"Mas uang adek habis, dan adek juga harus bayar uang kuliah," ucap seorang wanita yang bernama Tasya
"Ini baru setengah bulan loh dek, setengah bulan yang lalu kamu udah mas kasih sepuluh juta buat keperluan kamu," jawab Aji salah satu sahabat Al yang merupakan tunangan Tasya
"Tapi keperluan adek kan banyak mas, makan bayar kontrak dan lainnya, belum lagi adek harus belanja berang barang mahal agar lebih terlihat cantik," jawab tasya
"Oke oke, memangnya kamu mau minta berapa ?" tanya Aji mulai tidak tahan saat tunangannya mulai rewel
"Gak banyak kok, sepuluh juta lagi lalu uang kuliah sepuluh juta jadi kalau di total senja jadi dua puluh juta," jawab tasya
"Oke, akan mas transfer nanti," ucap Aji
"Terima kasih mas,"
"Udah dulu ya, Adek harus ngerjain tugas kuliah dulu," kata Tasya
"Oke belajar yang rajin, jangan sampai nilai kuliah mu turun, nyonya Aji gak boleh memalukan," jawab Aji
"Siap bos," ucap Tasya Lalu mematikan teleponnya
Sementara itu di Kota Bandung, setelah menutup teleponnya Tasya kemudian berbaring di samping seorang laki laki yang tak mengenakan apa apa hanya ditutupi selimut, begitu pula dengan tasya yang hanya menggunakan celana saja tanpa apapun lagi
"Tunangan mu itu bodoh ya yank, selalu bisa kamu bodohi," ucap laki laki bernama Loki yang sedang berbaring bersama tasya itu
"Haha dia memang bodoh Yank, percuma jadi direktur kalau masih terus terusan di kuras uangnya oleh ku," jawab tasya
"Jadi kapan kamu akan ninggalin dia ?" tanya Loki
"Aku masih tidak memikirkan hal itu, uangnya masih bisa aku kuras lebih banyak lagi," jawab tasya
"Jadi kita tetap harus seperti ini ?" tanya Loki lagi
"Tentu," jawab Tasya singkat
"Sampai kapan ? aku susah tidak sabar ingin memiliki mu seutuhnya," tanya loki
"Memangnya kamu belum memiliki ku seutuhnya ? Mas Aji hanya memiliki ku dalam sebuah ikatan pertunangan, sedangkan kamu ?kamu sudah mendapatkan semua miliki ku, bahkan mas aji belum pernah menyentuh ku sedangkan kamu sudah melakukan nya berkali kali," jawab Tasya yang mulai kesal dengan tingkah Loki
"Oke oke maaf yank, aku hanya tidak mau kehilangan kamu," ucap Loki
"Sudahlah aku capek," jawab tasya lalu menutup matanya untuk tidur
Tapi Loki yang yang sudah kepalang tanggung ingin kembali melakukan hal yang sudah tadi ia lakukan bersama Tasya sebelum Tasya menelpon Aji
"Aku capek, aku mau tidur," ucap Tasya saat merasakan asa gerakan di tubuhnya
"Sekali lagi ya," bujuk Loki
"Gak, aku udah capek," ucap Tasya lalu bangkit untuk pindah ke kamar lain
Melihat kepergian Tasya Loki lalu bangkit untuk mengambil sebuah kamera kecil
yang tadi ia sembunyikan di balik tumpukan buku"Kita lihat nanti, akan ku buat kau memohon sampai mencium kaki ku," ucap Loki dalam hati sampil tersenyum penuh arti lalu kembali melanjutkan tidurnya
*********
Sementara itu di apartemen milik Luthfi di daerah Jakarta, Al da dan Aji sedang duduk bersantai menikmati malam bersama sambil membicarakan banyak hal
Setelah Aji menutup telponnya, Luthfi yang orangnya memang ceplas ceplos menjadi kepo setelah melihat muka Aji yang terlihat masam sedangkan Al hanya duduk di kursi sambil menikmati minuman di depannya
