Home / Romansa / Luka Cinta Istri Kedua / Bab 66. Bertengkar Lagi

Share

Bab 66. Bertengkar Lagi

Author: Sulistiani
last update Last Updated: 2025-08-14 06:06:03

"Kamu… mabuk?" tanya Irsyad dengan nada tegas.

Sandra terkekeh, malah menyandarkan kepalanya di dada Irsyad. "Cuma sedikit. Lagian, kamu nggak di rumah, aku bosan. Jadi aku cari hiburan."

"Astaghfirullah, cari hiburan’? Apa kamu selalu seperti ini? Pergi ke diskotik tiap malam?" Nada Irsyad meninggi, suaranya bercampur marah dan kecewa.

Sandra memutar bola mata malas. "Emangnya kenapa? Aku harus cari hiburan kemana kalau bukan ke diskotik? Disana banyak cowok ganteng kaya kamu!" ucap Sandra seraya mengelus pipi Irsyad dengan jemari lentiknya.

"Sandra, apa kamu sadar yang kamu lakukan ini di luar batas!" ucap Irsyad dengan suara semakin meninggi.

"Halah, jangan sok jadi suami yang peduli. Seminggu kamu nggak di sini, aku bebas dong? Aku kan sendirian, siapa yang peduli sama aku?"

Irsyad terdiam sejenak, mencoba menahan emosinya. "Jadi selama seminggu ini, tiap malam begini?"

Sandra menatapnya dengan senyum sinis. "Iya, terus kenapa? Setidaknya di sana, aku lupa sakit hati."

Irsyad mena
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 96. Keguguran

    Malam itu, rumah Bu Rum terasa hampa dan dingin. Irsyad duduk bersandar di dinding kamar, memeluk erat baju kecil milik Ihsan. Aroma samar keringat anaknya masih tertinggal di kain itu, membuat dadanya kian sesak.Ia menatap layar ponselnya yang gelap, lalu segera menekan nomor yang sudah lama tak ia hubungi. Beberapa dering kemudian, suara berat seorang pria menjawab."Halo, Irsyad. Lama kau tak menghubungi. Ada masalah lagi?" tanya Arkan."Arkan… aku butuh bantuanmu lagi. Hana dan anakku… mereka menghilang. Tolong, Arkan. Aku harus menemukannya, berapa pun biayanya akan aku bayar!""Kirimkan foto dan ciri-ciri Hana, anak, dan Bu Rum. Aku akan menurunkan tim kecil untuk melacak, yapi kau tahu ini butuh waktu." ucap Arkan.Irsyad memejamkan mata, menahan tangis. "Aku akan menunggu. Aku tidak peduli berapa lama, aku akan tetap di sini, di rumah yang pernah kami tinggali. Aku tidak akan pergi sampai aku tahu dia ada di mana."Arkan hanya menjawab dengan suara mantap sebelum menutup tele

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 95. Kehilangan Lagi

    Ruang interogasi kepolisian dipenuhi ketegangan. Lampu neon yang menyala terang membuat wajah Sandra terlihat pucat. Kedua tangannya mengepal di atas meja, wajahnya merah padam, matanya liar seperti hendak menelan siapa saja yang berani menatapnya.Di seberang meja, penyidik duduk tenang, membuka map berisi tumpukan berkas dan hasil pemeriksaan saksi-saksi."Bu Sandra, semua saksi sudah memberikan keterangan. Mereka mengaku melakukan semua itu karena Anda yang membayar. Ada bukti transfer, rekaman percakapan, bahkan saksi yang melihat pertemuan langsung. Apa Anda masih mau menyangkal?""OMONG KOSONG! Semua itu jebakan!Mereka ingin menjatuhkan saya karena saya terlalu sempurna, terlalu banyak orang yang dengki dengan kesuksesan saya!" ucap Sandra.Penyidik hanya menghela napas. Ia sudah terbiasa menghadapi orang yang menyangkal meskipun bukti menumpuk."Bu Sandra, tidak ada yang menjebak. Semua bukti otentik. Anda tidak bisa mengelak terus. Ini kasus pencemaran nama baik dan pencurian

