แชร์

Biduk Pernikahan Bocor

ผู้เขียน: leenda_wu
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2022-03-09 05:41:37

“Jamu empot-empot yang antum beli itu sudah dapat registrasi di Badan POM. Ini artinya jamu itu bagus secara medis. Kalo dikonsumsi dengan betul, insya allah ada hasil sekitar 60%. Dari hasil penelitian, nggak ada efek samping. ” Bak seorang penjual obat, Fadhil non stop menceritakan khasiat obat yang ia jual.

Saat  mengucap kalimat-kalimat di atas, jempol Fadhil tak lagi bergerak-gerak di permukaan layar ponsel. Zakaria langsung mengerti bahwa ini artinya Fadhil sedang terhenti sesaat pada sebuah file. File itu bisa jadi berbentuk foto yang sangat privat yang semuanya adalah foto Shirley. Zakaria hampir saja bangkit dan meminta ponsel itu kembali dari tangan Fadhil. Tapi sesaat kemudian pikirannya berubah. Berubahnya pun 180 derajat. Ia kini justeru malah ingin Fadhil menikmati saja semua foto tentang isterinya!

“Eh, kata lu tadi berapa persen obat dan jamu ini bisa manjur?”

Fadhil menjawab pendek dengan mata tetap menatap layar ponsel. “60 persen.”

Zakaria tidak puas dengan kemungkinan itu yang menurutnya kecil. ia lalu bertanya apakah ada obat lain yang perlu dikonsumsi.

“Kalo untuk ningkatin lagi, menurut ana sih, antum musti stimulasi dari luar.”

“Maksudnya, Dhil?”

Fadhil tak segera menjawab karena matanya sibuk menatapi layar. Zakaria menyeringai karena tahu foto apa yang sedang diperhatikan.

“Sexy kan foto bini gue?”

Fadhil menelan ludah lagi melihat foto vulgar Shirley. “Banget. Sayang bodi sebagus ini dianggurin. Jadi antum selain minum jamu, musti stimulasi dengan nonton bokep.”

“Gue udah lakuin. Sebelum ML, gue buka situs porno.”

“Bukan sebelumnya. Tapi s-e-w-a-k-t-u lagi ML. Antum udah lakuin?”

Melihat Zakaria ragu, Fadhil melanjutkan. “Jamu sama obat musti diminum sejam sebelumnya. Selain itu, kudu nonton bokepnya bareng, abis itu pake alat stimulasi.”

Zakharia kaget. “Alat apa?”

Fadhil bangkit dari duduk dan mengambil sesuatu dari rak etalase.

“Ini.”

Zakaria terkejut melihat benda karet berbentuk pennis pria berwarna hitam dan  panjang, disodorkan di permukaan meja di depannya. Ia menengok ke kiri-kanan, memastikan bahwa di toko Fadhil itu tak ada orang lain bersama mereka. Setelah yakin aman, ia lalu menutup sex toy itu dengan tubuhnya agar tidak terlihat orang-orang yang lalu lalang di depan tokonya.

“Musti pakai dildo juga?”

“Jangan bilang lu nggak pernah tau ya. Bohong itu!” Fadhil menjawab santai. “Untuk bini semontok dia, itu kudu. Dia musti punya minimal satu yang jadi kesayangannya. Jangan nanggung-nanggung. Bini antum butuh pelampiasan.”

“Siap.”

Layar ponsel kini menampilkan sebuah file video. Sekilas ada sebentuk gambar lipatan paha di situ. Melihat Fadhil ragu, Zakaria malah menyemangati.

“Lu kalo mau nonton yang itu ya nonton aja.”

“Gue takut sama lakinya,” godanya. Laki yang dimaksud tentu saja adalah suaminya sendiri.

“Takut ketauan.”

“Boleh nih?”

“Boleh aja.”

“Lagi ngapain sih ini?”

”Lagi asyik lah,” Zakaria menyeringai. “Jangan lupa pake headset. Di situ suara bini gue kalo lagi merintih-rintih kenceng banget.”

*

Zakaria memang mengalami impotensi akibat sakit yang diderita. Ini jelas bukan masalah kecil. Ini masalah serius karena dampaknya adalah terganggunya keharmonisan hubungannya dengan Zakaria sebagai suami. Upaya pengobatan sudah berkali-kali dilakukan termasuk mendatangi klinik eksklusif berbiaya tinggi, tapi perkembangan kesembuhan nyaris nihil. Padahal biaya yang dikeluarkan sudah sangat besar.

