Share

MAS DUDAKU MISKIN
MAS DUDAKU MISKIN
Penulis: Eternalbee

0. Prolog

Seorang pria berjalan keluar dari salah satu perusahaan terbesar di negara dengan sebutan Negeri Seribu Pulau. Tangan kirinya menenteng tas kerja sedangkan tangan kanannya melihat akun gosip yang menayangkan istrinya dan pria lain keluar dari sebuah hotel mewah.

Pria itu yakin, waktu kehancuran rumah tangga mereka akan tiba. Dan hari ini adalah waktunya. Istrinya seorang artis papan atas, dia merupakan artis yang sangat dicintai oleh masyarakat Indonesia. Tapi dia tidak yakin setelah ini masyarakat akan tetap mencintai istrinya.

Bruk!

"Uppss.. Sorry Om saya gak sengaja."

Pria itu memperhatikan gadis yang menabraknya dengan datar. Gadis itu mengambil ponsel pria itu yang terjatuh kemudian memberikannya kepada pria itu.

"Sekali lagi maaf ya Om."

Gadis itu segera berlari memasuki lift dengan terburu-buru. Tak berselang beberapa lama dari gadis itu masuk ke dalam lift dua orang pria berjas datang dengan berlari.

"Apakah gadis itu pencuri?"

Pria itu melanjutkan jalannya. Dia tidak seharusnya peduli dengan gadis yang pertama kali dia lihat itu. Yang sekarang dia khawatirkan adalah bagaimana nasib kedua anaknya melihat berita mama mereka.

Pria itu berdoa semoga keduanya tidak menonton acara di televisi. Mereka masih terlalu kecil untuk tahu permasalahan kedua orangtuanya.

***

"Mau kamu apa sekarang?" Pria dengan wajah tampan itu menatap tajam wanita dihadapannya yang tak lain istrinya sendiri, ibu dari kedua anaknya.

"Cerai, aku mau kita ceria! Aku capek harus kerja sendirian, kamu cuma pegawai biasa, aku gak bisa hidup kaya gini terus!"

Pria itu tersenyum tipis mendengar alasan wanita dihadapannya itu meminta cerai. Dia tahu bukan karena pekerjaannya sebagai pegawai biasa yang membuat wanita dihadapannya itu meminta cerai tapi karena pria lain.

Sejak satu tahun yang lalu dia tahu kalau istrinya itu memiliki pria lain. Dia pernah mencoba berbicara kepada istrinya tentang apa yang harus dia ubah agar istrinya berhenti selingkuh di belakangnya. Bukannya merasa bersalah karena berselingkuh, wanita itu dengan mudahnya berbicara kalau pria itu harus merubah nasib mereka.

"Anak-anak gak boleh tahu tentang perpisahan kita. Mereka ikut dengan aku."

"Enggak, Anak-anak ikut dengan aku. Mau di kasih makan apa mereka kalau ikut kamu!"

Pria itu pergi dengan mata yang memerah karena amarah. Dia marah karena wanita yang tidak lama lagi akan menjadi mantan istrinya itu menjatuhkan harga dirinya sebagai pria. Dia tidak terima wanita itu menjelek-jelekkan pekerjaannya. Dia bisa memberi makan kedua anaknya dengan hanya mengandalkan gajinya sebagai pegawai biasa di sebuah perusahaan.

"Papah mau kemana?"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar suara putranya. Pria itu tersenyum lembut berjalan menghampiri putranya yang sedang menatapnya dengan bingung. Amarahnya hilang saat melihat wajah putranya.

"Papah lagi ada kerjaan. Papah harus lembur dulu. Abang jaga adek yaa."

Laki-laki itu mengangguk meskipun di kepala kecilnya berbagai pertanyaan berkeliaran. Dia tahu ada yang tidak beres dengan kedua orangtuanya. Papahnya melupakan satu fakta, sesibuk apapun dia tidak akan pernah meninggalkan keluarganya. Pria itu akan membawa pekerjaannya ke rumah.

"Papah hati-hati."

***

"Abang bohongin aku?" Gadis itu menatap kakak laki-lakinya dengan sengit.

"Enggak Dek. Abang bener sakit perut." Pria itu mendekati adiknya.

Gadis itu berjalan mundur. "Ini ada banyak orang, mereka bisa bantu Abang."

Gadis cantik itu memperhatikan dua pria berjas mendekat kepadanya. Dia yakin semua ini jebakan. Dia mencoba untuk berlari tapi sayang dua pria itu menahannya lebih dulu.

"Gak semudah ini buat Sienna pulang," sinisnya.

Senyum sinis terbit di bibir itu. Detik berikutnya dua pria berjas itu memegang tulang kering mereka yang ditendang oleh Sienna. Gadis itu berlari meninggalkan ruangan kakak laki-lakinya.

"Sienna tunggu!!"

Sienna berlari hingga tanpa sengaja menabrak seorang pria. Dia meminta maaf kemudian kembali berlari menuju lift.

"Run for your life, Sienna!!"

Sienna, gadis cantik dengan kulit putih bersih itu berlari keluar dari gedung pencakar langit. Dia merutuki kebodohannya yang mau menuruti keinginan kakaknya untuk bertemu.

Seharusnya dia tidak percaya dengan perkataan kakaknya. Seharusnya dia tidak usah datang menemui kakaknya yang berbohong kalau dirinya sakit di kantor dan tidak ada seorangpun yang bisa membantunya.

Menjadi lulusan terbaik di bidang farmasi membuat Sienna merasa gelar itu tidak pantas untuknya karena dia dengan mudahnya termakan perkataan kakaknya. Perkataan yang anak sekolah dasar saja bahkan mengerti kalau tidak mungkin tidak ada yang tidak menolong kakaknya yang sedang sakit di ruangan kerjanya.

Kakaknya adalah seorang CEO muda di perusahaan keluarganya. Dia tinggal menelpon orang kepercayaannya. Dalam hitungan detik orang kepercayaannya itu pasti akan datang.

"How stupid I'm!" rutuknya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status