Share

BAB. 24 FAKTA MASA LALU 3

“Apa kabar, Mas Handoko?” Wanita yang mengenakan blus warna biru neon dan celan kulot putih itu mengulas senyum mengulurkan tangan.

“Laila, kok kamu di sini, Dek? Mana suamimu? Handoko menyambut uluran tangan Wanita yang bernama Laila tersebut.

“Mas Parman lagi di ruang obgyn. Kami baru habis memeriksakan diri.” Wanita itu berjalan kea rah kursi lalu menghempaskan bokongnya di sana.

Handoko mengikuti Laila dan duduk disebelahnya.

“Kalian ada yang sakit?” tanyanya hati – hati.

“Kami sedang berusaha untuk program memiliki anak. Namun sudah dua tahun berjalan belum juga menunjukkan hasil.” Keluh Laila dengan wajah memelas.

“Tadinya Laila mau ikut program bayi tabung. Tapi Mas Parman keberatan. Dia malah minta Laila adopsi anak saja. Masalahnya, anak yang sudah kami rawat dari dalam Rahim ibunya Ketika lahir malah gak boleh kami ambil. Padahal Mas Parman sudah berharap banyak sekali.” Mata yang tadinya riang itu mulai meneteskan butiran bening yang segera diseka olehnya dengan terges
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status