Share

Mantan Babu

Penulis: Pemuda Pesisir
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-01 12:06:03

Rintik hujan menemani perjalanan Al menuju kantor nya, Sejenak ia memikirkan Rindiani di Surabaya tapi buru buru ia tepis pikiran itu karena tidak ingin terbebani kembali dengan perasaan yang sampai saat ini membuat nya sulit untuk jatuh cinta

Pagi ini bersama rintik hujan yang kian deras, Mobil Audi R8 berwarna silver yang di kendarai oleh Al telah sampai di Perusahaan yang ia pimpin selama ini

Perusahaan yang Al miliki saat ini bernama Jaya Mandiri Profille atau JMP yang merupakan salah satu Perusahaan terbesar di Indonesia, Perusahaan Al sendiri bergerak di berbagai bidang dan mempunyai banyak cabang dan jenis usaha lain baik yang telah di akusisi oleh pihak JMP atau yang sedang melakukan kerja sama dengan JMP

Al yang mendirikan Perusahaan ini dari nol bersama dua sahabatnya saat ini menjabat sebagai CEO sekaligus Direktur Utama Perusahaan, sedangkan  dua sahabatnya masih masing menduduki Direktur Operasional dan Direktur Pemasaran sedangkan untuk Direktur Keuangan di jabat oleh adik kandung Al yang bernama Citra

Al sampai di Perusahaan bersamaan dengan sahabatnya Lutfi yang juga baru tiba

" Pak Yoga titip Mobil ya " Ucap Al kepada Satpam perusahaan

" Siap Bos " Jawab Satpam itu

" Punyaku sekalian ya pak " Sambung Lutfi yang juga baru tiba

" Siap bos " Jawab Satpam itu kembali

" Yuk Luth masuk "

" Eh tunggu lah bentar, kita ke kantin dulu, aku mau rokok dulu "

" Ok ok tapi jangan terlalu lama "

Mereka pun langsung menuju kantin perusahaan yang terletak tidak jauh dari tempat mereka berbincang

" Jadi gimana kondisi Grand Hotel " Tanya Luthfi saat mereka sudah sampai

" Baik dan sesuai prediksi, Grand hotel yang kita akusisi mulai beranjak maju " Jawab Al

" Syukurlah kalau gitu, Eh Al Adik mu mana " Tanya Luthfi

" Masih di jalan mungkin, lagian buat apa kau nanya nanya adik ku hah ? " Jawab Al

" Ya gak apa apa Al " Kata Luthfi sambil cengengesan

" Luth.. Aku ada rencana buat ekspansi ke sektor lain " Ucap Al setelah meminum kopi di depannya

" Maksud nya gimana nih " Tanya Luthfi

" Yang aku lihat JMP udah sangat maju dan perusahaan cabang juga udah mulai naik daun, Jadi karena itu lah aku mau kita melebarkan sayap di beberapa sektor yang belum kita jajaki "

" Atau mungkin kita bisa lebih mengembangkan bisnis perhotelan di daerah daerah lain seperti di Bali, di setiap tempat wisata yang ada di sana kita bangun hotel jika memungkinkan atau jika tidak kita bisa beli saham wisata ya g sekitarnya bisa berjalan dengan baik dalam beberapa tahun ke depan " Jawab Al menjelaskan Rencananya

" Hm.. Ide bagus tapi kita harus bicarakan ini sama Aji juga Citra, Agar Planning nya juga akan semakin bagus " Ucap Luthfi

" Kapan si Aji datang dari Bandung ?" Tanya Al

" Mungkin siang ini Al, Dia bilang selesai Meeting di kantor cabang wilayah Bandung dia akan langsung balik " Jawab Lutfi

" Ok, aku mau kamu sama Aji siapkan beberapa materi yang berisikan produk yang mungkin bisa kita buat dan beberapa wisata yang saat ini di kenal masyarakat banyak " Ucap Al

