แชร์

Bab 2 - Partner

ผู้เขียน: Zenaira
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-07 15:08:44

Keesokan harinya...

Sebuah mobil mewah hitam berhenti di depan lobby hotel. Bethany turun mengenakan gaun merah dengan topeng hitam berukir.

Sesuai yang ia harapkan dari artikel di media online tentang tips menarik perhatian orang, semua mata tertuju padanya. Mungkin, dia satu-satunya yang terlihat seperti manusia, di sebuah pesta Halloween.

Kakinya perlahan mendekati meja resepsionis yang terlihat sepi. Seorang pria muda kikuk berkostum drakula menyambutnya.

"Selamat datang Nona, tolong berikan darahmu di sini."

Pria itu memberikan sebuah pena berbentuk bulu angsa dan mencelupkannya pada botol tinta merah di atas meja. Mengisyaratkan dirinya harus menuliskan nama pada buku daftar tamu.

'Sangat norak!' batin wanita itu memikirkan betapa kekanakannya orang yang membuat konsep pesta halloween ini.

Bethany bersiap meninggalkan meja resepsionis tanpa menuliskan namanya pada buku tamu. Pria drakula tadi memanggilnya, "Maaf Nona, setidaknya ... beritahu saya nama Anda.”

“Apakah harus?” tanya wanita itu.

“Ya Nona, kalau tidak. Anda tidak bisa masuk,” jawab pria drakula tadi.

"Redwig ... Bella Redwig." Bethany akhirnya terpaksa menggunakan nama Bella agar bisa masuk ke dalam pesta itu.

Bethany kemudian melangkahkan kaki ke dalam ruangan yang sudah diberi petunjuk dengan tanda busur panah.

Ia memasuki ballroom hotel yang sudah menjelma menjadi seperti club' malam dengan gemerlap lampu dan musik yang sangat keras. Ia memperhatikan satu per satu beberapa manusia berkostum hantu di dalam sana.

Ia merasa sangat bodoh karena mencari keberadaan seseorang ketika berada dalam pesta topeng.

"Kita sambut ... sang Nona Vampir ... Bella Redwig!" Seorang MC memanggil namanya, membuat seluruh hantu jadi-jadian tadi menoleh ke arahnya.

"Oh, sial! Kenapa dia menyebutkan nama itu!" kata Bethany bergumam pada dirinya sendiri.

Ia membuka tas tangannya dengan sedikit tremor, mengambil secarik kertas berisi rundown acara. Bodohnya, ia tidak memperhatikan bagian paling bawah rundown tersebut.

Tertulis catatan, 'seluruh tamu yang datang akan disambut oleh MC dengan julukan kostum hantu yang dikenakannya.’

Kini seluruh tamu tahu keberadaannya. Ia memang berencana untuk membuat seluruh tamu memandangnya, tapi bukan sebagai Bella Redwig.

Awalnya, ia hanya ingin dilihat sebagai wanita misterius yang mempesona dengan gaun merah menyala yang cukup seksi. Agar orang-orang yang diincarnya, tertarik untuk mendekatinya.

Ya, orang-orang yang fotonya Bella pajang di kamarnya. Ia memutuskan untuk menggagalkan rencananya sendiri dan berusaha mendalami peran sebagai Bella Redwig.

Hampir saja ia harus menerima tatapan seluruh tamu sepanjang malam. Untungnya, acara langsung dimulai.

Tepat beberapa detik kemudian, layar di panggung menyala dan memunculkan sebuah nama besar di dalamnya, MAGESTY— perusahaan kosmetik nomor dua di New York.

Sambutan demi sambutan oleh para pemimpin Magesty, akhirnya usai. MC mengumumkan acara selanjutnya. Peresmian produk baru palette eyeshadow bertema Halloween.

Terdapat cuplikan intens di layar proyektor di atas panggung, menampilkan video beberapa model bak seorang wanita vampir modis dengan riasan mata yang bold. "Huh! tidak masuk akal!" gumam Bethany dengan suara pelan.

"Vampir mana yang mau berdandan seribet itu, ya kan? Bethany." Terdengar suara seorang pria persis dari belakang telinganya.

