Share

21. Fitnah

Aku sangat terkejut. Berulang kali ku baca ulang pesan itu. Dan benar, tak ada yang berubah di dalam kalimatnya.

Mataku beralih dan menatap tajam kearah ibu Akmal. Aku ingat sesuatu.

"Bu, dimana surat tanah milikku?"

Ibu melebarkan mata. Mulutnya bergerak seolah ingin mengatakan sesuatu.

"Dimana, Bu?"

"Apa maksudmu?" Ibu mencoba berkilah.

"Ibu sembunyikan dimana? Katakan sekarang atau …,"

"Atau apa Ta? Jangan mengancam Ibu, kesehatannya terganggu karena kemarin tiba-tiba pengacaramu datang." Suara Raina memotong ucapanku.

"Kamu cukup diam, ini urusanku dengan Ibu. Kam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status