Beranda / Romansa / RAHASIA MENANTU IDAMAN / IMBAS PENGKHIANATAN IRVAN KE BRIAN.

Share

IMBAS PENGKHIANATAN IRVAN KE BRIAN.

last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-11 11:00:13
PAGI DADDY DAN GRAFIK

Pagi itu, aroma tumisan sayur dan telur orak-arik khas buatan Kanya menguar dari dapur. Kanya mengenakan apron lucu bergambar dinosaurus—bukan karena hobi, tapi karena Daniel yang milih waktu mereka belanja bareng. Di meja makan, kotak bekal stainless steel udah disusun rapi, isinya lengkap: nasi, ayam bumbu kecap, sayuran, dan potongan buah.

Sementara itu, suara cipratan air terdengar dari kamar mandi.

“Daniel... sabunnya jangan di makan, ya sayang…” teriak Kanya sambil nyalain hair dryer, lalu buru-buru ke kamar mandi.

Daniel duduk di dalam ember mandi warna biru laut, tubuh gempalnya penuh busa, dan wajahnya senyum-senyum sambil ngerespon mainan bebek karet yang tenggelam di antara gelembung sabun.

Di depan kaca wastafel, Brian berdiri dengan wajah serius, rambut masih sedikit basah. Pakaian kantor udah rapi, dasi tinggal disesuaikan. Tapi tangannya masih pegang ponsel yang menampilkan grafik progres proyek.

“Kalau kita pakai pendekatan minimalis, g
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • RAHASIA MENANTU IDAMAN    KELUARGA SINTIA KECEWA. BRIAN SAMA KANYA SIBUK BUAT ANAK KE DUA.

    Rumah Sakit, malam hari Lampu di ruang IGD bersinar terang. Di luar, Ibu Silvi duduk dengan mata sembab, sementara Pak Erik berjalan mondar-mandir dengan wajah tegang. Dokter baru saja keluar dan menjelaskan bahwa Sintia masih belum sadar akibat overdosis dan benturan dari kecelakaan. Ibu Silvi dengan suara gemetar, “Dia cuma butuh ditanya kabarnya. Sekedar ‘kamu nggak apa-apa’, gitu aja nggak ada...” Pak Erik menahan amarah, “Brian... bocah itu. Dulu sopan. Dulu perhatian. Tapi sekarang?! Ditelepon pun jawabannya cuma ‘maaf, Brian nggak bisa kesana’. Lalu ditutup.” Ibu Silvi menghapus air matanya. Ibu Silvi berucap, “kamu pikir dia kayak gini karena siapa? Karena disakitin, karena dikhianatin? Tapi dia perempuan, Erik. Sekalipun salah, masih pantas dikasih waktu bicara.” Pak Erik duduk akhirnya, diam sejenak sebelum dia berkata, “kalau anak itu bisa tega ninggalin perempuan yang pernah dia tunangin begitu aja... berarti hatinya udah dibagi ke yang lain.” ••• Daniel suda

  • RAHASIA MENANTU IDAMAN    MANTAN BRIAN DATANG LAGI?

    LOBBY KANTOR NHB – JAM 14.10 SIANG Suasana kantor elite NHB mendadak gaduh. Security yang biasa bersikap tenang langsung siaga waktu seorang wanita berdandan glamor datang masuk tanpa appointment. Sintia. Dengan high heels menggedor lantai, rambut terurai, dan wajah penuh amarah yang ditutup senyum palsu. “Maaf, Mbak. Nggak bisa sembarangan masuk—” “Gue tunangannya Brian!” hardik Sintia, langsung melenggang ke lift eksekutif. Satpam bingung, tapi tetap ikutin dari belakang. RUANGAN BRIAN – LANTAI 12 Brian yang sedang review katalog lookbook baru tiba-tiba berdiri pas pintu ruangannya dibuka paksa. “Sayang, kita bisa ngomong baik-baik nggak?” Suara Sintia mendayu-dayu. Nggak cocok sama cara dia maksa masuk. Brian berdiri pelan. Tarik napas. Lalu menatap wanita itu dari ujung kaki sampai kepala seolah dia lagi lihat sesuatu yang menjijikkan. “Satpam.” Nada suaranya datar. “Brian?!” “Keluarin dia.” Dua satpam masuk dan langsung mengarah ke Sintia. “Brian! Lo

  • RAHASIA MENANTU IDAMAN    IMBAS PENGKHIANATAN IRVAN KE BRIAN.

