"Baik Bu," jawab Rindiani
Tanpa sepengetahuan Rindiani dan yang lain secara diam diam Echi mengerimkan pesan teks kepada Citra untuk membicarakan tentang hubungan Al dan Rindiani nanti setelah Rindiani Pulang
Rindiani lalu duduk bersama keluarga besar Al untuk ikut makan malam bersama mereka, obrolan demi obrolan mebgalir di tengah makan malam mereka, tentu saja Echi yang paling sering menjadi sasaran ejekan karena menjadi yang paling muda si antara mereka
"Oh iya nak Rindi udah punya pacar atau tunangan mungkin," tanya Dewi ibu Al
"Pasti punya Mah, masak cewek secantik Rindi gak punya pacar," jawab Citra seenaknya
"Hus diem kamu, mamah gak nanya sama kamu, kamu juga udah tua gak pernah punya pacar," ucap Dewi kepada Citra
"Ye siapa bilang Cicit gak punya pacar," jawab Citra
"Udah diem dulu kamu cit, mama ingin denger jawaban nak Rindi," ucap Dewi Lagi
"Em.. Belum tante, tapi yang deket ada," ucap Rindiani
"Lah kalau emang udah deket, kenapa gak pacaran aja langsung ?" tanya Dewi lagi
"Em.." Rindiani tidak bisa menjawab pertanyaan Dewi
"Kalau kamu emang lagi gak punya pasangan, gimana kalau kamu tante jodohin sama anak tante ?"
"Hah ?" ucap Rindiani terkejut dengan
"Kenapa ? anak tante tampan dan juga pengusaha yang sukses di Jakarta," ucap Dewi
"Tapi tante, tante baru mengenal saya, kenapa langsung bertanya seperti itu ?" tanya Rindiani
"Memang benar kita baru kenal nak, tapi tante yakin kamu anak yang baik, buktinya dia mau berteman sama kamu, semua teman teman Echi itu baik," jawab Dewi
"Dan yang terpenting bagi tante kanapa tante langsung bertanya seperti itu kepada kamu adalah karena tante suka saat pertama kali bertemu dengan kamy," lanjut Dewi
"Emm... Gimana ya tan.." Rindiani kembali tidak melanjutkan perkataannya
"Gini aja, jika dalam waktu dua bulan lagi kamu belum mendapatkan kepastian dari orang yang sedang dekat dengan mu itu, kita lanjutkan perjodohan ini," ucap Dewi
"Setuju," celetuk Echi
"Kamu ini," ucap Citra sambil menjitak kepala adiknya
"Hm..Akan Rindi pikir pikir dahulu tante," jawab Rindi
"Oke sip," ucap Dewi
Mereka lalu kembali melanjutkan makan malam mereka, tapi Rindiani seperti tidak lagi bernafsu makan karena kejadian tadi
Saat ini ia sangat dilema antara dua pilihan, antara memilih menunggu Al dua bulan lagi atau menerima tawaran perjodohan ini
Setelah jam menunjukkan pukul sebelas malam, Rindiani pamit pulang ke apartemennya karena besok harus bekerja di Grand Hotel
"Maafkan mamaku ya Rindi, dia emang udah agak jengkel dengan kakakku karena sudah agak berumur tapi belum juga menikah," ucap Citra saat mengantar Rindiani
"Gak apa apa kok bu, saya maklum, kalau saya di posisi tante Dewi juga akan berbuat seperti itu," jawab Rindiani
"Ya udah sekarang kamu istirahat besok aku antar kamu ke tempat kerjamu," ucap Citra
"Eh gak usah bu, gak enak sama yang lain," jawab Rindiani setelah mendengar perkataan Citra
"Udah gak usah nolak,ini perintah," ucap Citra
"Eh baik bu," jawab Rindiani dengan menundukkan kepala
"Ya udah aku pulang dulu Kakak ipar," ucap Citra dengan senyuman di wajahnya
"Hah ?" Rindiani terkejut dengan perkataan Citra tapi Citra sudah melajukan mobilnya ke rumah nya
