Share

Luka 56

Mobil melaju pelan, meninggalkan area hotel. Prilly sudah tertidur di kursi belakang, gadis kecilku itu langsung terlelap sepertinya dia begitu kelelahan. Jam digital di mobil memperlihatkan angka sembilan. Untuk Prily mrmang sudah cukup larut malam.

Terasa ponsel di dalam tasku bergetar, tanganku segera merogoh ke dalam tas. Tanpak ada panggilan dari Pak Ryan saat aku melihat layar. Dengan segera kugeser tombol berwarna hijau di layar untuk menerima panggilan.

"Assalamualaikum," salamku kemudian.

"Waalaikumsalam sayang, dah pulang?" Terdengar suara riang pria di ujung telepon.

"Sudah, masih di jalan. Sayang sudah di hotel?" tanyaku kemudian.

"Iya, baru selesai mandi. Besok penerbangan pagi, jadi belanjanya kan? Ajak Prilly ya biar anak kita pilih sendiri."

Anak kita? Sesaat aku terdiam.

"Halo …."

"Iya, aku pagi kesana sama Prilly," jawabku tersenyum, meski dia tak akan melihatnya, tapi, aku bahagia dengan perasaannya pada Prilly.

"Maaf, aku nggak bawa hadiah tapinya. Padat sekali me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status