Share

Bagian 20

“Kamu yakin, Mar?” tanyaku memastikan.

“Iya, Mbak. Aku selalu mengawasi rumah Mbak Rasti setelah Mbak pergi. Aku selalu berharap, orang yang datang, itu adalah Mbak Rasti. Meskipun kita tidak akrab, tapi aku sangat menyayangi ibu Mbak Rasti yang sudah baik banget sama aku. Sering kok, Mbak, orang itu sama istrinya datang,” jelas Maryam membuatku sangat sedih.

Sedih karena penjelasan Maryam dan juga kenyataan lain, mertua yang aku kira sebagai penolong, ternyatadia telah membohongi aku sesuatu hal.

“Rumah kamu sudah disita pihak bank. Jadi, tinggallah di sini.” Ucapan Pak Har kala itu kembali terngiang di telinga ini.

Aku memang bodoh. Mengapa tidak mencari tahu perihal kematian mereka? Tentang apa saja yang mereka tinggalkan untukku?

Rasa sedih akan kenangan indah dulu, serta trauma dengan orang-orang yang menyebut mereka rentenir, membuatku en

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
nahhhh mulai pintar Rastinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status