********
Setelah sampai ke rumahnya Citra segera pergu ke kamar adikanya Echi karena adiknya bilang ingin membicarakan sesuatu tentang Al dan Rindiani
"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan ?" ucap Citra saat sudah sampau di kamar adiknya
"Jadi gini, ternyata apartemen yany di tempati oleh Rindiani itu apartemennya kak Al," jawab Echi
"Oh itu kirain apa," ucap Citra dengan santainya
"Lah kok kakak gitu ?" tabya Echi
"Kakak udah tau hubungan mereka berdua Echi, dulu saat acara pertunangan Rahma, waktu kak Al membuat kekacauan disana hanya Rindiani yang berani membela kak Al," jawab Citra
"Terus ?" tanya Echi penasaran
"Nah waktu kak Al hampirbdi tampar oleh Om Bima, Rindiani maju mehalangi kak Al samapi dia yang kena tampar Om Bima hingga Rindiani terluka dan pingsan," ucap Citra
"Wah hebat dia, jadi makin setuju kalau dia jadi kakakku," ucap Echi
"Tapi kenapa sampai sekarang mereka gak jadian ya kak ?" tanya Echi
"Nah itu yang kakak gak ngerti, padahal dari yang kakak lihat mereka udah saling menyayangi," jawab Citra
"Em..Apa mamah perlu tahu kalau Rindiani san kak Al memang udah punya hubungan dan orang yang sedang Rindiani tunggu itu kak Al ?" tanya Echi
"Hm... harus itu dek, besok saat sarapan kita kasih tau mama," Jawab Citra
Sampai tiba waktunya sarapan mereka kembali berkumpul untuk melaksanakan sarapan oagi, saat itu Citra dan Echi menceritakan semua hal yang mereka ketahui tentang hubungan Al dan Rindiani kepada ayah dan ibunya
"Haduh..Pusing mamah dengan sikap kakak kalian," ucap Dewi setelah mendengar cerita Citra dan Echi
"Ya begitulah ma, mamah tau sendiri sifat kak Al," ucap Citra
"Kali ini mamah harua turun tangan," ucap Dewi
"Setuju, tapi jangan pakai cara biasa mah, kita harus ngerjain kak Al sesekali biar dia merubah sikapnya," jawab Citra
"Betul tuh apa katamu Cit," ucap Dewi
"Apa mamah punya rencana ?" tanya Citra
"Tenang, mamah udah uda punya rencana, kalian harus mengikuti rencana yang mamah buat," ucap Dewi
"Siap Bos," jawab Citra dan Echi bersamaan
************
Bantu author dengan like komen vote dan hadiahnya temen temen
Dukungan kalian akan membantu author lebih semangat untuk updateKriiiiing.....! Jam beker meraung-raung di kamar yang luas, bersih, rapi, teratur, chic, elegan dan nampak seorang gadis langsung terjaga dari tidurnya yang begitu nyenyak dari semalam. Sambil mengucek ngucek matanya mengumpulkan nyawanya sedikit demi sedikit menyatu ke tubuhnya, lalu perlahan lahan membuka matanya sayup sayup penglihatannya mulai menerang dan seketika itu. "KYAAHHH," gadis itu berteriak keras karena mendapati seorang lelaki tidur di sampingnya Seorang pria sedang tidur dengan nyenyak di sampingnya dengan tubuh yang sedang tertutup bed cover, yang membuatnya lebih terkejut lagi karena pria itu sudah bertelanjang dada sambil lengan kokoh berurat sedang memeluk tubuhnya yang saat ini hanya memakai lingerie tipis tanpa bra dibalik bad cover Pria itu menggeliat lalu perlahan - lahan membuka kedua matanya. Senyum lembut terpancar dari wajah tampan pria terse
