Share

Bab 10

Aku baru saja masuk mobil ketika Putri mengirimkan pesan. Dia memberitahu kalau ibu sudah berada di rumah kami bersama bapak juga.

[Mas kok gak ada di toko?] tanyanya kemudian. Astaga aku lupa memberitahu sedang ada urusan di luar.

[Mas di luar, Dik. Sebentar lagi pulang.]

[Gak ada masalah 'kan di rumah?] Lanjutku. Aku membalas dan langsung disambut dengan centang biru.

[Enggak, sih, Mas. Cuma tadi Ayah nanyain Mas.]

[Apa katanya?]

[Mungkin ada yang mau diomongin?]

Aku mulai menebak.

[Tapi kalau Ayah ngomong yang aneh-aneh, gak usah diladenin, Mas.]

Sayangnya tidak ada satu opsi pun yang muncul di kepalaku. Namun, bisa jadi tidak jauh-jauh dari masalah toko seperti biasa.

Aku bersiap untuk pulang. Sejenak menatap sekeliling parkiran rumah sakit yang lumayan ramai. Lalu mengirimkan pesan kepada Putri dan segera mengakhiri obrolan kami.

Aku tiba di rumah tepat pukul sebelas. Ketika itu, orang yang pertama menyambutku adalah Pak Bahar. Laki-laki paru baya yang tengah menonton berita te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status