"Boleh minta gak Al ?" tanya Aji
"Boleh tapi besok sahammu udah zero," jawab Al cuek
"Yah gak jadi deh," jawab Aji dengan muka cemberut
Mereka lantas tertawa karena melihat tingkah konyol Aji yang di buat buat sehingga sejenak mereka bisa melupakan masalah mereka masing masing
******
"Yank.. Jalan yuk," ucap Loki setelah keluar dari kelas bersama Tasya
"Kemana ?" tanya Tasya
"Terserah deh mau kemana ? bosen aku, uang dari tunjangan mu masih ada kan ?" ucap Loki
"Ada tapi itu kan mau ku buat bayar uang semester," jawab Tasya
"Alah.. Gimana sih kamu yank, tunangan mu kan kaya, kamu tinggal minta lagi aja ke dia," jawab Loki menghasut Tasya
"Iya mas Aji emang kaya, tapi gak semudah itu minta duit ke dia, lagian pake alasan apa lagi ?" ucap Tasya
"Ya terserah kamu lah mau pake alasan apa, aku males ikut mikir," jawab Loki seenaknya
"Tapi kamu kan juga ikut ngabisin uangnya yank," kata Tasya yang mulai kesal dengan sikap Loki yang seenaknya
"Udah lah, kalau kamu gak mau, kita udahan aja," kata Loki memancing Tasya
"Ih kok gitu sih, Ok ok aku Telpon Mas Aji sekarang, kamu diem gak usah berisik," ucap Tasya dengan segera
"Oke, itu baru pacarku," kata Loku yang merasa senang setelah mendengar jawaban Tasya
Tasya tak menghiraukan omongan orang yang menjadi selingkuhannya kini, ia segera menelepon Aji yang saat itu sedang rapat bersama Al dan yang lain untuk membicarakan tentang bisnis baru mereka
Karena HP Aji yang di silent untuk menghindari suasana tidak menyenangkan saat rapat, Aji tisak mendengar bahwa ada seseorang yang menelponnya saat ini
"Gak di angkat," ucap Tasya dengan nada kecewa
"Coba lagi," pinta Loki
Tasya kembali menuruti permintaan selingkuhannya itu tapi kembali telponnya tidak di angkat oleh Aji
"Kenapa sih tuh tunangan mu yank," ucap Loki yang mulai kesal karena telpon Tasya sudah dua kali tidak di jawab Aji
"Lagi sibuk mungkin," jawab Tasya yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya
"Lalu gimana ?" tanya Tasya
"Hm.. Baiklah kalau emang gak di jawab, kamu telpon nanti aja, sekarang kamu ikut aku," ucap Loki sambil menatap Tasya dari ujung Rambut sampai kaki
"Kemana ?" tanya Tasya yang sebenarnya sudah tau kemauan Selingkuhannya ini hanya dengan tatapan Loki
"Bercocok Tanam," ucap Loki dengan senyuman penuh Arti
"Di rumahmu atau di Kontrakan ku ?" tanya Tasya yang juga sudah berkali kali memadu kasih dengan selingkuhannya itu
"Di kontrakan mu saja, di rumah banyak orang," jawab Loki
"Ya udah Ayo," ucap tasya lalu mengikuti langkah Loki yang menarik lengannya setelah mendengar jawaban Tasya
Tasya san Loki sudah lama menjalin hubungan terlarang itu, mereka sudah memulai hubungan mereka sejak Tasya baru masuk kuliah, saat itu Tasya adalah salah satu bidadari di angkatan mahasiswa baru dan Loki adalah kakak kelasnya
Karena beberapa faktor Loki saat ini masih berada di bangku kuliah meskipun sudah lima tahun di sana, karena memang pergaulan Tasya yang cukup bebas dan jarak yang cukup jauh dari tunangannya ia berani menjalani hubungan ini walau banyak resiko yang akan ia hadapi
Salah satu faktor yang mempengaruhi Tasya berani melakukan hubungan terlarang itu adalah karena Aji tidak pernah menyentuhnya sama sekali, Aji hanya pernah memberikan sebuah ciuman di keningnya dan tidak ada lagi