Hangat matahari pagi membuat Rindiani terganggu dalam tidurnya, mau tidak mau ia terpaksa membuka mata dan segera bangun dari mimpi indah nyaDengan masih sedikit mengantuk Rindiani beranjak dari kasur yang ia tempati saat ini, saat sudah sampai di depan cermin betapa terkejutnya ia setelah mendapati baju yang ia kenakan saat ini berbeda dengan baju yang ia pakai semalamSetelah memastikan bahwa saat ini ia tidak sedang bermimpi, Rindiani mengedarkan pandangannya ke segala penjuru lalu membelalakkan matanya karena saat ini ia sedang berada di kamar yang sama sekali tidak ia kenali, dan dengan baju yang berbeda dari baju yang tadi malam ia pakai"Aaaaaaaaa," Teriak Rindiani seketika saat ia melihat seorang lelaki sedang duduk santai di atas sofa dengan sebuah majalah di tangannya"Siapa kau, dan dimana aku ?" tanya Rindiani tapi tidak mendapatkan jawaban dari pria tersebut"Halo ... Apa kau dengar perkataan aku ?" tanya Rindiani pada lelaki tersebut tapi
Sehari sebelumnya !!! Sebuah SUV Range Rover Evoque berwarna merah membelah jalan tol Ir. Sutami di pagi hari yang sangat cerah, Di posisi tengah mobil nampak Al sedang duduk santai ditemani sebuah lagu berjudul "one more night" from Maroon Five mengiringi kedatangannya di kampung halamannya yaitu kota daeng. "Pak singgah nyari sarapan dulu yah," ucapnya ke pak supir "Mau makan apa Pak Yud ?" tanya pak supir "Hemm... soto aja deh, udah lama nih gak ngerasain makanan makassar," jawab Al "Soto nusantara mau gak ?" tanya pak supir lagi "Aku ngikut aja, yang penting enak," jawab Al yang bernama lengkap Alfrizzy Yudha Pratama Jl. Nusantara berhadapan dengan pelabuhan kota makassar yang dipagi harinya seperti terlihat biasa saja, dan di sepanjang jalan memang nampak papan reklame setiap Kios, Diskotik dan lain lain yang saat ini t
Sebelas tahun berlalu semenjak kematian ayahnya kehidupan Rindiani berangsur berubah sedikit demi sedikit, keluarga pamannya mulai menunjukkan sifat asli mereka, di mulai dengan pengambilalihan kepemilikan perusahaan dengan alasan bahwa Rindiani masih kecil dan tidak bisa mengelola perusahaan, lalu peralihan seluruh aset yang dulu di miliki oleh keluarga Rindiani, hingga pada akhirnya Rindiani yang di jadikan pembantu kecil di rumah pamannya sendiri Rindiani yang semasa itu hanyalah seorang anak kecil yang tidak tau apa apa hanya bisa diam saja dan tak memiliki keberanian untuk melawan hanya bisa menuruti semua perintah keluarga pamannya Kejadian kejadian itu di alami oleh Rindiani seorang diri hingga ia beranjak dewasa, hingga saat Rindiani menginjak usia tujuh belas tahun, ia membulatkan tekadnya untuk kabur dari rumah pamannya Karena Sudah tidak memiliki siapapun saat itu, dia melarikan diri ke rumah sahabatnya di sekolah dan terpaksa harus membiayai sekol
Di dalam mobil nya Al masih merenung sejenak dengan apa yang ia alami beberapa hari terakhir, lalu memacu mobilnya menuju ke kawasan salah satu perumahan elite di Kota SurabayaSetelah sampai di rumahnya Al langsung masuk ke dalam rumah, Al langsung menuju dapur untuk membuat kopi agar kantuknya hilang"Baru Pulang Al ?" ucap seorang perempuan paruh baya di belakang AlAl yang masih sibuk membuat kopi tidak langsung berpaling melainkan menyelesaikan membuat kopi untuk nya sendiri terlebih dahulu"Baru aja sampai Ma," ucap Al sambil berbalik badan dengan segelas kopi di tangannya"Bagaimana kondisi perusahaan Al ?" kata Mamanya Al sembari duduk di ruang makan"Alhamdulillah baik Ma, Mama ini bukannya nanya kabar anaknya terlebih dahulu malah nanya perusahaan," kata Al menjawab pertanyaan mamanya"Haha.. Kamu kan baik baik saja Al, Adik mu di Jakarta pasti juga sedang baik baik saja karena di udah sering Telpon mama," ucap Mamanya Al yang bern
