Beranda / Romansa / Love / 9. Kesempurnaan Saat Bersamamu

Share

9. Kesempurnaan Saat Bersamamu

Penulis: NadraMahya
last update Terakhir Diperbarui: 2020-10-24 00:19:32

Satu bulan kemudian....

Cinta sedang berjalan ke arah ruangan Bian, sudah sebulan ini hubungan mereka sangat baik, setelah kembali dari Bali bulan lalu Bian menunjukkan perhatiannya kepada Cinta. Bahkan Bian menampakan ketidak sempurnaannya kepada semua karyawannya saat mencari keberadaan Cinta di pantry kantor. Dan semenjak itu seluruh manusia di kantornya heboh akan kondisinya juga heboh dengan hubungannya dengan Cinta. Bian tidak lagi memperdulikan itu. Dia hanya ingin melihat senyuman Cinta dan menggenggam tangan wanita itu. Seperti saat ini.

Cinta menyuapi Bian yang terlihat manja dan sesekali tawa mereka pecah secara bersamaan. Cinta begitu bahagia bisa bersama Bian, bukan karena harta atau ketampanan Bian. Tapi Bian mampu mengetahui segala sesuatu yang Cinta rasakan ataupun inginkan. Berbeda dengan Kevin yang juga mendekatinya tapi seperti terlalu memaksakan kedekatan mereka, dan dia tidak merasakan getaran aneh dihatinya saat bersama Kevin.

" kamu masak apa besok?" tanya Bian sambil memakan nasinya dari suapan Cinta.

" entahla, saya juga bingung. memang bapak mau makan apa?"

" Cinta bisa stop panggil saya Bapak kalau kita lagi berdua. Saya merasa seperti orang tua kamu."

Wajah Cinta pucat saat Bian mengatakan kata ' orang tua kamu'.

Bian yang mengerti langsung menggenggam tangan Cinta khawatir.

" love". Panggil Bian lembut, dia sudah tahu kalau Cinta adalah yatim piatu. Dan bodohnya dia mengungkit itu.

" tidak apa-apa pak. Kalau begitu mau dipanggil apa?"

Cinta langsung cepat merubah ekspresi wajahnya. Dia mencoba menyembunyikan luka yang masih membuka dihati dan ingatannya.

" are you oke?". Bian menangkup kedua wajah Cinta.

" iya pak. Udah jadi mau dipanggil apa nih?"

Cinta mencoba tersenyum.

" panggil saya honey,"

Cinta memegangi perutnya dan tertawa, hingga wajahnya berusaha merah.

" saya bukan siapa-siapa bapak. Jadi jangan ngawur pak. Lagi pula saya nyaman memanggil dengan sebutan bapak."

Bian memegang lagi wajah Cinta dan menatap Cinta dengan tatapan lembutnya.

" kamu special buat saya."

Cinta terdiam, dia juga menatap Bian disebelahnya. Bian tersenyum, tapi Cinta masih tidak bisa berhenti terkejut. Pikirannya kemana-mana karena kata ' special ' dari Bian barusan. Mungkinkah perasaan Bian dan dirinya sama. Dan jika memang sama, apakah itu artinya mereka saling jatuh cinta. Meski mereka berdua tidak memiliki kesempurnaan.

" Cinta kamu dengar saya?"

Cinta mengangguk, Bian lalu tertawa.

" wajah kamu lucu banget." Cinta yang kesal memukul-mukul bahu Bian dan akhirnya tersenyum juga.

" kamu tadi naik sepeda?"

" iya"

" aku anter pulang aja ya. Sekalian saya mau ajak kamu kesuatu tempat."

" kemana?"

" Rahasia." Bian menaik turunkan kedua alisnya.

" bilang dong. Pertama bapak bawa saya pergi, itu tempatnya di Indonesia bagian Tengah."

Bian mengacak rambut Cinta dan tertawa.

" pokoknya kita pergi love, saya paksa walau kamu gak mau."

Cinta menjewer kuping Bian gemas.

" kumat deh sikap bossy nya. Gemes aku."

Saat mereka asik dengan kegiatan mereka Bella dan Brian sudah berdiri dibelakang mereka sambil tersenyum. Akhirnya Bian bisa membuka hatinya lagi, dan yang pasti belakangan ini Bian terlihat semangat untuk sembuh.

****

Seperti kata Bian, sepulang kerja mereka pergi bersama. Sepeda Cinta diantarkan ke rumahnya oleh orang suruhan Bian, sedangkan mereka naik mobil Bian. Cinta melihat pagar besi tinggi terbuka saat mobil Bian masuk dan Cinta bingung serta panik dengan ini semua.

" bapak ajak saya kerumah bapak ya?"

Cinta terlihat sangat panik.

" bukan, ini bukan rumah saya. Tapi rumah oma dan opa saya."

Bukannya tenang tapi Cinta semakin panik. Dia masih memakai pakaian kantornya, dan oh ya ampun dia sangat kucel. kenapa juga Bian membawanya kesini.