Sontak membuatnya terkejut dan menoleh. Pria bertopeng setengah serigala menampilkan sebuah senyuman tipis padanya, menyebutkan nama aslinya. Ya, nama aslinya. Bethany.

***

Belum sempat Bethany sadar akan keterkejutannya, pria itu menarik tangannya agar menjauhi keramaian. Beberapa tamu memandangi mereka.

Namun, tidak ada yang berani mendekati dan mencegah pria itu melakukannya. Bethany diajak ke sebuah ruangan yang sangat sepi dan terkesan memiliki privasi.

Bethany membuka mulutnya dan bersiap untuk mencecar pria di hadapannya dengan berbagai pertanyaan.

“Bagaimana kau tahu?” tanya Bethany pada akhirnya setelah penyamarannya sebagai saudari kembarnya terbongkar.

Pria itu mendekati Bethany, menyingkap rambut panjang hitamnya dan menyentuh sedikit leher Bethany dengan jarinya. “Bella tidak memiliki ini.” Alex menyentuh sebuah tato bergambar ular kecil yang terdapat pada leher Bethany.

Bethany yang terkejut langsung menepis tangannya. Ia membalik tubuh pria itu agar bertukar posisi padanya dan mendorongnya ke tembok.

Pria itu tampak kaget dan tidak menyangka wanita di hadapannya akan bertindak seberani itu.

“Lalu? Kau mau membongkarnya di depan para tamu? Lakukan saja,” tantang Bethany dengan mata yang menyala.

“Hei! Aku bahkan belum mengatakan apa pun.” Pria itu merogoh saku jasnya dan mengambil sebuah kartu nama dan menyerahkannya pada Bethany.

“Kau pasti butuh partner untuk balas dendam,” ucap pria itu secara tiba-tiba.

“Kau! Bagaimana kau tahu?”

“Bella Redwig, dia telah menghilang hampir sebulan. Anehnya, tidak ada pengumuman resmi dari perusahaan yang menyatakan dia telah keluar.” Pria itu mengatakan sebuah informasi baru yang cukup penting untuk Bethany.

“Lalu, apa tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya?”

“Kau saja yang kembarannya tidak tahu, apalagi aku.”

“Jadi, apa yang kau rencanakan dengan menahanku di .... ” Bethany menghentikan ucapannya dan melihat sekeliling.

Ia baru sadar bahwa ruangan yang mereka datangi adalah sebuah kamar. Wajah Bethany memerah.

Bethany akhirnya melihat kartu nama yang diberikan padanya. Alex, Marketing Staff. Begitu tulisannya. Pria di hadapannya ini hanya karyawan biasa di Magesty tapi mencoba untuk memerasnya?

“Apa kau mau uang dariku?” tanya Bethany mencoba menebak tujuan Alex yang sesungguhnya.

“Apa aku terlihat sangat membutuhkan uang?” jawab Alex yang sedari tadi hampir tidak berhasil menyembunyikan tawanya.

“Aku hanya ingin membantumu. Seperti yang aku bilang tadi. Kau pasti ingin membalas dendam. Tentang skandal itu.”

“Skandal?” Bethany mengangkat alisnya dan menatap Alex dengan heran.

“Bella terlibat dalam skandal percintaan dengan salah satu manajer di kantor. Manajer tersebut sudah memiliki istri. Beberapa hari setelah terdengarnya rumor tesebut, Bella menghilang. Aku juga penasaran kemana dia. Karena itu aku akan membantumu.”

Bethany berjalan menuju sofa yang berada di sudut ruangan. Dia duduk dan menyilangkan kakinya. Berusaha terlihat tidak terpengaruh dengan ucapan Alex barusan.

Ia tidak akan bisa diperas oleh siapapun. Dia sangat mencurigai pria di hadapannya ini. Alex mengikutinya dan duduk di depan Bethany sambil memandang wanita di hadapannya.

Bethany masih terdiam dan terlihat berpikir keras. Alex hanya menunggunya dan menatapnya dengan serius.

Bethany akhirnya membuka suara dan mengatakan, “Dua hal di dunia ini yang tidak akan pernah aku percaya. Pertama, aku tidak akan percaya pria sepertimu. Pria yang berusaha memeras wanita di awal pertemuan.”