    PAGI DADDY DAN GRAFIK Pagi itu, aroma tumisan sayur dan telur orak-arik khas buatan Kanya menguar dari dapur. Kanya mengenakan apron lucu bergambar dinosaurus—bukan karena hobi, tapi karena Daniel yang milih waktu mereka belanja bareng. Di meja makan, kotak bekal stainless steel udah disusun rapi, isinya lengkap: nasi, ayam bumbu kecap, sayuran, dan potongan buah. Sementara itu, suara cipratan air terdengar dari kamar mandi. “Daniel... sabunnya jangan di makan, ya sayang…” teriak Kanya sambil nyalain hair dryer, lalu buru-buru ke kamar mandi. Daniel duduk di dalam ember mandi warna biru laut, tubuh gempalnya penuh busa, dan wajahnya senyum-senyum sambil ngerespon mainan bebek karet yang tenggelam di antara gelembung sabun. Di depan kaca wastafel, Brian berdiri dengan wajah serius, rambut masih sedikit basah. Pakaian kantor udah rapi, dasi tinggal disesuaikan. Tapi tangannya masih pegang ponsel yang menampilkan grafik progres proyek. “Kalau kita pakai pendekatan minimalis, g

  • RAHASIA MENANTU IDAMAN    DARI MASA LALU MUNCUL

    “Maksudnya... kita pura-pura pernah punya masa lalu?” tanya Kanya sambil nyuapin Daniel suapan terakhir.Brian angguk sambil peluk Daniel makin erat.“Kita ketemu lagi baru-baru ini. Reconnect. Kamu bawa Daniel. Aku syok, tapi mutusin buat tanggung jawab. Cerita kayak gini masih bisa dimaafin... dibanding kalau kita jujur soal kekerasan itu.”Kanya diem. Matanya berkaca-kaca.“Tapi aku bohongin mama papa, Mas...”“Aku juga. Tapi bohongin demi kebaikan mereka. Kita yang nanggung. Daniel nggak akan ngerti nanti—yang penting dia tumbuh dalam cinta.”Kanya taruh sendok dan tatap Brian penuh rasa percaya. “Oke... deal, Mas.”Brian senyum, lalu gendong Daniel tinggi-tinggi.“Deal. Kita tutup masa lalu kamu, kita mulai dari cerita versi kita.”Daniel tertawa-tawa kegirangan diangkat ke udara. Kanya ikut tertawa sambil ngelap mulut si kecil.“Yang penting kita bertiga... bareng terus,” ucap Kanya.

  • RAHASIA MENANTU IDAMAN    DADDY ON FIRE

    Apartemen elit yang biasanya sunyi, kini penuh dengan suara tawa kecil Daniel dan derap langkah dua orang dewasa yang nekat banget. Kanya dan Brian resmi jadi tim gila yang bawa bayi tanpa persiapan apa pun. Konsekuensi? Mereka tanggung bareng. Mau dimarahin manajemen, mau diputus kontrak, sok atuh. Yang penting Daniel nggak ditinggal. ••• Siang itu, mobil Mercy berhenti di depan minimarket. Brian buka seatbelt dan noleh ke Kanya. “Sayang, tunggu di sini. Aku beliin susu Daniel dulu ya.” Kanya yang lagi memangku Daniel sambil bacain buku cerita bergambar Si Kancil Nakal cuma senyum dan ngangguk. “Oke, Mas. Tapi jangan beli susu yang rasa ikan salmon, please. Ntar Daniel mual.” “He’s my boy, of course I know,” sahut Brian dengan suara pelan tapi pede banget. ••• Di dalam minimarket. Brian berdiri d

  • RAHASIA MENANTU IDAMAN    BERPISAH DARI ORANG BAIK

    Saat merasakan ada sedikit pergerakan, saat itulah Kanya terbangun. Matanya yang masih berat terbuka sedikit, dan ia melihat pemandangan yang membuat hatinya hangat.Kanya bisik, senyum kecil,“Mas... lucu banget sih. Daddy vibes-nya kerasa.”Brian menoleh, senyum malu,“Bangunin kamu ya? Sorry...”Kanya bilang, “Nggak, malah bahagia liatnya.”Ia menyentuh lengan Brian, lalu memiringkan badan, masih dalam posisi tiduran.Kanya dengan senyum genit, bisik pelan, “Habis ini, nyusu sama aku ya, Mas...”Brian kaget dikit, tapi langsung senyum dan ngangguk cepat, “Siap, Mommy Daniel... siap!”Kanya ketawa pelan sambil cubit tangan Brian,“Ganjen banget sih. Awas ya, aku cakar juga lo nanti.”Brian ketawa pelan, “Cakar juga gapapa. Yang penting jangan ninggalin aku.”Kanya tersenyum, kali ini tanpa ragu. Dia mendekat, menyandarkan kepala di pundak Brian yang masih memangku Daniel, sambil memandangi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status