Situasi ini berjalan terus-menerus sampai akhirnya terjadi restrukturisasi berupa perampingan perusahaan yang mengakibatkan Zakaria harus diPHK. Efek lebih jauhnya, Zakaria semakin kekurangan vitalitas. Persenggamaan bahkan kini dianggap momok karena kemungkinan keberhasilan yang rencah. Seiring dengan semakin parahnya sakit yang diderita.

Shirley menderita tapi tak bisa berbuat apa-apa. Ia mencoba menata hidup dengan kondisi yang ada. Ia bersikap di hadapan banyak orang bahwa seolah tak terjadi apa-apa.  Ketika keadaan berlangsung berbilang hari, mungkin itu bukan masalah besar. Lalu, bagaimana jika itu sudah terjadi nyaris setahun? Dirinya adalah seorang wanita matang yang masih jauh dari kata frigid. Ada hasrat yang tak jua berhenti. Sampai kapan biduk bernama kesetiaan seorang isteri bisa bertahan menghadapi gempuran libido yang bergelora tanpa henti setiap hari?

Di hari Sabtu awal bulan April, biduk itu bocor.

*

Zakaria baru saja pergi dengan Xenia-nya, mencari nafkah sebagai pengemudi taksi online. Pagi itu adalah kemalangan bagi Shirley karena suaminya lagi-lagi gagal memberikan kepuasan. Ejakulasi dini pada diri Zakaria menyisakan derita pada Shirley dimana hasratnya yang menggelegak harus terhenti paksa begitu saja. Zakaria jelas ikut berduka tapi tak bisa berbuat apapun. Terpaksa ia meninggalkan Shirley begitu saja dan berharap Shirley tidak terlalu lama menjalani kesedihan karena hasrat yang gagal tersalurkan.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Thank You, Babe

    Pertanyaan terakhir: Atas kondisi rumit yang dihadapi, mengapa ia tidak nikmati saja? Tak perlu malu. Atau ragu. Ia hanya perlu hidup dengan mindset baru: she’s a bitch. Si jalang, peselingkuh, pendamba cinta yang mudah haus dan ingin selalu terlampiaskan.Sepuluh menit percakapan itu luar biasa mengubah cara pandang Shirley. Dan kini – dengan mindset alias pola pikir barunya – mereka jadi bagai sepasang remaja yang tengah jatuh cinta. Asyik mengobrol dengan keduanya tersenyum-senyum kecil.“Thank you ya, babe.”Mengerti apa maksudnya, sambil mengunyah Shirley berpura-pura tidak mengerti maksudnya. “Buat apa?”Bram mengedip nakal. “Buat yang di karaoke lah.”“O yang di karaoke,” Shirley mengangguk-angguk sambil menyelesaikan makan siangnya. Satu-dua detik kemudian ketika keduanya bertemu pandang, ia dan Bram jadi tersenyum-senyum lagi.“Enak gak?”Shirley me

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Curhat

    Setelah lima belasan menit , upaya bercinta pagi hari itu berakhir dengan kegagalan. Menyisakan sedih dan pilu pada kedua pihak. Kejadian itu dilihat dan terekam baik-baik dalam benak Katon. Walau kecewa karena ia tidak bisa bersama-sama wanita bersuami itu, ia mendapatkan yang tak kalah berharga yaitu info. Info yang menjelaskan mengapa ia bisa dengan mudah bisa meniduri sang tante binal tempo hari. Tante Shirley rupanya memiliki seorang suami yang bermasalah secara genital. Entah ejakulasi dini tanpa hasil atau lemah syahwat. Apapun itu, yang terjadi adalah ketidakpuasan pada sang isteri. Dan ketidakpuasan itu bisa menjadi jalan tol bagi pria lain untuk menikmati kemolekan tubuhnya. Tentu syaratnya hanyalah bahwa pria itu TAHU. Itu saja. dan ia merasa sangat beruntung karena mengetahui. Tinggal sekarang bagaimana masalah teknisnya kare