"Kenapa lagi lu Ji ?" tanya Luthfi penasaran
"Biasa luth, tunangan gue minta duit lagi," jawab Aji dengan mukanya yang masih masam
"Haduh ... Lu sih manjain dia terus, minta apa di kasih, minta duit di kasih, jadi manja kan jadinya, sedangkan lu yang kerja keras di sini sama sekali mendapatkan balasan meski hanya sekedar ciuman," ucap Luthfi
"Bukan manjain luth, Tasya itu memang dari keluarga yang kurang mampu, jadi semua kebutuhannya gue yang ngasih," jawab Aji
"Tapi ya gak sampai segitunya Ji, kita bertiga udah bersahabat sejak kuliah, jadi Aku sama Al tuh sebenarnya gak tega liat sahabat kita di giniin," ucap luthfi sambil menepuk bahu Aji
"Iya aku ngerti kalau kalian tuh peduli, terima kasih untuk itu," jawab Aji
"Udah lah, dari pada kamu nanya nanya seperti polisi butuh duit, lebih tanya tuh si bos, denger denger dia ngunpetin cewek di apartemennya," ucap Aji
"Udah tau," jawab Luthfi
"Hah kok udah tau, emang tau dari siapa ?" tanya Aji
"Dari orangnya langsung lah," jawab Luthfi
"Buset dah lu Al, diam diam menghanyutkan ternyata," ucap Aji
"Kalau bos mah bukan cuma menghanyutkan tapi membanjiri," jawab luthfi yang di sambut tawa oleh Aji
"Gak usah ngomongin Rindi deh," ucap Al cuek
"Aku tuh cuma kasihan sama dia, dia gak punya tempat tinggal jadi aku suruh dia tinggal di apartemen ku, sekaligus biar ada yang bersihin karena jarang aku tempati," lanjut Al
"Awalnya kasihan, lalu penasaran dan cinta cintaan deh," ucap Aji
"Pantes aja gak pernah mau di ajak jajan, taunya udah punya sendiri ya," celetuk Luthfi
"Boleh minta gak Al ?" tanya Aj
"Boleh tapi besok sahammu udah zero," jawab Al cuek
"Yah gak jadi deh," jawab Aji dengan muka cemberut
Mereka lantas tertawa karena melihat tingkah konyol Aji yang di buat buat sehingga sejenak mereka bisa melupakan masalah mereka masing masing
*********
Bantu Author dengan like komentar vote dan hadiah
Dukungan teman teman akan membantu author lebih semangat untuk terus update
"Boleh minta gak Al ?" tanya Aji"Boleh tapi besok sahammu udah zero," jawab Al cuek"Yah gak jadi deh," jawab Aji dengan muka cemberutMereka lantas tertawa karena melihat tingkah konyol Aji yang di buat buat sehingga sejenak mereka bisa melupakan masalah mereka masing masing******"Yank.. Jalan yuk," ucap Loki setelah keluar dari kelas bersama Tasya"Kemana ?" tanya Tasya"Terserah deh mau kemana ? bosen aku, uang dari tunjangan mu masih ada kan ?" ucap Loki"Ada tapi itu kan mau ku buat bayar uang semester," jawab Tasya"Alah.. Gimana sih kamu yank, tunangan mu kan kaya, kamu tinggal minta lagi aja ke dia," jawab Loki menghasut Tasya"Iya mas Aji emang kaya, tapi gak semudah itu minta duit ke dia, lagian pake alasan apa lagi ?" ucap Tasya"Ya terserah kamu lah mau pake alasan apa, aku males ikut mikir," jawab Loki seenaknya"Tapi kamu kan juga ikut ngabisin uangnya yank," kata Tasya yang mulai ke