" kenapa bapak membawa saya kesini ?" tanya Cinta yang sangat kesal. " bapak mau mempermalukan saya agar saya tahu diri dekat dengan bapak ? kalau untuk itu saya minta maaf pak. saya janji gak akan mau lagi datang kalau bapak panggil keruangan bapak."

" Cinta kamu ngomong apa sih, keluarga saya mau ketemu kamu. Jadi ya saya bawa kamu malam ini."

Cinta menarik-narik jas yang dipakai Bian. Mau nangis, mau teriak, mau jambak rambut Bian. Cinta ingin melakukan semua itu sekarang.

" kok bapak tega sih. Kan bapak bisa bilang dulu tadi sama saya kalau mau kesini."

" dan seratus persen kamu kabur dari saya tadi." kata Bian mencubit pipi Cinta.

" kamu tenang aja, keluarga saya cuma mau kenal kamu. Lagi disana ada Bella juga, kamu gak perlu canggung."

" tapi saya kucel gini pak."

Bian memperhatikan penampilan Cinta, tidak ada yang salah. Rambutnya juga masih rapi dengan sanggul siput ala seorang Cinta. Cinta juga masih harum bayi seperti biasanya, tidak ada yang salah.

" kamu cantik, harum, apanya yang kucel?"

Cinta memutarkan bola matanya lalu memukul bahu Bian kesal. Dia memilih diam tidak ingin memprotes lagi. Pasrah la dia jika nanti di cap gembel yang ditemukan Bian dipinggir jalan. Bian dibantu turun dari mobilnya oleh dua orang security yang mendekati mobil mereka. Sedangkan Cinta dibukakan pintu oleh supir Bian. Rumah ini begitu terlihat mewah dan juga manis.

Cinta berjalan kesebelah Bian yang sudah memunggunya. " jangan takut, ayo senyum. Semua sudah menunggu kamu."

Cinta mencoba menuruti kemauan Bian. Bian yang duduk dikursi rodanya bergerak dengan Cinta yang berjalan disebelahnya.

Perlahan Cinta menangkap suara-suara terkejut dari semua orang didalam rumah itu.

Dia memberanikan diri melihat pemandangan didepannya. Benar saja disana sungguh ramai, Bella melambaikan tangannya kepada Cinta yang dibalas Cinta dengan senyuman pucat  di wajahnya.

" ah... Bian kamu bawa calon kamu ya?"

Teriak Oma Bian dari ruang keluarga itu. Bian tersenyum sambil terus menjalankan kursi rodanya mendekat kesemua keluarganya. Cinta tidak tahu harus bersikap seperti apa, dia rasanya ingin berlari keluar dari rumah ini.

" kami hanya teman Oma." jawab Bian dan Cinta menyalami Oma serta seluruh tetua dirumah itu.

" teman apa yang pegang-pegang tangan mas" Brian menggoda Bian dan Cinta.

" baik-baik, dia teman special bagiku."


Bersambung....

Aku tunggu Vote dan komentnya ya..


Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Love    End.

    Saat itu aku melihat dia pertama kali dengan senyuman yang mampu mematahkan hatiAndai senyuman nya bukan untukuTapi aku sungguh beruntung. Karena senyum itu milikku.Aku mencoba menjauhkan dia dari garis jalankuNamun dia kembali menarik ku dengan hanya menggunakan senyum ituSenyumnya mampu meruntuhkan pertahananku...Andai dia tahu kalau hari ku tanpa nya tidak lah lebih berarti dari apapun di Dunia ini.Bisakah kita berjalan berdampingan bersama?Karena sekarang aku siap dengan kedua kaki ku yang hanya akan melangkah pulang dalam dekapanmu...Ijinkan aku hanya mengucap sumpah pernikahan dengan nama mu yang menjadi mempelainya..Berikan aku kesempatan membuat mu terus bahagia bersama ku, bersama anak-anak kita.Aku bersumpah hanya kamu yang terakhir dan aku tak akan mengulangi lagi kesalahan ku yang pernah meninggalkan mu...Cinta...Will you marry me?Cinta menutup mulut nya saat melihat pohon didepan r

  • Love    53. Dia Anak Bapak.

    Bian yang dari kantor langsung saja berlari menuju kamar rawat yang dikatakan Bella. Dia membuka gagang pintu itu lalu mendorongnya perlahan. Terlihat Cinta sedang duduk di sebelah brankar dengan memegangi lengan anaknya. Bian merasakan kesedihan Cinta, wajah bayi kecil itu terlihat tenang namun membuat hati Bian sangat sakit. Alat bantu pernapasan masih terpasang dengan impus yang mengalir semakin menambah sakit di dada Bian. Anak sekecil itu harus merasakan ditusuk jarum infus, pasti Dandy tadi menangis dengan kuat. Pikirnya.data-p-id=8684792e4e5e7292f95e233df2ac1630,Bian melihat teman Cinta Renata tertidur di sofa, lalu perlahan tangan Bian menyentuh pundak Cinta. "Pak Bian,"ucap Cinta tekejut. "Ya saya." Bian tersenyum manis. "Kalau kamu mau tidur, tidur saja. Saya akan bantu menjaga Dandy disini." Cinta menggelengkan kepalanya. Dia bertanya-tanya apakah Bian sudah mendengar cerita Bella.data-p-id=77349407c8c03e3e8689fb9cbdf2fc22,"Tidak apa-apa Pak, saya tidak meng

  • Love    52. Apakah Dia keponakan ku ?