Alex mengangkat alisnya, terkesima dengan jawaban tak terduga wanita di hadapannya. Ia sangat menunggu kelanjutannya.

Alex menegakkan posisi tubuhnya dan melipat kedua tangannya di dada. “Hmm ... Okay,” gumam Alex.

“Kedua, aku tidak akan percaya Bella memiliki sebuah skandal. Tapi untuk sekarang, aku akan menerima tawaranmu.”

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (32)
goodnovel comment avatar
Mahira Hasna
Alex benar jeli bisa membedakan si kembar
goodnovel comment avatar
Lasma Wati
alex mencurigakan ya... darimana dia tau nama bethany?apa bella pernah cerita sm alex? dan apa hubungan bella dan alex?
goodnovel comment avatar
Liana 95
Semoga aja Alexa bisa bantu Bella mengungkap yg sebenarnya.
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 109 - Revenge for My Twin (The End)

    Pria di hadapan Bethany menatapnya heran. "Excuse me?" Bethany belum juga menjawab. Pria itu kemudian kembali bicara dalam bahasa Prancis. "Bonjour?" Bethany yang sejak tadi berusaha mengingat siapa seseorang yang mirip dengan pria di hadapannya ini, akhirnya tersadar saat seseorang memanggil pria tersebut. "Alden! Cepat! Upacaranya akan segera dimulai!" Ia akhirnya mengambil kertasnya kembali dan pria itu pergi bersama seorang wanita yang terlihat sangat serasi dengannya. "Sepertinya aku benar-benar harus segera membawamu kembali, sweetheart." Bethany mendengar suara yang begitu ia kenal, ia terkejut dan spontan membalik badannya. Hampir saja ia terjatuh, tapi pria itu segera menopangnya dengan memegang pinggulnya lalu mendekatkan tubuh mereka. Alex telah berdiri di sana. Ia tidak berubah sama sekali, bahkan lebih tampan dari sebelumnya. "Alex, kau bilang kau tidak akan hadir. Bagaimana bisa?" tanya Bethany tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya. "Aku beru

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 108 - Terpaut Jarak

    Beberapa bulan setelah Bethany tinggal di Paris, Alex masih menghubunginya hampir setiap hari. Bethany tentu tidak keberatan dengan hal itu. Karena itu satu-satunya syarat agar Alex bisa melepasnya pergi. Setelah membereskan peralatan rias yang ia gunakan untuk berlatih hari ini, Bethany duduk bercermin dan menatap refleksi dirinya sendiri. Teringat akan saudari kembarnya yang saat ini masih bekerja di Magesty. Sejak keputusannya untuk pergi ke Paris, Bella juga lebih sering menghubunginya. Hubungannya dengan Bella membaik sejak seluruh kejadian yang mereka alami sebelumnya. Ponselnya akhirnya bergetar, tepat pukul sembilan malam. Waktu yang mereka janjikan untuk saling bekirim kabar. Kali ini, Alex tidak hanya mengiriminya pesan, tapi ia juga melakukan panggilan video dari negeri sebrang. Bethany menerima panggilan video tersebut. Sudah hampir sebulan mereka tidak melakukan panggilan video seperti ini karena kesibukan masing-masing. 'Apa dia biasanya memang setampan in

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 107 - Perpisahan

    Keputusan Vanessa menyembunyikan surat ibunya Danny selama ini adalah keputusan yang sangat tidak egois. Semakin dipikirkan berkali-kali, alasan Vanessa menyembunyikan surat itu semakin jelas. Menyembunyikan fakta dari Danny bahwa ibunya melakukan bunuh diri karena melihat anaknya mulai dekat dengan dirinya. Agar Danny tidak merasa bersalah. Namun, Vanessa telah memunculkan monster baru dalam dirinya. Monster yang selama ini tidak pernah sekalipun mencoba untuk keluar. Keinginan untuk tetap mempertahankan Dominic pada posisinya. Keinginan untuk dicintai. Keinginan untuk tetap bersama dengan cara yang salah. Bethany dengan lemah berjalan ke luar ruangan. Pikirannya berkecamuk. Bagaimana bisa seseorang yang tadinya adalah malaikat menjadi monster karena cinta? Bagaimana harta dan tahta bisa membuat seseorang berperilaku di luar nalar. Entah keputusan yang benar atau salah dirinya terlibat jauh dalam masalah besar keluarga itu. Ia menatap kedua telapak tangannya sendiri.