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 94. Klarifikasi

    Hari itu, ruangan konferensi pers dipenuhi awak media. Kamera dan mikrofon diarahkan ke satu titik, podium tempat Irsyad berdiri. Marco duduk di sampingnya, sementara Rani duduk di kursi saksi, wajahnya sedikit gugup.Irsyad berdiri dengan jas hitam sederhana. Matanya sembab, tapi suaranya tegas."Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih teman-teman media sudah hadir. Hari ini saya berdiri di sini bukan hanya untuk meminta maaf atas kegaduhan yang. Belakangan ini terjadi, saya juga ingin menjaga nama baik saya dan perusahaan tempat saya bekerja, tapi juga untuk membersihkan nama seorang wanita yang selama ini difitnah, yaitu istri kedua saya, Hana."Ruangan langsung riuh. Bisik-bisik wartawan terdengar, beberapa kamera makin fokus merekam wajah Irsyad."Saya ingin membantah semua berita yang beredar jika saya mengkhianati istri pertama saya, dan saya tidak ingin Hana mendapat julukan pelakor!""Tapi Pak Irsyad, semua orang sudah lihat vidio viral tentang Bu Sandra yan

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 93. Saksi Kunci

    Langit mendung seolah ikut berduka. Rintik hujan jatuh perlahan membasahi tanah pemakaman yang baru saja digali. Irsyad berdiri kaku, matanya sembab, wajahnya pucat menahan perasaan hancur. Di depannya, jasad Mama Nur yang selama ini menjadi tempatnya bersandar, kini telah terbungkus kain kafan dan bersiap untuk dikebumikan.Tak ada banyak keluarga yang datang. Hanya beberapa kerabat jauh dan tetangga lama yang menemani. Sementara Irsyad sendiri yang mengurus hampir seluruh proses, dari rumah sakit hingga liang lahat. Semua terasa sunyi, hanya suara doa-doa lirih yang terdengar.Irsyad berdiri di tepi pusara, tubuhnya bergetar saat tanah mulai ditimbun menutupi jasad ibunya. Air mata jatuh tak terbendung. Ia ingin sekali ada Hana di sampingnya, memeluknya, menguatkannya, atau sekadar menggenggam tangannya, tapi sejak tadi Hana tak kunjung mengangkat telepon.Setelah prosesi selesai, Irsyad duduk bersimpuh di dekat makam. Dengan tangan gemetar ia mengeluarkan ponsel."Hana... tolong an

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 92. Meninggal

    Di ruang tunggu rumah sakit, Irsyad duduk dengan wajah tegang. Matanya merah, dadanya sesak menahan amarah sekaligus cemas pada Hana yang tak kunjung bisa ia hubungi. Ketika ia baru saja berdiri hendak kembali menjenguk ibunya, langkah kaki yang sangat ia kenal terdengar mendekat.Sandra muncul, wajahnya masih penuh dengan riasan yang tak rapi, mungkin bekas tangisan atau amarah. Tapi sorot matanya tetap angkuh, penuh kepercayaan diri, seakan tak ada yang salah dengan perbuatannya."Irsyad ." panggil Sandra datar, lalu duduk di hadapan suaminya tanpa meminta izin. "Kau lihat sendiri kan? Ini akibatnya kalau kamu berani berkhianat di belakangku, siapapun yang berusaha merebut mu dariku akan ku hancurkan. Semua orang akhirnya tahu siapa Hana itu sebenarnya, semua orang sekarang tahu seperti apa wajah asli Hana!"Irsyad menoleh, tatapannya tajam penuh bara. Kata-kata itu membuat rahang Irsyad mengeras. Ia berdiri, menatap Sandra dari atas. "Aku? Mengkhianatimu? Jangan membalikkan fakta,

  • Luka Cinta Istri Kedua   Bab 91. Terpaksa Pergi

    Di depan rumah Bu Rum, kerumunan warga semakin ramai. Suara teriakan bercampur cacian memenuhi udara. Wajah-wajah penuh amarah menatap Hana yang berdiri sambil memeluk erat Ihsan, anaknya yang masih berusia satu tahun. Bayi itu menangis keras, tubuhnya gemetar karena kaget melihat kerumunan orang yang terus berteriak."Dasar pelakor! Wanita tak tahu malu!""Pergi dari desa ini, jangan bawa sial di kampung kami!""Anakmu itu anak haram, pembawa malapetaka!"Setiap kata menusuk hati Hana lebih dalam. Matanya memerah, dadanya sesak. Ia mencoba melindungi kepala Ihsan dengan kerudung tipis, seolah itu bisa menghalangi kebencian yang dilemparkan padanya.Tak lama, beberapa warga mulai melempari Hana dengan telur busuk. Cairan lengket mengotori kerudung dan bajunya. Hana menggigit bibir, menahan air mata yang hampir pecah. Ia hanya memeluk Ihsan semakin erat."Astaghfirullah, hentikan! kalian tega sekali!" teriak Bu Rum, yang berdiri di samping Hana. Tubuh tuanya bergetar, tangannya berusah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status