Share

27. Maya

Raina sakit. Kabar itu kuterima sehari setelah Pak Haris mengatakan jika kakek meninggalkan surat wasiat.

Karena itu Pak Haris mengatur ulang jadwal pertemuan antara aku, Raina, dan orang yang menyimpan surat wasiat dari kakek.

"Kamu nggak pengen nengok Raina?" tanya Panji di sela kesibukanku mengelap gelas dan piring.

"Nggak." Aku menjawab singkat.

"Kenapa?"

Aku menatapnya sekilas sebelum kembali melanjutkan pekerjaanku. Yang jelas aku tak yakin Raina benar-benar sakit. Bisa jadi itu cuma alasan yang dia buat untuk menghindar kan?

"Belum bisa move on?"

Ku letakkan lap kotor di atas meja. Pengunjung cafe masih sepi karena ini masih terlalu pagi.

"Beneran belum bisa move on?"

Seandainya Panji bukan p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status