Share

Main Kasar

Author: leenda_wu
last update Last Updated: 2022-03-09 05:37:45

Pengagum Shirley sangat banyak. Dan pasti tak kalah banyak saat ia kuliah. Terlebih saat mulai berkarir. Jadi kalau akhirnya Shirley menentukan pilihan menikah pada seorang pria yang mulai bangkrut dan bermasalah dalam libido, alangkah malangnya gadis itu. Masalah semi-impotensi menjadi bahan obrolan lebih lanjut.

“Ini bener nih obat ini semanjur seperti yang ditulis di bungkusannya?” Zakaria bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.

“Ada beberapa faktor penyebab.”

Tiba-tiba entah mendapat ide dari mana, Fadhil jadi ingin tahu seperti apa keadaan Shirley sekarang.

“Coba antum tunjukin foto dia sekarang kayak apa.”

Tanpa merasa bahwa itu permintaan yang aneh, Zakaria mengeluarkan ponselnya. Setelah beberapa kali ketukan dan geser-menggeser ia menunjukkan wajah isterinya saat ini.

“Shirley tampangnya gak berubah banyak ya. Rambutnya juga ikal kayak begini.”

Tanpa meminta izin Zakaria, jempolnya menggeser layar untuk ia bisa melihat foto-foto lain kondisi Shirley terkini.

“Cantiknya gak berkurang. Malah makin matang. Srrppp…. Mmm… Antum hoki dapetin dia.”

Zakaria sempat melihat Fadhil menelan ludah ketika mengamati foto ketiga. Saat ia melihat layar, ia jadi maklum karena itu adalah foto ketika Shirley berpose dengan rok mini dan atasan blus dengan potongan dada rendah sehingga menampilkan buah dadanya yang mengintip sebagian.

“Obat dan jamu yang antum pilih bisa dicoba, Zak. Ana gak jamin 100% antum bisa wikwikwik lagi dengan dia. Tapi dengan obat-obat ini insya allah ada hasil.”

Sambil Fadhil menyerocos dan melihati foto-foto lain di ponsel, Zakaria hatinya berdegup kencang. Ponselnya adalah gadget yang menyimpan banyak foto dan video syur isterinya. Walau itu untuk konsumsi pribadi dan bukan untuk publik, tetap saja tidak nyaman rasanya ada orang lain yang menikmati gambar dan video tadi.

Zakharia ingin melarang atau mengambil kembali ponselnya. Tapi entah kenapa di lain pihak ada perasaan lain yang muncul. Perasaan untuk membiarkan saja karena ia suka jika ada orang asing yang meihat foto dan video privat tadi!

*

Ervan boleh saja dianggap terlalu muda. Kurang pengalaman. Namun, lulus dengan gelar Cum Laude di sebuah perguruan tinggi ternama di bidang akunting membuat dirinya piawai dalam melakukan audit internal. Di hari yang masih kesekian ia sudah menemukan ada pembukuan yang tidak wajar. Ada selisih nilai aset yang dia temukan pada sebuah kantor cabang yaitu di Bekasi.

Sebetulnya ia ingin memberitahu sekretarisnya. Namun seketika ia sadar bahwa Shirley sebagai sekretaris justeru direkrut dari tempat itu oleh ayahnya untuk ditempatkan di Jakarta. Jadi dengan alasan kerahasiaan Ervan tidak melibatkan Shirley sama sekali. Baginya, jika perlu ia melakukan pekerjaan investigasi itu seorang diri.

Dengan maksud sekaligus untuk mengenal kondisi karyawan di Bekasi yang belum pernah ia datangi, hari itu ia melakukan kunjungan mendadak ke kantor cabang tersebut. Saat tiba dan dengan hanya diantar Waluyo sebagai driver, tentu saja hal ini terasa agak mengagetkan bagi semua orang yang ada di sana.  Bagai sarang semut yang terbongkar, mereka langsung kesana-kemari menyambut dan menyiapkan segala sesuatu. Mau tidak mau mereka juga lantas memfasilitasi ketika mendapat info bahwa kedatangannya adalah untuk melakukan audit internal. Sebuah ruang kantor segera disiapkan sebagai tempat kerja Ervan.

Atas situasi yang terjadi, seseorang lantas keluar kantor sejenak. Saat sudah berada dalam jarak yang ia rasa aman, ia lantas menghubungi seseorang. Karena gagal terhubung walau sudah mencoba berkali-kali, ia lalu mengirim pesan chat sambil berharap orang di sana cepat membuka pesan itu.