Sebenarnya Meski Aji adalah seorang buaya di Jakarta dan sudah banyak menikmati wanita termasuk bawahannya di Kantor tapi untuk seseorang yang akan menjadi istrinya kelak ia sengaja menjaga kesuciannya
Tapi lain dengan jalan pemikiran Tasya, ia berpikir Aji tidak menyentuh nya karena Aji adalah lelaki yang tidak jantan, yang tidak berani menyentuh seorang perempuan meaki itu adalah tunangannya sendiri sehingga sampai suatu saat Loki datang kepadanya sehingga membuatnya rela memberikan semuanya termasuk sesuatu yang semestinya ia berikan kepada suaminya kelak
Tanpa mereka sadari Saat mereka sedang berbicara tadi ada seseorang yang sedang bersembunyi di dekat mereka dan merekam pembicaraan mereka, orang itu bernama Jo orang suruhan Aji yang di perintahkan untuk mencari bukti perselingkuhan Tunangannya yang sebenarnya sudah mulai tercium oleh Aji
**********
Sementara itu setelah Memberikan nomor handphone nya kepada Echi adik dari salah satu pemilik hotel tempatnya bekerja, Rindiani sudah beberapa kali di ajak keberbagai tempat untuk menemani Echi
Seperti halnya malam ini, Echi kembali mengajaknya ke suatu tempat
"Rindi kamu dimana ?" tanya Echi saat Telponnya di jawab
"Di Apartemen Chi, ada apa ?" jawab Rindiani
"Sekarang kamu ganti baju kita jalan jalan, share lokasi Apartemen mu," ucap Echi
"Mau kemana Chi, besok aku kerja loh," jawab Rindiani
"Udah gak usah Bawel, aku berangkat sekarang ke Apartemen mu," ucap Echi dengan pura pura marah
"Hadeh Iya iya aku Share lokasi apartemen ku nyonya muda," jawab Rindiani
"Haha.. ini orang ya, udah aering dibilangin jangan manggil seperti itu," ucap Echi lalu mematikan teleponnya
Tak lama kemudian terdengar suara yang menandakan ada peaan masuk ke HP Echi, setelah melihat nya yang tak lain adalah pesan lokasi Apartemen Rindiani
Echi lalu segera berangkat ke lokasi yang telah di kirimkan oleh Rindiani, hanya membutuhkan waktu lima belas menit untuk sampai ke lokasi apartemen Rindiani
Saat Echi sudah sampai ia sedikit terkaget karena apartemen yang di tempati oleh temannya ini adalah milik Kakaknya Al yang saat ini sedang berada di Jakarta
"Ini kan Apartemen milik kak Al ?" ucap Echi saat ia sampai di lokasi Rindiani tinggal
"Sebenarnya ada hubungan apa antara Kak Al dengan Rindiani ?" lanjutnya
********
Bantu Like Vote dan komentar nya temen temen
Dukungan kalian akan membantu Author lebih semangat lagi untuk update
Saat Echi sudah sampai ia sedikit terkaget karena apartemen yang di tempati oleh temannya ini adalah milik Kakaknya Al yang saat ini sedang berada di Jakarta"Ini kan Apartemen milik kak Al ?" ucap Echi saat ia sampai di lokasi Rindiani tinggal"Sebenarnya ada hubungan apa antara Kak Al dengan Rindiani ?" lanjutnyaSetelah beberapa lama Echi menunggu di depan apartemen Rindiani, orang yang ia tunggu pun muncul dengan senyum di wajahnya"Hei Chi udah lama nunggu ?" tanya Rindiani ramah"Belum lama kok, yuk langsung berangkat," jawab Echi"Kita mau kemana lagu Chi," Tanya Rindiani"Awalnya aku ingin jalan jalan karena bosen di rumah, tapi gak jadi kita main ke rumah ku saja," jawab Echi yang berubah pikiran setelah ia tahu apartemen yang di tempati Rindiani adalah milik kakaknya"Tapi aku gak enak sama orang tuamu," ucap Rindiani"Haha..Pake enakan segala, udah kita have fun aja di rumah, orang tuaku juga welcome sama teme