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Tak Ada Kemarahan

    Saat itulah, Zakaria langsung masuk ke kamar mandi dan menutup serta mengunci pintu. “Kenapa, Pa?” “Kebelet.” Tentu saja Zakaria berbohong. Ia tidak buang air kecil. tangannya kini memeriksa pakaian yang tadi dipakai isterinya dan sekarang teronggok di keranjang berisi pakaian kotor yang siap dicuci. Ia bangkit, memeriksa, mencium di sana-sini. Kecurigaannya beralasan. Ada parfum pria di pakaian. Heran. Zakaria heran dengan sikapnya. Ia tidak marah atau benci saat menemukan bukti itu. Ia malah jadi bersemangat. Bersemangat saat mengetahui bahwa semakin besar dugaan isterinya telah berselingkuh. Z

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Selingkuh

    Penyesalan dalam diri Shirley kembali membuncah keluar. Ia tak percaya bahwa dalam waktu seminggu ini sudah dua kali dia mengkhianati suami dengan menyelingkuhi dua orang berbeda. Segitu bodohkah dirinya? Segitu bebalkah dirinya? Segitu pelupakah dia sehingga tak ingat janji untuk mempertahankan biduk rumah tangga? Lalu apakah yang ia harus lakukan ke depannya untuk tidak mengulangi kebodohan yang sama?Jawabnya: ia tidak tahu.Ia juga tidak yakin apakah bisa menghentikan semua kenistaan itu. Bagi Shirley, jika ia mau jujur, ditengah penolakan nurani dan logika, Bram dan Katon adalah pribadi yang menyenangkan dan tak terpisahkan. Ia butuh keduanya. Mereka mampu mengisi kekosongan yang selama ini gagal ia dapatkan dari Zakaria. Mereka berdua saling mengisi. Katon memang sangat tampan jika dibanding Bram yang berwajah biasa. Tapi dalam hal bercinta, Bram mengungguli segalanya. Bram adalah pecinta lihai. Tahu kapan harus lembut hati laiknya Romeo, tapi tahu juga kapan ia

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Mabuk

    “Gue pernah baca tulisan Dr. Sigler Hirsch, sex-therapist pencipta trik stimulan otak. Otak manusia bekerja dengan cara diluar ekspektasi. Ia suka menghasilkan apa yang tadinya kita pikir tidak mungkin. Padahal kita memiliki kapasitas melebihi apa yang kita bayangkan. Kita sering membatasi cara kerjanya padahal sebetulnya dia mencari jalan sendiri. Kita berpikir, dalam satu kasus, otak bisa menghasilkan A padahal dia bisa menghasilkan A dan B atau bisa juga C. Ini juga berlaku dalam hubungan suami-isteri. Kita suka berpikir kepuasan sex itu terjadi jika kita melakukan A atau B. Padahal itu bisa dikreasikan sehingga kepuasan itu variatif. Ada yang A, B, atau A1, B1. Intinya kita terlalu membatasi diri dengan alasan norma, etika ketimuran, nggak enak pada pasangan. Padahal, kita saja yang tidak terbuka terhadap kemungkinan yang ada.”Guntur berhenti sesaat, lalu melanjutkan. “Memang sempat cemburu, tapi itu sesaat. Kenapa harus meributkan soal jealous dan ngga

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Hasrat

    Percakapan menarik dipicu ketika di sebuah persimpangan mobil menikung sangat tajam yang membuat kantong kresek berisi viagra, dan obat herbal yang kemarin dibeli dari Fadhil terjatuh dari dashboard ke sepatu Guntur. Orang itu spontan mengambil dan bermaksud mengembalikan ke tempat semula. Tapi plastik yang tersobek membuat benda-benda tadi terihat olehnya. Syukurlah bahwa dildo tak lagi di sana karena sempat ia gunakan tadi saat bercinta dengan isterinya walau kemudian berakhir dengan kegagalan.Zakaria merasa malu atas kejadian itu, sebaliknya Guntur tersenyum.“Wah, pake obat kuat juga pak?”“Begitulah.”Diam. Tak ada percakapan lagi. Tapi Zakaria kemudian merasa perlu untuk sedikit curhat.“Abisnya, dengan pake begitu aja belum tentu tuntas juga.”“Oh, bapak udah coba?”“Tadi pagi. Hasilnya yah gitu-gitu aja.”Guntur membuang pandangan ke luar mobil. “Maaf, seribu maaf, yang bermasalah bapak atau ibu?“Cuma aku.”“O.”Itu saja komentarnya. Suasana sepi lagi sampai kemudian Guntur

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status