[Big boss curiga soal transaksi deposit LC tahun lalu. Hati-hati.]

Orang itu lantas menunggu. Dan usahanya tidak sia-sia karena semenit kemudian ada panggian telpon yang masuk.

“Sori, gue tadi lagi makan siang.”

“O.”

“Jadi bener nih, boss ngaudit ke kantor Bekasi?”

“Iya.”

“Terus, dia nyinggung soal transaksi tahun  lalu yang soal deposit dana LC?”

“Bener. Itu sebabnya gue buru-buru telpon lu.”

Orang di ujung telpon sana adalah Shirley. “Pak Bram, bantuin gue dong.”

Saat itu hubungan Shirley dan Bram hanyalah pertemanan bisnis kantor biasa. Tak ada yang istimewa. Dalam melakukan tugas di bawah atap kantor yang sama Shirley sebetulnya jarang sekali berinteraksi dengan Bram. Begitupun sebaliknya. Tapi sebuah proyek kantor di bidang Safety Environment membuat keduanya mulai akrab karena proyek itu membutuhkan komunikasi intens antara semua pihak yang dilibatkan, dimana Bram dan Shirley termasuk di dalamnya.

“Lu mainnya kasar. Liat nih akibatnya. Perbuatan lu bisa kebongkar, ngerti?”

Shirley terdiam. Jujur, ia memang melakukan penggelapan keuangan perusahaan melalui transaksi-transaksi berulang yang tidak berjadwal. Efeknya, ada sekian persen dana dari ratusan transaksi yang mengalir ke rekening pribadinya. Adalah Bram yang mengetahui hal itu terlebih dulu, berbulan-bulan lalu, dan meminta Shirley berhenti melanjutkan. Bram bisa saja melapor. Tapi dengan alasan tertentu Bram tidak melakukan pelaporan.

“Jadi apa yang gue musti lakuin sekarang?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Thank You, Babe

    Pertanyaan terakhir: Atas kondisi rumit yang dihadapi, mengapa ia tidak nikmati saja? Tak perlu malu. Atau ragu. Ia hanya perlu hidup dengan mindset baru: she’s a bitch. Si jalang, peselingkuh, pendamba cinta yang mudah haus dan ingin selalu terlampiaskan.Sepuluh menit percakapan itu luar biasa mengubah cara pandang Shirley. Dan kini – dengan mindset alias pola pikir barunya – mereka jadi bagai sepasang remaja yang tengah jatuh cinta. Asyik mengobrol dengan keduanya tersenyum-senyum kecil.“Thank you ya, babe.”Mengerti apa maksudnya, sambil mengunyah Shirley berpura-pura tidak mengerti maksudnya. “Buat apa?”Bram mengedip nakal. “Buat yang di karaoke lah.”“O yang di karaoke,” Shirley mengangguk-angguk sambil menyelesaikan makan siangnya. Satu-dua detik kemudian ketika keduanya bertemu pandang, ia dan Bram jadi tersenyum-senyum lagi.“Enak gak?”Shirley me

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Curhat

    Setelah lima belasan menit , upaya bercinta pagi hari itu berakhir dengan kegagalan. Menyisakan sedih dan pilu pada kedua pihak. Kejadian itu dilihat dan terekam baik-baik dalam benak Katon. Walau kecewa karena ia tidak bisa bersama-sama wanita bersuami itu, ia mendapatkan yang tak kalah berharga yaitu info. Info yang menjelaskan mengapa ia bisa dengan mudah bisa meniduri sang tante binal tempo hari. Tante Shirley rupanya memiliki seorang suami yang bermasalah secara genital. Entah ejakulasi dini tanpa hasil atau lemah syahwat. Apapun itu, yang terjadi adalah ketidakpuasan pada sang isteri. Dan ketidakpuasan itu bisa menjadi jalan tol bagi pria lain untuk menikmati kemolekan tubuhnya. Tentu syaratnya hanyalah bahwa pria itu TAHU. Itu saja. dan ia merasa sangat beruntung karena mengetahui. Tinggal sekarang bagaimana masalah teknisnya kare