Sudah sebulan lebih Rindiani bekerja di Grand Hotel Surabaya, selama itu pula Rindiani masih tinggal di apartemen milik Al sedangkan Al sendiri sudah selama itu pula tidak pernah datang ke apartemen miliknyaRindiani bukannya merasa senang dengan hal itu tapi malah merasa kesal dan heran dengan sikap Al yang dirasa sangat menyebalkan"Orang mesum itu kemana sih, aku kan harus bayar biaya apartemen ini," ucap Rindiani dalam hati saat ia tiba di apartemen milik Al setelah pulang kerja"Atau Jangan jangan dia ngaku ngaku kalau apartemen ini miliknya," Lanjutnya dalam hati"Sudah lah lebih baik aku mandi dulu," kata RindianiRindiani lalu beranjak pergi untuk mandi setelah seharian ia bekerja, tak berapa lama setelah ia mandi ia keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk di tubuhnyaLangkah kakinya tiba tiba berhenti saat ia melihat seseorang sedang duduk di Sofa dan menatap Rindiani tanpa berkedip"Aaaaa" Teriak Rindiani saat saat melih
Rintik hujan menemani perjalanan Al menuju kantor nya, Sejenak ia memikirkan Rindiani di Surabaya tapi buru buru ia tepis pikiran itu karena tidak ingin terbebani kembali dengan perasaan yang sampai saat ini membuat nya sulit untuk jatuh cintaPagi ini bersama rintik hujan yang kian deras, Mobil Audi R8 berwarna silver yang di kendarai oleh Al telah sampai di Perusahaan yang ia pimpin selama iniPerusahaan yang Al miliki saat ini bernama Jaya Mandiri Profille atau JMP yang merupakan salah satu Perusahaan terbesar di Indonesia, Perusahaan Al sendiri bergerak di berbagai bidang dan mempunyai banyak cabang dan jenis usaha lain baik yang telah di akusisi oleh pihak JMP atau yang sedang melakukan kerja sama dengan JMPAl yang mendirikan Perusahaan ini dari nol bersama dua sahabatnya saat ini menjabat sebagai CEO sekaligus Direktur Utama Perusahaan, sedangkan dua sahabatnya masih masing menduduki Direktur Operasional dan Direktur Pemasaran sedangkan untuk Direktur
" Satpam Bawa keluar mereka berdua " Ucap Luna dengan emosi karena peringatan nya tidak di dengar kan" Baik mbak " Jawab dua satpam yang saat itu ada di tempat kejadian" Berhenti jangan, aku bisa keluar sendiri jangan pernah menyentuh ku dengan tangan kotor kalian " Ucap Cynthia kepada satpam yang menuju ke arahnya lalu melangkah keluar dengan di ikuti oleh DaveSetelah Cynthia keluar dari hotel itu, barulah tangisan Rindiani pecah karena sudah tidak bisa menahan semua sakit yang ia terima, baik itu sakit karena tamparan Cynthia Ataupun Sakit karena semua penghinaan yang ia terima" Sudah sudah Rindi, Jangan nangis lagi dong, jika orang sombong itu datang biar aku usir mereka " Ucap Luna menenangkan temannya itu" Terima kasih Luna " Jawab Rindiani yang tangisannya mulai berhenti tapi matanya masih memerahSetelah kejadian yang membuat perasaan Rindiani menjadi marah bercampur malu itu semua teman teman Rindiani yang sama sama bekerja di Grand H