Saat Echi sudah sampai ia sedikit terkaget karena apartemen yang di tempati oleh temannya ini adalah milik Kakaknya Al yang saat ini sedang berada di Jakarta"Ini kan Apartemen milik kak Al ?" ucap Echi saat ia sampai di lokasi Rindiani tinggal"Sebenarnya ada hubungan apa antara Kak Al dengan Rindiani ?" lanjutnyaSetelah beberapa lama Echi menunggu di depan apartemen Rindiani, orang yang ia tunggu pun muncul dengan senyum di wajahnya"Hei Chi udah lama nunggu ?" tanya Rindiani ramah"Belum lama kok, yuk langsung berangkat," jawab Echi"Kita mau kemana lagu Chi," Tanya Rindiani"Awalnya aku ingin jalan jalan karena bosen di rumah, tapi gak jadi kita main ke rumah ku saja," jawab Echi yang berubah pikiran setelah ia tahu apartemen yang di tempati Rindiani adalah milik kakaknya"Tapi aku gak enak sama orang tuamu," ucap Rindiani"Haha..Pake enakan segala, udah kita have fun aja di rumah, orang tuaku juga welcome sama teme
"Baik Bu," jawab RindianiTanpa sepengetahuan Rindiani dan yang lain secara diam diam Echi mengerimkan pesan teks kepada Citra untuk membicarakan tentang hubungan Al dan Rindiani nanti setelah Rindiani PulangRindiani lalu duduk bersama keluarga besar Al untuk ikut makan malam bersama mereka, obrolan demi obrolan mebgalir di tengah makan malam mereka, tentu saja Echi yang paling sering menjadi sasaran ejekan karena menjadi yang paling muda si antara mereka"Oh iya nak Rindi udah punya pacar atau tunangan mungkin," tanya Dewi ibu Al"Pasti punya Mah, masak cewek secantik Rindi gak punya pacar," jawab Citra seenaknya"Hus diem kamu, mamah gak nanya sama kamu, kamu juga udah tua gak pernah punya pacar," ucap Dewi kepada Citra"Ye siapa bilang Cicit gak punya pacar," jawab Citra"Udah diem dulu kamu cit, mama ingin denger jawaban nak Rindi," ucap Dewi Lagi"Em.. Belum tante, tapi yang deket ada," ucap Rindiani"Lah kal
Kriiiiing.....! Jam beker meraung-raung di kamar yang luas, bersih, rapi, teratur, chic, elegan dan nampak seorang gadis langsung terjaga dari tidurnya yang begitu nyenyak dari semalam. Sambil mengucek ngucek matanya mengumpulkan nyawanya sedikit demi sedikit menyatu ke tubuhnya, lalu perlahan lahan membuka matanya sayup sayup penglihatannya mulai menerang dan seketika itu. "KYAAHHH," gadis itu berteriak keras karena mendapati seorang lelaki tidur di sampingnya Seorang pria sedang tidur dengan nyenyak di sampingnya dengan tubuh yang sedang tertutup bed cover, yang membuatnya lebih terkejut lagi karena pria itu sudah bertelanjang dada sambil lengan kokoh berurat sedang memeluk tubuhnya yang saat ini hanya memakai lingerie tipis tanpa bra dibalik bad cover Pria itu menggeliat lalu perlahan - lahan membuka kedua matanya. Senyum lembut terpancar dari wajah tampan pria terse
Hangat matahari pagi membuat Rindiani terganggu dalam tidurnya, mau tidak mau ia terpaksa membuka mata dan segera bangun dari mimpi indah nyaDengan masih sedikit mengantuk Rindiani beranjak dari kasur yang ia tempati saat ini, saat sudah sampai di depan cermin betapa terkejutnya ia setelah mendapati baju yang ia kenakan saat ini berbeda dengan baju yang ia pakai semalamSetelah memastikan bahwa saat ini ia tidak sedang bermimpi, Rindiani mengedarkan pandangannya ke segala penjuru lalu membelalakkan matanya karena saat ini ia sedang berada di kamar yang sama sekali tidak ia kenali, dan dengan baju yang berbeda dari baju yang tadi malam ia pakai"Aaaaaaaaa," Teriak Rindiani seketika saat ia melihat seorang lelaki sedang duduk santai di atas sofa dengan sebuah majalah di tangannya"Siapa kau, dan dimana aku ?" tanya Rindiani tapi tidak mendapatkan jawaban dari pria tersebut"Halo ... Apa kau dengar perkataan aku ?" tanya Rindiani pada lelaki tersebut tapi