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 106 - Surat tak Bernyawa

    Terpaan angin tak terduga membuat tubuh Vanessa terhuyung. Seolah alam menginginkan dirinya untuk melanjutkan apa yang ia rencanakan sebelumnya. Ia memejamkan mata, seakan menerima hal itu sebagai takdirnya. Namun, seorang anak yang tidak rela ibunya pergi meninggalkannya begitu saja berhasil menangkapnya. Kini Vanessa berada di tepi gedung, tubuhnya melayang dengan hanya bertopang pada genggaman Alex pada pergelangan tangannya. Ia tidak berani melihat ke bawah. Ternyata, kematian begitu mengerikan ketika sudah berada sangat dekat. “P-peganglah yang erat,” ucap Alex sambil menahan berat tubuh ibunya sendiri dengan kedua tangan. Vanessa merasakan tangan lain mencoba untuk menariknya ke atas. Wanita itu, yang selama ini selalu ingin ia singkirkan, saat ini mencoba untuk menyelamatkannya. “Kau tidak boleh mati seperti ini.” Bethany mengulurkan tangan satu lagi dan membantu Alex menarik Vanessa ke atas. Ternyata, menyelamatkan seseorang yang hampir saja terjatuh dari ketinggi

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 105 - Orang yang Diinginkan

    Bethany hendak menemui atasannya di ruang kerja. Ia sangat ingin melihat ekspresi dari Vanessa Godfrey. Orang yang selama ini berusaha menyingkirkannya. Ia sangat ingin tahu bagaimana Vanessa menghadapi kenyataan bahwa apa yang selama ini ia usahakan tidak sesuai dengan rencananya. Bethany sudah berdiri di depan pintu. Pintu yang untuk pertama kalinya ia masuki dengan tanpa rasa takut. Ia mengetuk dua kali pintu tersebut. Tapi, ia tidak mendapat respon apa pun. Ia menangkap sebuah keanehan. Bethany pun tidak lagi mencoba mengetuk, ia langsung membuka pintu itu. Apa yang ia harapkan lebih dari imajinasinya. Ruang kerja yang biasanya sangat rapih itu kini sangat berantakan. Beberapa pecahan gelas dan botol wine berhamburan di bawah. Potongan kertas telihat robek berkeping-keping di atas meja. Ia memungut kertas-kertas itu untuk memastikan apa isinya. Setelah menyusun kembali potongan kertas itu seperti puzzle, apa yang ia lihat tidak pernah ia duga sebelumnya. Surat perceraian.

  • MASK-UP : Revenge for My Twin   Bab 104 - Hukuman

    Pagi itu adalah pagi yang teramat berbeda bagi para pegawai di Perusahaan Magesty. Plang nama berkilau di pintu masuk sudah tak seindah biasanya. Beberapa wartawan telah mengerubungi lobby perusahaan, demi mendapat berita terkini tentang penangkapan Bob Hudges semalam. Bahkan, nama Cathie, mantan aktris yang dengan licik pernah mencoba untuk menjebak Bethany dan kawan-kawan, ikut terseret ke dalam kasus tersebut. Penangkapan salah satu petinggi perusahaan nomor dua di New York itu mengungkap segala kebusukan Magesty, tidak hanya tentang pelecehan yang terjadi di kalangan para mantan karyawan, tapi juga tentang penggelapan dana perusahaan. Alex sempat kebingungan dengan tindakan yang akan dia lakukan selanjutnya. Setelah berpikir semalaman, ia akhirnya mengumpulkan seluruh pemegang saham untuk rapat dadakan di kantor tersebut. Beberapa di antara mereka tidak datang, takut dengan sorotan media. Sedangkan yang lain, terpaksa hadir untuk mengetahui nasib mereka. "Bagaimana i

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status