" Ok bos " Jawab Luthfi dengan tangan memberikan hormat kepada Al

" Besok setelah meeting dengan para Dewan Perusahaan, Kau, Aji dan Citra langsung ke Ruangan ku " Ucap Al

" Ok " Jawab Lutfi singkat

" Dah lah ... yuk balik ke kantor " Lanjut nya lalu berdiri di ikuti oleh Al untuk pergi menuju Ruangan masing masing

*******

Sementara itu Rindiani yang saat ini sedang sibuk bekerja di meja resepsionis di kejutkan oleh suara yang ia kenal yang baru saja turun dari mobilnya bersama kekasihnya

" Rindi ?" ucap orang itu

Rindiani yang mendengar namanya di sebutkan langsung mengangkat kepalanya

" Dave ?"

" Kamu kerja di sini sekarang ?

" Iya " jawab Rindiani singkat lalu kembali melanjutkan pekerjaan nya

" oo jadi sekarang si mantan babu kerja menjadi resepsionis hotel " kata kekasih Dave yang tak lain adalah Cynthia saudara sepupu Rindiani

" Sayang jangan gitu lah..." kata Dave setelah mendengar perkataan kekasihnya

" Loh memangnya kenapa ? kan bener dia mantan babu di rumah keluarga ku yang kabur beberapa tahun yang lalu " Jawab Cynthia dengan sinis

" Iya aku tau, tapi kasian kan kalau di dengar orang banyak " Kata Dave yang menyadari tatapan orang orang di sekitarnya

" Cih ... Biarkan saja orang mau kek apa, toh aku kesini gak gratis, gak di bayar mereka dan bukan mau menjadi resepsionis seperti mantan babu ini " Ucapnya kembali dengan tangan menunjuk ke arah kepala Rindiani

Rindiani yang sudah tidak tahan mendengar semua hinaan yang si ucapkan Cynthia terhadap nya kembali mengangkat kepalanya

" Sudah cukup "

" Aku memang mantan babu, Aku memang hanya seorang resepsionis, tapi aku bukan orang yang tega mengambil semua hak milik saudara nya sendiri termasuk kekasih nya " Ucap Rindiani dengan mata berkaca-kaca

" Alah gak usah sok mau nangis deh buat ngambil hati Dave lagi, Atau jangan jangan kamu kerja di sini sambil Nyambi jual diri ya " Ucap Cynthia yang membuat telinga Rindiani semakin panas

" Kau.. Maaf ya Cynthia, Aku bukan orang seperti mu yang menjual tubuhnya sendiri hanya untuk merebut kekasih saudara sepupu nya sendiri " Jawab Rindiani

" Plakkk.." Suara tamparan terdengar jelas saat tangan kanan Cynthia menampar pipi Rindiani

Orang orang yang ada di sekitar mereka segera berdiri dan mengelilingi mereka untuk melihat apa yang terjadi

" Jaga bicaramu mantan babu " Kata Cynthia dengan suara keras

" Aku bisa merusak hidup mu lagi jika kau masih tidak bisa menjaga bicara mu " Lanjutnya

" Maaf mbak mas, jika ada masalah keluarga silahkan selesai kan di rumah atau di tempat lain, dan tolong jangan buat keributan di tempat ini " Ucap Luna salah seorang teman Rindiani

" Diam kamu, Jangan ikut campur " Bentak Cynthia kepada Luna

" Satpam Bawa keluar mereka berdua " Ucap Luna dengan emosi karena peringatan nya tidak di dengar kan

" Baik mbak " Jawab dua satpam yang saat itu ada di tempat kejadian

" Berhenti jangan, aku bisa keluar sendiri jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotor kalian " Ucap Cynthia kepada satpam yang menuju ke arahnya lalu melangkah keluar dengan di ikuti oleh Dave

