Share

Manipulasi

Aku langsung menuju di mana sosok berdiri. Wulan. Ia menatapku dengan pandangan penuh amarah.

"Kamu belum tidur, Sayang?" tanyaku.

Dia menepis tanganku yang hendak menyentuh rambutnya. Kenapa?

"Bunda apa-apaan? Pake jalan sama laki-laki lain! Bunda punya pacar?!" Aku tersentak kaget. Bagaimana bisa Wulan berkata demikian. Apa yang membuat dia menuduhku sedemikian rupa.

"Kamu ngomong apa, si Wulan?" Aku mencari penjelasan.

"Bunda jangan ngelak! Wulan sudah tahu semua dari ayah!" Nadanya ia naikkan.

Kupastikan Mas Damar mengadu pada Wulan. Mencuci otak anak yang masih belum memiliki pikiran dewasa.

"Bunda cuma pergi sama anak temen Bunda. Dia anak kecil, baru sekolah paud. Ituloh, yang saat Bunda di rumah sakit. Anaknya pak dokter." Aku berusaha menjelaskan. Namun wajah kusut Wulan tak berubah.

"Iya, makanya Wulan tahu! Bunda dan Dokter tengil itu mulai pacaran kan?"

Astaghfirullah. Aku menyebut, apa yang sudah di katakan Mas Damar pada Wulan?

"Tidak, Wulan. Kita cuma sahabat. Maklum la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status