"Baik Bu," jawab RindianiTanpa sepengetahuan Rindiani dan yang lain secara diam diam Echi mengerimkan pesan teks kepada Citra untuk membicarakan tentang hubungan Al dan Rindiani nanti setelah Rindiani PulangRindiani lalu duduk bersama keluarga besar Al untuk ikut makan malam bersama mereka, obrolan demi obrolan mebgalir di tengah makan malam mereka, tentu saja Echi yang paling sering menjadi sasaran ejekan karena menjadi yang paling muda si antara mereka"Oh iya nak Rindi udah punya pacar atau tunangan mungkin," tanya Dewi ibu Al"Pasti punya Mah, masak cewek secantik Rindi gak punya pacar," jawab Citra seenaknya"Hus diem kamu, mamah gak nanya sama kamu, kamu juga udah tua gak pernah punya pacar," ucap Dewi kepada Citra"Ye siapa bilang Cicit gak punya pacar," jawab Citra"Udah diem dulu kamu cit, mama ingin denger jawaban nak Rindi," ucap Dewi Lagi"Em.. Belum tante, tapi yang deket ada," ucap Rindiani"Lah kal
Kriiiiing.....! Jam beker meraung-raung di kamar yang luas, bersih, rapi, teratur, chic, elegan dan nampak seorang gadis langsung terjaga dari tidurnya yang begitu nyenyak dari semalam. Sambil mengucek ngucek matanya mengumpulkan nyawanya sedikit demi sedikit menyatu ke tubuhnya, lalu perlahan lahan membuka matanya sayup sayup penglihatannya mulai menerang dan seketika itu. "KYAAHHH," gadis itu berteriak keras karena mendapati seorang lelaki tidur di sampingnya Seorang pria sedang tidur dengan nyenyak di sampingnya dengan tubuh yang sedang tertutup bed cover, yang membuatnya lebih terkejut lagi karena pria itu sudah bertelanjang dada sambil lengan kokoh berurat sedang memeluk tubuhnya yang saat ini hanya memakai lingerie tipis tanpa bra dibalik bad cover Pria itu menggeliat lalu perlahan - lahan membuka kedua matanya. Senyum lembut terpancar dari wajah tampan pria terse
Hangat matahari pagi membuat Rindiani terganggu dalam tidurnya, mau tidak mau ia terpaksa membuka mata dan segera bangun dari mimpi indah nyaDengan masih sedikit mengantuk Rindiani beranjak dari kasur yang ia tempati saat ini, saat sudah sampai di depan cermin betapa terkejutnya ia setelah mendapati baju yang ia kenakan saat ini berbeda dengan baju yang ia pakai semalamSetelah memastikan bahwa saat ini ia tidak sedang bermimpi, Rindiani mengedarkan pandangannya ke segala penjuru lalu membelalakkan matanya karena saat ini ia sedang berada di kamar yang sama sekali tidak ia kenali, dan dengan baju yang berbeda dari baju yang tadi malam ia pakai"Aaaaaaaaa," Teriak Rindiani seketika saat ia melihat seorang lelaki sedang duduk santai di atas sofa dengan sebuah majalah di tangannya"Siapa kau, dan dimana aku ?" tanya Rindiani tapi tidak mendapatkan jawaban dari pria tersebut"Halo ... Apa kau dengar perkataan aku ?" tanya Rindiani pada lelaki tersebut tapi
Sehari sebelumnya !!! Sebuah SUV Range Rover Evoque berwarna merah membelah jalan tol Ir. Sutami di pagi hari yang sangat cerah, Di posisi tengah mobil nampak Al sedang duduk santai ditemani sebuah lagu berjudul "one more night" from Maroon Five mengiringi kedatangannya di kampung halamannya yaitu kota daeng. "Pak singgah nyari sarapan dulu yah," ucapnya ke pak supir "Mau makan apa Pak Yud ?" tanya pak supir "Hemm... soto aja deh, udah lama nih gak ngerasain makanan makassar," jawab Al "Soto nusantara mau gak ?" tanya pak supir lagi "Aku ngikut aja, yang penting enak," jawab Al yang bernama lengkap Alfrizzy Yudha Pratama Jl. Nusantara berhadapan dengan pelabuhan kota makassar yang dipagi harinya seperti terlihat biasa saja, dan di sepanjang jalan memang nampak papan reklame setiap Kios, Diskotik dan lain lain yang saat ini t