Setelah Cynthia keluar dari hotel itu, barulah tangisan Rindiani pecah karena sudah tidak bisa menahan semua sakit yang ia terima, baik itu sakit karena tamparan Cynthia Ataupun Sakit karena semua penghinaan yang ia terima

" Sudah sudah Rindi, Jangan nangis lagi dong, jika orang sombong itu datang biar aku usir mereka " Ucap Luna menenangkan temannya itu

" Terima kasih Luna " Jawab Rindiani yang tangisannya mulai berhenti tapi matanya masih memerah

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • MENARI BERSAMA HUJAN   Sebuah Rencana

    "Baik Bu," jawab RindianiTanpa sepengetahuan Rindiani dan yang lain secara diam diam Echi mengerimkan pesan teks kepada Citra untuk membicarakan tentang hubungan Al dan Rindiani nanti setelah Rindiani PulangRindiani lalu duduk bersama keluarga besar Al untuk ikut makan malam bersama mereka, obrolan demi obrolan mebgalir di tengah makan malam mereka, tentu saja Echi yang paling sering menjadi sasaran ejekan karena menjadi yang paling muda si antara mereka"Oh iya nak Rindi udah punya pacar atau tunangan mungkin," tanya Dewi ibu Al"Pasti punya Mah, masak cewek secantik Rindi gak punya pacar," jawab Citra seenaknya"Hus diem kamu, mamah gak nanya sama kamu, kamu juga udah tua gak pernah punya pacar," ucap Dewi kepada Citra"Ye siapa bilang Cicit gak punya pacar," jawab Citra"Udah diem dulu kamu cit, mama ingin denger jawaban nak Rindi," ucap Dewi Lagi"Em.. Belum tante, tapi yang deket ada," ucap Rindiani"Lah kal

  • MENARI BERSAMA HUJAN   Makan Malam bersama

    Saat Echi sudah sampai ia sedikit terkaget karena apartemen yang di tempati oleh temannya ini adalah milik Kakaknya Al yang saat ini sedang berada di Jakarta"Ini kan Apartemen milik kak Al ?" ucap Echi saat ia sampai di lokasi Rindiani tinggal"Sebenarnya ada hubungan apa antara Kak Al dengan Rindiani ?" lanjutnyaSetelah beberapa lama Echi menunggu di depan apartemen Rindiani, orang yang ia tunggu pun muncul dengan senyum di wajahnya"Hei Chi udah lama nunggu ?" tanya Rindiani ramah"Belum lama kok, yuk langsung berangkat," jawab Echi"Kita mau kemana lagu Chi," Tanya Rindiani"Awalnya aku ingin jalan jalan karena bosen di rumah, tapi gak jadi kita main ke rumah ku saja," jawab Echi yang berubah pikiran setelah ia tahu apartemen yang di tempati Rindiani adalah milik kakaknya"Tapi aku gak enak sama orang tuamu," ucap Rindiani"Haha..Pake enakan segala, udah kita have fun aja di rumah, orang tuaku juga welcome sama teme

  • MENARI BERSAMA HUJAN   Perselingkuhan Tasya

    "Boleh minta gak Al ?" tanya Aji"Boleh tapi besok sahammu udah zero," jawab Al cuek"Yah gak jadi deh," jawab Aji dengan muka cemberutMereka lantas tertawa karena melihat tingkah konyol Aji yang di buat buat sehingga sejenak mereka bisa melupakan masalah mereka masing masing******"Yank.. Jalan yuk," ucap Loki setelah keluar dari kelas bersama Tasya"Kemana ?" tanya Tasya"Terserah deh mau kemana ? bosen aku, uang dari tunjangan mu masih ada kan ?" ucap Loki"Ada tapi itu kan mau ku buat bayar uang semester," jawab Tasya"Alah.. Gimana sih kamu yank, tunangan mu kan kaya, kamu tinggal minta lagi aja ke dia," jawab Loki menghasut Tasya"Iya mas Aji emang kaya, tapi gak semudah itu minta duit ke dia, lagian pake alasan apa lagi ?" ucap Tasya"Ya terserah kamu lah mau pake alasan apa, aku males ikut mikir," jawab Loki seenaknya"Tapi kamu kan juga ikut ngabisin uangnya yank," kata Tasya yang mulai ke

