Share

Luka 46

"Kami juga permisi Pak,"ucapku kemudian. Pak Ryan melihat ke arahku dan Friska.

"Friska, minta ke bagian personalia cek CCTV ya!" perintah Pak Ryan pada Friska.

"Baik, Pak. Saya juga permisi." Pamit Friska.

"Kay, bisa tinggal sebentar." Ragu Pak Ryan memintaku untuk tidak beranjak. Aku melihat ke arah Friska, ada gurat senyum di wajah cantiknya.

"Baik, Pak," jawabku.

"Ehem … ehem," goda Pak Anshar. "Friska, nggak mau jadi obat nyamuk kan?"

Friska tertawa kecil, kemudian bergelayut di tangan Pak Anshar. Pria setengah baya itu tertawa, kami sudah menganggapnya seperti orang tua sendiri.

Aku masih berdiri di tempat semula, Pak Ryan menghampiriku. Tangannya meraih jemariku dan menggenggamnya.

"Maafkan aku, karena aku kamu jadi terkena masalah," ucap Pak Ryan kemudian.

"Apa kalian dulu memiliki hubungan?" tanyaku penasaran.

"Bu Rahma, terobsesi padaku. Aku sampai memilih keluar dari perusahaan untuk menghindar darinya. Tak terpikir dia akan mengeja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
lah mmg ryan gatel, heran aku masak gk bsa tegas n nolak sich kyk apa yaa heran lihat ryan nee ,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status