Share

Bab 9

Aku tidak mengerti kenapa masalah ini bisa membuat Putri merasa sangat tak nyaman. Memang artinya salah satu dari kami perlu mengosongkan ruang kamar dan tidur bersama. Tapi ini seharusnya bukan masalah besar. Ya, seharusnya begitu.

"Mas, aku gak mau pindahin barang-barangku ke kamar kamu," tukasnya dengan lantang.

"Terus Mas yang pindah?" Aku memberikan pengertian, tapi dia malah menggeleng kuat.

"Aku juga gak mau Mas pindah ke kamarku."

Alisku bertaut heran. "Terus gimana? Setidaknya kamu harus mau kalau gak mau ibu sama bapak curiga."

"Ya cari cara lain dong Mas. Pokoknya aku gak mau satu kamar sama Mas."

Aku tersenyum miring, mendekatkan wajah ke arahnya. "Kenapa emangnya sampai tidak boleh sekamar? Sudah mulai takut jatuh cinta sama saya, ya?"

"Apa sih, Mas. Ya enggaklah!" Dia menarik diri dariku. Pasang badan seolah nyawanya tengah terancam.

Aku terkekeh melihat sikapnya yang menggemaskan itu.

"Ya ... pokoknya aku gak mau satu kamar sama Mas!" kukuhnya.

"Kasih saya alasan," bala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status