MENIKAHI ADIK IPAR (MEMBALAS PENGKHIANATAN ISTRI)

MENIKAHI ADIK IPAR (MEMBALAS PENGKHIANATAN ISTRI)

last updateLast Updated : 2025-01-14
By:  Buna FaeyzaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
30Chapters
1.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Menikahi adik iparnya sendiri, memang terdengar sangat brengsek, tetapi Biantara Dhirendra benar-benar melakukannya. Bukan tanpa sebab, lelaki berusia 30 tahun itu nekat menikahi adik angkat sang istri hanya untuk membalas dendam pada Asyila yang telah mengkhianati pernikahan mereka. Lantas mengapa harus adik iparnya? Bukankah Biantara bisa menikahi wanita lain di luar sana? Ikuti kelanjutan kisahnya dalam mengungkap fakta-fakta dalam rumah tangga Biantara!

View More

Chapter 1

1. Pengkhianatan Istri

“Tenang saja. Dari ujung kaki sampai kepala, semuanya milik kamu. Milik orang yang paling aku cintai,” ucap Asyila menatap layar ponsel.

Jantung Biantara seakan berhenti berdetak, saat menyaksikan istrinya yang hanya mengenakan handuk sedang bermesraan dengan lelaki lain di sambungan video. Tangan Biantara mengepal kuat, hatinya benar-benar terluka dengan kenyataan di depan mata. Pantas saja, selama dua tahun terakhir, Asyila selalu memasang wajah kesal ketika memberikan haknya sebagai seorang suami.

Tidak hanya itu, Biantara selalu mendapatkan penolakan saat mengutarakan keinginan untuk memiliki anak, dengan alasan jika Asyila belum siap. Biantara mencoba memahami Asyila meskipun di usia mereka yang sudah hampir menginjak kepala tiga. Namun, saat ini Biantara sudah mendapatkan jawaban dari ketidaksiapan Asyila tersebut.

“Ternyata selama ini kamu selingkuh di belakangku. Aku akan buat kamu merasakan sakit hati, lebih dari apa yang aku rasakan, Syila.” Biantara segera menjauh dari kamarnya.

Biantara terpaksa pergi dari rumah meskipun ia baru saja kembali dari pekerjaannya. Biantara mencengkram erat setir mobilnya, matanya memerah mengingat Asyila berselingkuh. Ia juga melihat jelas lelaki yang menjadi selingkuhan Asyila.

“Tega kalian mengkhianatiku!”

Tidak pikir panjang, Biantara segera mengarahkan mobilnya menuju kampus Arisha, adik angkat Asyila. Entah kenapa Biantara berpikir jika Arisha mengetahui semuanya mengenai perselingkuhan sang istri. Biantara tidak akan tinggal diam jika terbukti semua orang yang ia percaya berkhianat di belakangnya.

Setelah setengah jam menunggu di depan kampus, Biantara mendapati Arisha sudah keluar dari gerbang. Lelaki itu pun membuka kaca mobil dan memperhatikan Arisha. Beruntung saat yang bersamaan, Arisha sadar dengan kehadirannya di sana.

“Mas Bian di sini? Ada urusan di kampus Ari ya?” tanya Arisha saat sudah berada di sisi mobil Biantara.

Biantara menanggapi pertanyaan Arisha dengan wajahnya yang datar dan berkata, “Masuklah, ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu.”

Arisha terdiam sejenak, kemudian mengitari mobil bagian depan Biantara dan masuk ke dalamnya. “Ada apa, Mas?”

Hal yang wajar jika Arisha bertanya-tanya dengan kehadiran Biantara di sana. Tidak biasanya, kakak iparnya tersebut menjemput ia di kampus. Namun, melihat raut wajah Biantara saat ini, Arisha menduga jika sedang terjadi masalah dengan Biantara.

“Maaf Mas, apa Ari melakukan kesalahan?” tanya Arisha.

“Sudah sejauh mana kamu tahu mengenai hubungan Asyila dengan Bayu?” tanya Biantara langsung pada intinya.

Arisha tergemap mendengar pertanyaan yang dilontarkan Biantara. Seketika wajahnya memucat, bibirnya bungkam dalam sekejap. Arisha tidak berani menatap wajah Biantara.

Biantara tersenyum getir dan berkata, “Aku anggap diammu menyimpan banyak rahasia. Tega kalian semua menghianatiku dan kamu menyembunyikan rahasia sebesar ini!”

“Maaf Mas, Ari tidak bisa mengatakan apa pun … Mas Bian tahu dari mana?” tanya Arisha.