    Airmata Cinta tidak bisa dia hentikan, hatinya begitu sakit melihat anaknya terkulai lemas dalam gendongan akibat dirinya yang lalai. Dia berlari tergesa-gesa tanpa memperdulikan kalau dia tidak lagi memakai alas kaki.Rumah sakit adalah tujuan Cinta tanpa memikirkan apapun lagi selain keselamatan anaknya. Untungnya di depan rumah sakit sedang berdiri Bella yang baru saja hendak pulang kerumahnya."Bella...," panggil Cinta yang baru tiba di teras rumah sakit besar. Bella terkejut, dia menatap darah di tangan Cinta dan seorang bayi. "Suster," teriak Bella memanggil petugas rumah sakit."Bella, tolong selamatkan anak ku. Tolong Bella.""Cinta kamu tenang ayo masuk, aku akan mengurus anakmu." Bella langsung masuk kembali ke dalam rumah sakit. Dia buru-buru masuk ke dalam ruang gawat darurat sementara Cinta hanya bisa menunggu diluar ruangan. Satu jam kemudian Bella keluar dari ruangan itu dengan wajah tenang diserati senyuman khas nya. Bella melihat pergelangan tan

  • Love    51. Kehidupan Cinta setelah 2 bulan.

    Waktu terus berlalu dan Cinta sekarang menjadi ibu yang tangguh. Cinta mulai melanjutkan hidupnya dengan uang yang diberikan oleh pihak perusahaan Dandy serta dia juga memulai memasak karting demi menghidupi dirinya dan si Dandy kecil. Pagi-pagi sebelum Renata pergi kerja dia akan meminta tolong Renata menjaga anaknya sementara dia ke pasar lalu setelah Renata berangkat dia akan memasak dirumah sambil mengurus buah hatinya, setelah itu Cinta akan mengantarkan masakannya kepada orang yang memesan katringnya menggunakan ojek online dengan membawa bayi mungil yang baru berusia dua bulan itu.Cinta sadar kalau uang yang diberikan perusahaan Dandy akan berkurang jika dia memakai nya setiap hari, jadi lebih baik menyimpan uang itu untuk keperluan mendadak saja. Dan setiap harinya Cinta akan melakukan pekerjaanya sebagai tukang karting.Dalam satu hari Cinta bisa mendapatkan orderan dua puluh sampai tiga puluh box, sehingga itu sudah sangat lumayan buatnya dan anaknya. Setiap h

  • Love    50. Pemakaman Dandy.

    Rintik hujan menyertai kepergian Dandy, airmata dan tetesan air hujan menjadi satu saat ini. Cinta tidak bisa menahan tangisannya saat tubuh Dandy masuk kedalam liang lahat. Dandy dikuburkan tepat di sebelah makam ayah mertuanya, makam yang belum lagi kering itu sudah kembali ramai jadi perbincangan akibat meyusulnya anak semata wayang nya. Banyak orang menatap iba Cinta, dan yang paling ingin berada disebelah Cinta saat ini adalah Bian. Namun saat ini dia hanya bisa mengamati Cinta dari kejauhan, jika memang wanita itu hilang ingatan maka semua kenangan indah mereka tidak diingat oleh Cinta. Bian menebak kalau Cinta hilang ingatan akibat kecelakaan yang baru saja terjadi.Airmata Cinta rasanya ingin sekali Bian hapus. Cinta menangis untuk kepergian suami yang sangat dia sayangi. Bian menghembuskan napas kasar lalu tepukan di bahunya menyadarkan Bian kalau dia ditemani sebagian keluarganya di pemakaman itu. Brian berbisik kepada Bian membuat Bian sangat terkejut.&

  • Love    49. Permainan Takdir.

    Mila berlari ikut membawa brankar dimana terdapat tubuh Cinta yang tidak lagi membuka matanya. Mila menangis karena melihat darah yang keluar dari tubuh Cinta. Disaat yang bersamaan brankar Dandy juga dibawa masuk kedalam ruang operasi.Mila mengurus semua yang perlu dia lakukan disana termasuk menelpon Renata.Dandy bersama Cinta baru saja tiba di Jakarta tiga hari yang lalu karena Ayah Dandy meninggal dunia. Cinta seharusnya tidak ikut karena dia sedang hamil besar namun Cinta memaksa dan hasil periksa Dokter memberikan Cinta ijin menaiki maskapai penerbangan dari Jepang menuju Indonesia.Ditengah lorong rumah sakit berdiri seorang wanita yang melihat Mila menangis seorang diri sebelum akhirnya seorang wanita datang memeluk erat tubuh Mila. Bella penasaran dengan apa yang terjadi, dia baru hari ini kembali masuk bekerja karena baru selesai dari masa cuti panjang mengurus pertunangan Bian dan Viza.Dia berjalan mendekati kedua wanita yang menangis saling menguatka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status