Share

16. Minuman dari Asyila

“Kamu tidak apa-apa, Ari?” Biantara menelusuri wajah Arisha dan merapikan rambut wanita itu.

Biantara menatap Asyila dengan rahang yang mengeras. Ia sangat marah karena mengingat kondisi Arisha sedang hamil anaknya, yang tentu saja anak itu hal yang paling dinantikan Biantara. Beruntung ia kembali masuk ke dalam karena ponselnya tertinggal.

“Apa yang kamu lakukan pada Ari?” bentak Biantara pada Asyila.

“Bian! Jangan keterlaluan sikap kamu sama Asyila, sekarang kamu juga bersalah karena menikahi adik angkat istrimu sendiri. Jadi, jangan merasa benar sendiri dan paling tersakiti, kamu dan Asyila tidak ada bedanya,” ujar Anin terpancing emosi karena putrinya dibentak oleh suaminya sendiri hanya karena membela seorang madu.

“Jangan samakan aku dengan kelakuan murahan Asyila!” Biantara tentu tidak senang disamakan dengan Asyila.

Anin menatap Asyila yang hanya diam tanpa mengatakan apa pun. “Bicara Asyila! Apa kamu tuli? Kamu masih berharap sama Bian? Dua orang ini sudah mengkhianati kamu!”
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status