Share

Love in the Dark
Love in the Dark
Author: DEKIF5

Bab 1. Nikah Dadakan ( Menganti sang kakak)

Laura Amalia Baskara, putri kedua dari kelurga Baskara. Yah sang empu lagi enak - enak tidur di kasurnya yang empuk. Karena semalem dia kelelahan membantu sang mama menyiapkan pernikahan kakaknya.

"Lau, bangun ih ini anak gadis susah banget dibangunin," ucap namanya menepuk pipi Laura.

"Kalau gak bangun mama siram ini," ancam mama Laura.

Laura lekas bangun setelah mendengar ancaman Mama tercintanya. "Ya ma ini aku mandi!" pekik Laura masuk ke kamar mandi, mamanya hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak keduanya.

"Mama tunggu dikamar kakakmu lau!" teriak mamanya pergi ke kamar putri sulung.

"Iya ma!" sahut laura dari dalam kamar mandi.

"Ah seger banget, saat nya dandan tampil cantik di MUA kakak ah,'' ucap Laura jalan menuju kamar kakaknya yang telah di hias seperti kamar pengantin umumnya.

KLEK

Laura masuk ke dalam.'' Ma dan___'' ucapan Laura terhenti melihat mamanya nangis di pelukan sang papa.

''Pa, ini ada apa kok mama nangis?'' tanya Laura keheranan.

''Lau... kakak mu kabur lau, gimana hiks.. hiks.. gimana nih pa, sebentar lagi mempelai pria datang bersama rombongan.'' tangis mama Laura.

"APA!'' pekik terkejut Laura.

"HUfff papa juga tidak tahu ma. Gak mungkin acaranya di batalkan bisa-bisa malu keluarga kita ma.'' papa Laura menghela nafas panjang sambil memijit keningnya terasa pening akibat ulah putri sulungnya.

''Pa mama ada ide,'' ucap mama Laura bangkit dan menggegam kedua tangan Laura.

"Lau gantikan kakak mu menikah dengan calon suaminya nak, mau kan?'' Mama Laura menatap Laura sangat berharap.

''Gak, gak mau ma kok jadi aku sih yang kena getahnya,'' tolak Laura mentah-mentah.

''Papa mohon Lau, demi nama baik kelurga kita Lau.'' kali ini papa Laura ikutan membujuk putri bungsunya.

Laura jadi bingung dia jadi tidak tahu harus milih yang mana. ''Gak mau Ma, Laura masih mau mencapai cita-cita Laura. Lagian tuh calon suami kakak kan, kekasih kakak masak Laura dan jika Laura setuju pun apa pihak kelurga dan calon lakinya setuju.'' Laura tetap kekeh dengan berbagai alasan.

''Itu biar jadi urusan papa, yang penting pernikahan ini gak boleh di batalkan.'' ucapan papanya membuat drinya frustasi.

Laura mengacak- ngacak rambutnya dengan sangat frustasi menangkapi ide gila dari mama dan papa Laura.

''Ya nak mama mohon, mama tahu mama selalu pilih kasih terhadap kamu dan kakakmu. Tapi baru kali ini nak mama memohon dan minta sesuatu.'' Laura lihat kedua orang tuanya jadi tidak tega.

''Baiklah baiklah aku setuju.'' Laura pasrah sudah dengan apa yang terjadi.

''Terima kasih nak, terima kasih sayang.'' mama dan papa Laura memeluknya sangat erat dan tak lupa banyaknya kecupan yang di berikan di kepala Laura oleh kedua orang tuanya.

''Emba tolong ya dandani anak saya dia yang jadi mempelai wanitanya.'' setelah melepaskan pelikan mereka bertiga, mama Laura memerintahkan pihak MUA untuk mendandani Laura.

''Papa ke bawa ya menunggu pihak keluarga mempelai prianya datang, dan juga memberitahukan pengantin wanitanya di ganti,'' ujar Papa Laura keluar dari kamar dan turun ke bawah.

''Iya pa,'' sahut istrinya.

Yah kakak Laura emang berpacaram dengan kekasihnya dan memilih untuk makin mantap serius. Sebelum itu mereka berdua adalah orang asing yang di pertemukan pihak kelurga saat perjodohan.