  • MENARI BERSAMA HUJAN   Terlalu Mudah di bodohi

    "Mas uang adek habis, dan adek juga harus bayar uang kuliah," ucap seorang wanita yang bernama Tasya"Ini baru setengah bulan loh dek, setengah bulan yang lalu kamu udah mas kasih sepuluh juta buat keperluan kamu," jawab Aji salah satu sahabat Al yang merupakan tunangan Tasya"Tapi keperluan adek kan banyak mas, makan bayar kontrak dan lainnya, belum lagi adek harus belanja berang barang mahal agar lebih terlihat cantik," jawab tasya"Oke oke, memangnya kamu mau minta berapa ?" tanya Aji mulai tidak tahan saat tunangannya mulai rewel"Gak banyak kok, sepuluh juta lagi lalu uang kuliah sepuluh juta jadi kalau di total senja jadi dua puluh juta," jawab tasya"Oke, akan mas transfer nanti," ucap Aji"Terima kasih mas,""Udah dulu ya, Adek harus ngerjain tugas kuliah dulu," kata Tasya"Oke belajar yang rajin, jangan sampai nilai kuliah mu turun, nyonya Aji gak boleh memalukan," jawab Aji"Siap bos," ucap Tasya Lalu mematikan

  • MENARI BERSAMA HUJAN   Permintaan Maaf

    Setelah beberapa hari Al mengungkapkan jati dirinya kepada keluarga Wulan dan Aziz, kini ia sudah berpamitan kepada Rindiani untuk kembali berangkat ke Jakarta untuk bekerja sedangkan Rindiani masih melanjutkan aktivitasnya seperti biasa seperti hari hari sebelumnyaTepat saat Rindiani baru sampai di hotel tempatnya bekerja, salah satu temannya datang menghampiri untuk menyampaikan pesan dari Aziz untuk menemuinya di Ruangannya"Ada apa ini ? apa aku melakukan kesalahan ?" kata Rindiani dalam hatinya"Apakah aku akan di pecat karena kejadian saat hari pertunangannya ?" lanjut RindianiSeraya berpikir alasan kenapa ia di panggil ke ruangan Aziz, Rindiani terus melangkah demi sedikit di iringi dengan perasaan campur aduk antara takut, khawatir dan penasaranTepat saat ia sudah berada di depan Ruangan Aziz, tangannya terasa sangat berat dan dengan sedikit memberanikan diri Rindiani mengetuk pintu ruangan Aziz dengan perlahan"Masuk," ucap Aziz

  • MENARI BERSAMA HUJAN   Dia Kekasihku

    "Rindiani ?" tanya Wulan"Ya.. Orang yang sudah ayahmu tampar saat pesta pertunangan mu," jawab Al dengan nada dingin"Al.. Aku tau itu, tapi saat itu ayahku sedang marah, lagi pula kenapa harus Rindiani dan bukan kamu yang mengambil keputusan ?" ucap Wulan merasa tidak puas dengan keputusan Al"Kalau aku yang mengambil keputusan maka besok kalian akan menjadi gembel," jawab Al dengan ketus"Kenapa kamu bisa sejahat ini Al, apa karena kami sudah tau siapa kamu sebenarnya dan kamu merasa tidak perlu lagi menyembunyikan identitas mu ?" kata Wulan"Lagi pula Rindiani itu siapa, dia hanya seorang Resepsionis yang baru bekerja beberapa bulan ini di Grand Hotel," lanjut Wulan"Cukup Wulan, jangan pernah menghina Rindiani lagi," jawab Al dengan suara keras yang membuat semua orang ketakutan"Lan, bukankah kamu yang jahat ? kau berjanji akan menungguku sampai aku sukses, tapi pada kenyataannya kau berpaling memilih orang yang lebih terl

