Share

Bab 72 - Terbongkar.

"Lampu kamarnya dinyalakan dong, Mas Ronald. Aku jadi tidak bisa melihat wajah tampanmu." desahnya sambil menggigit bibir bagian bawah.

Kepala langsung panas, aku menoleh nanar pada sosok yang tertidur lelap disampingku.

Air mata luruh begitu saja, nafasku sesak menahan dentuman yang bergejolak didalam dada.

Sakit sekali, Tuhan.

Tega kamu, Mas! Apa kurangku selama ini, aku selalu sabar menghadapi Ibu dan Adik-Adikmu. Aku selalu pengertian disaat kau tidak memiliki uang, disaat Astrid membuangmu begitu saja aku selalu ada dan selalu setia mendoakan kese

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rina Risniati
karma mulai menyapa sekar selamat menikmati
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status