Namun kakaknya justru jatuh cinta dan berusaha meluluhkan hati pria yang dijodohkan nya itu. Bara Leonard, pria yang dijodohkan kakaknya sekaligus kekasih kakaknya dan mau jadi suami jika kakaknya tidak kabur.

Ingat digaris bawahi jika kakaknya itu tak kabur kini mungkin dia sudah jadi seorang istri dari Bara Leonard. Naas kakaknya malah kabur begitu saja tanpa penjelasan yang jelas harus menulis kata maaf doang dan tidak bisa meneruskan pernikahan serta perjodohan.

Kalau bisa Laura bakal mencak- mencak kalau perlu. Namun, apa lah daya nya tak tega lihat kedua orang tua nya memohon, menanggung malu akibat ulah kakaknya. Yang mau gak mau Laura harus mau mengantikan kakaknya menikah dengan Bara.

Di bawah papa Laurah sudah duduk berhadapan dengan Bara. Yang sebentar lagi jadi menantunya.

"Nak bara sudah siap?" diangguki mantap oleh Bara.

"Bapak selaku wali sah mempelai wanita dan bapak kandung sudah siap?"

"Siap!" ucap lantang Papa Laura.

"Baiklah bapak silakan berjabat tangan dengan nak Bara, begitu juga dengan nak Bara." mengarahkan keduanya cara ijab kabul berjabat tangan.

"Mari kita mulai," ucap pak penghulu.

"SAYA NIKAHKAN ENGKAU DAN KAWIN KAN ENGKAU DENGAN PUTRI SAYA LAURA AMELIA BASKARA BINTI ABDUL BASKARA. DENGAN MAS KAWIN CICIN EMAS 100 GERAM, UANG SEBESAR 1 MILIAR DAN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DIBAYAR TUNAI!"

Papa Laura mengucapkan nya dengan lantang satu hentakan mantap.

"SAYA TERIMA DAN KAWINNYA LAURA AMELIA BASKARA BINTI ABDUL BASKARA DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT DIBAYAR TUNAI!"

Bara tak kalah lantang dengan satu tarikan nafas saja sudah berhasil mengucapkan ijab kabul.

"Bagaimana para saksi SAH?"

"SAH!"

"Alhamdulillah." doa pun di pimpin oleh pak penghulu.

Doa pun selesai." Mari pengantin wanitanya dibawah kemari," perintah pak penghulu.

Pak Abdul memerintahkan salah satu kerabatnya untuk menyuruh istrinya membawa Laura ke bawah. Bara bersikap datar, awal dirinya masuk bersama rombongan keluarga, saat masuk ke dalam harus mendapatkan kabar bahwa kekasihnya malah kabur.

Sebelum ijab kabul dimulai. Anggota keluarga pada marah, kecewa apalagi kedua orang tuanya. Pak Abdul pun memberikan solusi mengatakan bahwa Laura putri keduanya yang bakal jadi pengantin kakaknya.

Bara syok dia tak menyangka bahwa calon mertuanya sebentar lagi jadi mertua malah berpikir seperti itu. Bara mau protes tapi kedua orang tuanya makin girang bukan main. Seketika mau gak mau Bara setuju melanjutkan pernikahan ini.

Dari arah tangga mama laurah dengan membawa penuh hati-hati. Agar Laura tidak jatuh saat memakai hells dan baju kebaya lumayan buat tumit dia berjalan.

"Cantik," gumam Bara seketika malah terpesona dengan kecantikan dari Laura yang kini sudah jadi istri sah nya.

Mama Laura mendudukkan di samping Bara, Bara menatap Laura tanpa berkedip. Bara akui saat dirinya datang ke rumah ini perjodohan pertama kali lihat Laura ada ketertarikan, apalagi Bara akui wajah Laura tanpa make up sudah cantik natural ini dipoles sedikit berada bersinar tuh muka.

"Nah silakan istri sungkeman ke punggung tangan nak Bara, dan nak Bara cium kening istrinya," suruh Pak penghulu.

Suara pak penghulu membuat lamunan Bara buyar, Laura yang kini mengecup punggung tangan dirinya. Ada sengatan dari aliran tangga dan seluruh badannya berdesir aneh.

Persamaan yang belum dia pernah rasa saat bersama kakak Laura.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status