  • MENARI BERSAMA HUJAN   Keputusan ada di tangan Rindiani

    "Bagus, segera hubungi Bima dan beri tahu mereka kembali, Citra sudah memberi tahu mereka tadi tapi aku takut mereka lupa karena sudah merasa senang sudah menghina seseorang " jawab Al"Baik Pak, akan segera saya hubungi mereka," ucap Pak Gatot semakin ketakutan"Terima Kasih," ucap Al singkat lalu menutup telponnya"Kalian akan membayar semua yang telah kalian lakukan," ucap Al dalam hatinya**********Setelah tiba jam yang di tentukan untuk jamuan makan malam bersama keluarga Wulan dan Aziz, Al dan Gatot saat ini masih berada di jalan menuju ke tempat yang telah di tentukan"Maaf Pak Al, kalau boleh tau apakah Pak Al akan sungguh sungguh mengungkapkan siapa bapak kepada mereka ?" tanya Pak Gatot membuka obrolan mereka saat di mobil"Tentu, agar mereka tidak lagi memandang seseorang hanya dari luar saja," jawab Al santai masih fokus menyetir"Kenapa Pak Al baru mengungkapkan sekarang ? bukankah jika Pak Al mengungkapkan siapa

  • MENARI BERSAMA HUJAN   Makan Malam

    "Memangnya kamu bisa apa ? kamu hanya orang miskin yang tidak bisa melakukan apa apa ? jawab Bima"Kita lihat saja nanti," jawab Al lalu membantu Rindiani untuk berdiri dan bergegas ke Rumah SakitSetelah keributan kecil yang terjadi antara Al dan keluarga Wulan di acara pertunangan itu, semua orang kembali melanjutkan acara tersebut seolah olah tidak pernah terjadi apapunLain halnya dengan Wulan yang semakin tersayat hatinya saat mengetahui Al datang dan membuat keributan di acaranya, Wulan tidak tau apa yang terjadi sebenarnya, kenyataannya niat Al datang ke acara pertunangan Wulan hanya untuk mengucapkan selamat kepada Wulan lalu pergi dari acara itu setelah niatnya selesaiTapi karena ayah Wulan yang dengan sombongnya mencaci maki Al di depan umum sehingga membuat Al naik darah yang berujung keributan dan Pemukulan terhadap Rindiani yang berusaha melindungi Al saat Al akan di tampar oleh Bima ayah WulanSementara Al langsung membawa Rind

  • MENARI BERSAMA HUJAN   Kemarahan Al

    Hari di Grand hotel Surabaya tampak lebih ramai dari biasanya, beberapa hiasan bungan terlihat tertata rapi di depan dan dalam hotel, para karyawan keluar masuk untuk mempersiapkan pertunangan manager baru mereka yang akan di langsungkan hari ini di Grand hotelYa hari ini adalah hari pertunangan Wulan dan Aziz yang baru di lantik menjadi Manager utama yang baru setelah Pak Gatot di pindah tugaskan untuk menjadi Manager di Hotel baru milik Jaya Mandiri Profile di daerah BaliBerbeda dengan kebanyakan orang di tempat itu yang tampak sangat bahagia, Wulan hanya terdiam mematung tanpa ada kata kata yang keluar dari mulutnya"Maafkan aku Al, seandainya kamu bisa membuktikan kepada ayahku kalau kamu bisa sukses, cerita kita tidak akan menjadi seperti ini Al," ucap Wulan dalam hati dengan air mata yang mulai menetes perlahanMelihat Wulan berdiam diri dan menangis sendiri, teman teman Wulan yang mengetahui kisah asmara antara Al dan Wulan sebenarnya merasa tida

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status