter Metta.

Setelah membantu Myli duduk, dokter Mike segera memeriksa Bright yang kini sudah membuka mata nya.

Sementara dokter Metta menggenggam tangan Bright.

Melihat pemandangan yang terjadi antara dokter Metta dan Bright, membuat Myli berpikir bahwa Boss yang bernama Bright dan Metta merupakan pasangan kekasih.

"Semuanya baik. Terimakasih karena sudah bertahan Bright." Ucap dokter Mike dengan santai nya seolah mereka sudah kenal lama.

Myli yang merasa atmosfer mulai berubah, segara mencoba berdiri karena ia merasa sedikit tak sopan karena dia duduk.

Saat akan berdiri Myli tak sengaja menatap Bright dan pada saat yang sama Bright juga menatap nya dan membuat mata mereka saling bertemu.

Namun pertemuan mata tersebut tak bertahan lama karena Myli segera mengalihkan pandangannya dan menunduk menatap ke arah lantai.

Namun tidak pada Bright, Bright tetap menatap lekat Myli, seperti mencari informasi dari Myli.

"Terimakasih karena telah menyelamatkan ku." Ucap Bright dengan suara yang terdengar lemah.

Mendengar Bright mengucapkan terimakasih, nampaknya membuat dokter Mike dan Metta terkejut dan membuat mereka saling tatap dan kebingungan.

Sementara Myli  menatap Bright dengan rasa syukur karena orang yang ia tolong dan orang yang tadi nya tergeletak tak berdaya akhirnya sadar setelah melewati rasa sakit yang bahkan Myli takut untuk membayangkan nya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status