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Tak Ada Kemarahan

    Saat itulah, Zakaria langsung masuk ke kamar mandi dan menutup serta mengunci pintu. “Kenapa, Pa?” “Kebelet.” Tentu saja Zakaria berbohong. Ia tidak buang air kecil. tangannya kini memeriksa pakaian yang tadi dipakai isterinya dan sekarang teronggok di keranjang berisi pakaian kotor yang siap dicuci. Ia bangkit, memeriksa, mencium di sana-sini. Kecurigaannya beralasan. Ada parfum pria di pakaian. Heran. Zakaria heran dengan sikapnya. Ia tidak marah atau benci saat menemukan bukti itu. Ia malah jadi bersemangat. Bersemangat saat mengetahui bahwa semakin besar dugaan isterinya telah berselingkuh. Z

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Selingkuh

    Penyesalan dalam diri Shirley kembali membuncah keluar. Ia tak percaya bahwa dalam waktu seminggu ini sudah dua kali dia mengkhianati suami dengan menyelingkuhi dua orang berbeda. Segitu bodohkah dirinya? Segitu bebalkah dirinya? Segitu pelupakah dia sehingga tak ingat janji untuk mempertahankan biduk rumah tangga? Lalu apakah yang ia harus lakukan ke depannya untuk tidak mengulangi kebodohan yang sama?Jawabnya: ia tidak tahu.Ia juga tidak yakin apakah bisa menghentikan semua kenistaan itu. Bagi Shirley, jika ia mau jujur, ditengah penolakan nurani dan logika, Bram dan Katon adalah pribadi yang menyenangkan dan tak terpisahkan. Ia butuh keduanya. Mereka mampu mengisi kekosongan yang selama ini gagal ia dapatkan dari Zakaria. Mereka berdua saling mengisi. Katon memang sangat tampan jika dibanding Bram yang berwajah biasa. Tapi dalam hal bercinta, Bram mengungguli segalanya. Bram adalah pecinta lihai. Tahu kapan harus lembut hati laiknya Romeo, tapi tahu juga kapan ia

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Mabuk

    “Gue pernah baca tulisan Dr. Sigler Hirsch, sex-therapist pencipta trik stimulan otak. Otak manusia bekerja dengan cara diluar ekspektasi. Ia suka menghasilkan apa yang tadinya kita pikir tidak mungkin. Padahal kita memiliki kapasitas melebihi apa yang kita bayangkan. Kita sering membatasi cara kerjanya padahal sebetulnya dia mencari jalan sendiri. Kita berpikir, dalam satu kasus, otak bisa menghasilkan A padahal dia bisa menghasilkan A dan B atau bisa juga C. Ini juga berlaku dalam hubungan suami-isteri. Kita suka berpikir kepuasan sex itu terjadi jika kita melakukan A atau B. Padahal itu bisa dikreasikan sehingga kepuasan itu variatif. Ada yang A, B, atau A1, B1. Intinya kita terlalu membatasi diri dengan alasan norma, etika ketimuran, nggak enak pada pasangan. Padahal, kita saja yang tidak terbuka terhadap kemungkinan yang ada.”Guntur berhenti sesaat, lalu melanjutkan. “Memang sempat cemburu, tapi itu sesaat. Kenapa harus meributkan soal jealous dan ngga

  • MARRIED TAPI AVAILABLE   Hasrat

    Percakapan menarik dipicu ketika di sebuah persimpangan mobil menikung sangat tajam yang membuat kantong kresek berisi viagra, dan obat herbal yang kemarin dibeli dari Fadhil terjatuh dari dashboard ke sepatu Guntur. Orang itu spontan mengambil dan bermaksud mengembalikan ke tempat semula. Tapi plastik yang tersobek membuat benda-benda tadi terihat olehnya. Syukurlah bahwa dildo tak lagi di sana karena sempat ia gunakan tadi saat bercinta dengan isterinya walau kemudian berakhir dengan kegagalan.Zakaria merasa malu atas kejadian itu, sebaliknya Guntur tersenyum.“Wah, pake obat kuat juga pak?”“Begitulah.”Diam. Tak ada percakapan lagi. Tapi Zakaria kemudian merasa perlu untuk sedikit curhat.“Abisnya, dengan pake begitu aja belum tentu tuntas juga.”“Oh, bapak udah coba?”“Tadi pagi. Hasilnya yah gitu-gitu aja.”Guntur membuang pandangan ke luar mobil. “Maaf, seribu maaf, yang bermasalah bapak atau ibu?“Cuma aku.”“O.”Itu saja komentarnya. Suasana sepi lagi sampai kemudian Guntur

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status