Sehari sebelumnya !!! Sebuah SUV Range Rover Evoque berwarna merah membelah jalan tol Ir. Sutami di pagi hari yang sangat cerah, Di posisi tengah mobil nampak Al sedang duduk santai ditemani sebuah lagu berjudul "one more night" from Maroon Five mengiringi kedatangannya di kampung halamannya yaitu kota daeng. "Pak singgah nyari sarapan dulu yah," ucapnya ke pak supir "Mau makan apa Pak Yud ?" tanya pak supir "Hemm... soto aja deh, udah lama nih gak ngerasain makanan makassar," jawab Al "Soto nusantara mau gak ?" tanya pak supir lagi "Aku ngikut aja, yang penting enak," jawab Al yang bernama lengkap Alfrizzy Yudha Pratama Jl. Nusantara berhadapan dengan pelabuhan kota makassar yang dipagi harinya seperti terlihat biasa saja, dan di sepanjang jalan memang nampak papan reklame setiap Kios, Diskotik dan lain lain yang saat ini t
Sebelas tahun berlalu semenjak kematian ayahnya kehidupan Rindiani berangsur berubah sedikit demi sedikit, keluarga pamannya mulai menunjukkan sifat asli mereka, di mulai dengan pengambilalihan kepemilikan perusahaan dengan alasan bahwa Rindiani masih kecil dan tidak bisa mengelola perusahaan, lalu peralihan seluruh aset yang dulu di miliki oleh keluarga Rindiani, hingga pada akhirnya Rindiani yang di jadikan pembantu kecil di rumah pamannya sendiri Rindiani yang semasa itu hanyalah seorang anak kecil yang tidak tau apa apa hanya bisa diam saja dan tak memiliki keberanian untuk melawan hanya bisa menuruti semua perintah keluarga pamannya Kejadian kejadian itu di alami oleh Rindiani seorang diri hingga ia beranjak dewasa, hingga saat Rindiani menginjak usia tujuh belas tahun, ia membulatkan tekadnya untuk kabur dari rumah pamannya Karena Sudah tidak memiliki siapapun saat itu, dia melarikan diri ke rumah sahabatnya di sekolah dan terpaksa harus membiayai sekol
Di dalam mobil nya Al masih merenung sejenak dengan apa yang ia alami beberapa hari terakhir, lalu memacu mobilnya menuju ke kawasan salah satu perumahan elite di Kota SurabayaSetelah sampai di rumahnya Al langsung masuk ke dalam rumah, Al langsung menuju dapur untuk membuat kopi agar kantuknya hilang"Baru Pulang Al ?" ucap seorang perempuan paruh baya di belakang AlAl yang masih sibuk membuat kopi tidak langsung berpaling melainkan menyelesaikan membuat kopi untuk nya sendiri terlebih dahulu"Baru aja sampai Ma," ucap Al sambil berbalik badan dengan segelas kopi di tangannya"Bagaimana kondisi perusahaan Al ?" kata Mamanya Al sembari duduk di ruang makan"Alhamdulillah baik Ma, Mama ini bukannya nanya kabar anaknya terlebih dahulu malah nanya perusahaan," kata Al menjawab pertanyaan mamanya"Haha.. Kamu kan baik baik saja Al, Adik mu di Jakarta pasti juga sedang baik baik saja karena di udah sering Telpon mama," ucap Mamanya Al yang bern