Sebelas tahun berlalu semenjak kematian ayahnya kehidupan Rindiani berangsur berubah sedikit demi sedikit, keluarga pamannya mulai menunjukkan sifat asli mereka, di mulai dengan pengambilalihan kepemilikan perusahaan dengan alasan bahwa Rindiani masih kecil dan tidak bisa mengelola perusahaan, lalu peralihan seluruh aset yang dulu di miliki oleh keluarga Rindiani, hingga pada akhirnya Rindiani yang di jadikan pembantu kecil di rumah pamannya sendiri Rindiani yang semasa itu hanyalah seorang anak kecil yang tidak tau apa apa hanya bisa diam saja dan tak memiliki keberanian untuk melawan hanya bisa menuruti semua perintah keluarga pamannya Kejadian kejadian itu di alami oleh Rindiani seorang diri hingga ia beranjak dewasa, hingga saat Rindiani menginjak usia tujuh belas tahun, ia membulatkan tekadnya untuk kabur dari rumah pamannya Karena Sudah tidak memiliki siapapun saat itu, dia melarikan diri ke rumah sahabatnya di sekolah dan terpaksa harus membiayai sekol
Di dalam mobil nya Al masih merenung sejenak dengan apa yang ia alami beberapa hari terakhir, lalu memacu mobilnya menuju ke kawasan salah satu perumahan elite di Kota SurabayaSetelah sampai di rumahnya Al langsung masuk ke dalam rumah, Al langsung menuju dapur untuk membuat kopi agar kantuknya hilang"Baru Pulang Al ?" ucap seorang perempuan paruh baya di belakang AlAl yang masih sibuk membuat kopi tidak langsung berpaling melainkan menyelesaikan membuat kopi untuk nya sendiri terlebih dahulu"Baru aja sampai Ma," ucap Al sambil berbalik badan dengan segelas kopi di tangannya"Bagaimana kondisi perusahaan Al ?" kata Mamanya Al sembari duduk di ruang makan"Alhamdulillah baik Ma, Mama ini bukannya nanya kabar anaknya terlebih dahulu malah nanya perusahaan," kata Al menjawab pertanyaan mamanya"Haha.. Kamu kan baik baik saja Al, Adik mu di Jakarta pasti juga sedang baik baik saja karena di udah sering Telpon mama," ucap Mamanya Al yang bern
Sudah sebulan lebih Rindiani bekerja di Grand Hotel Surabaya, selama itu pula Rindiani masih tinggal di apartemen milik Al sedangkan Al sendiri sudah selama itu pula tidak pernah datang ke apartemen miliknyaRindiani bukannya merasa senang dengan hal itu tapi malah merasa kesal dan heran dengan sikap Al yang dirasa sangat menyebalkan"Orang mesum itu kemana sih, aku kan harus bayar biaya apartemen ini," ucap Rindiani dalam hati saat ia tiba di apartemen milik Al setelah pulang kerja"Atau Jangan jangan dia ngaku ngaku kalau apartemen ini miliknya," Lanjutnya dalam hati"Sudah lah lebih baik aku mandi dulu," kata RindianiRindiani lalu beranjak pergi untuk mandi setelah seharian ia bekerja, tak berapa lama setelah ia mandi ia keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk di tubuhnyaLangkah kakinya tiba tiba berhenti saat ia melihat seseorang sedang duduk di Sofa dan menatap Rindiani tanpa berkedip"Aaaaa" Teriak Rindiani saat saat melih