“Jelas kamu tidak bisa mengatakannya, kamu memang sengaja menutupinya. Aku melihat langsung dengan mata kepalaku sendiri, Asyila bermesraan dengan Bayu di panggilan video!” tutur Biantara.

Biantara melihat Arisha begitu ketakutan, tetapi ia justru semakin kesal saat mengetahui kenyataan Arisha sengaja menutupi darinya. Saat itu juga Biantara menambah kecepatan mobilnya, ia benar-benar merasa harus membalas semua perbuatan Asyila terhadapnya. Berkali-kali Biantara memukul setir untuk melampiaskan kekesalannya.

“Maafkan Ari, Mas,” ucap Arisha semakin ketakutan saat melihat Biantara menyetir dengan wajah yang sangat marah.

Setelah tiga puluh menit menempuh perjalanan yang tidak searah dengan rumah. Kini Biantara sudah berada di hotel dengan Arisha. Sejak mula check in, ia terus menarik lengan Arisha.

“Cepat ceritakan! Sejauh mana hubungan Asyila dengan Bayu!” pinta Biantara dengan tatapan yang nyalang dan menghempaskan tubuh Arisha di ranjang.

“Mas ….” Arisha tidak pernah melihat Biantara semarah ini.

Arisha menangis ketakutan. Jika waktu bisa ia putar, Arisha tidak ingin mengetahui apa pun tentang perselingkuhan kakaknya. Arisha terpaksa harus tutup mulut karena dengan itu, ia bisa tetap kuliah tanpa harus memikirkan biaya.

Biantara geram saat Arisha hanya menangis. Ia naik ke atas ranjang dengan mencengkram rahang Arisha. Biantara tahu tidak seharusnya ia melampiaskan kemarahannya pada Arisha, tetapi Biantara merasa harga dirinya sangat terluka.

“Cepat katakan!” ucap Biantara, kemudian melepaskan cengkraman tangannya.

Arisha mulai mengatur napasnya dan berkata, “Sebenarnya Mas Bayu adalah mantan kekasih Kak Asyila 5 tahun yang lalu. Mereka berpisah karena Kak Asyila memilih untuk menerima lamaran Mas Bian, dua tahun lalu kembali bersama.”

“Kenapa saat itu Asyila bisa memilihku?” tanya Biantara penasaran.

Arisha menundukkan kepalanya. “Ka–karena … saat itu hanya Mas Bian yang bisa Kak Asyila manfaatkan untuk biaya kehidupan kami bersama Ibu.”

“Kamu tutup mulut karena itu?” tanya Biantara mendongakkan wajah Arisha dengan satu telunjuknya di dagu wanita tersebut.

Dengan rasa takut, Arisha mengangguk pelan. “Maaf ….”

“Sialan!”

Biantara mengendurkan dasinya dan membuka kancing bagian atas kemejanya. “Kalau begitu kamu harus bantu aku membalas perbuatan Asyila!”

“Apa maksud Mas Bian?” tanya Arisha ketakutan.

Biantara mendorong tubuh Arisha dan membuat Arisha rebah. Dengan sigap, tangan Biantara mengunci kedua tangan Arisha di atas kepala wanita itu. Biantara mendekatkan wajahnya pada Arisha, saat itu juga tatapan keduanya saling terpaut.

“Sial! Aku tidak suka hubungan kotor!” umpat Biantara menarik dirinya dan duduk di samping Arisha.

Biantara benar-benar kacau, wajah frustasinya tampak dengan jelas. Ia menoleh pada Arisha yang menangis di sampingnya. Biantara memang kasihan melihat Arisha saat ini, tetapi ia yakin bahwa Arisha orang yang tepat untuk membalaskan sakit hatinya terhadap Asyila.

“Berhentilah menangis! Aku akan mengantarmu pulang,” ucap Biantara, kemudian turun dari ranjang.

“A–Ari bisa pulang sendiri ….”

“Jangan bernegosiasi denganku! Satu Minggu dari sekarang, aku akan menyiapkan untuk pernikahan sederhana kita di luar kota,” kata Biantara tanpa menatap Arisha.

Arisha tersentak mendengar penuturan Biantara. “Pernikahan? Apa maksud Mas Bian?”

“Aku akan membalas dan membuat Asyila menyesal telah mempermainkanku,” kata Biantara.

“Tolong jangan Ari yang menjadi tempat pelampiasan kemarahan Mas Bian pada Kak Asyila,” ujar Arisha memohon.

“Saat ini cuma kamu orang yang tepat untuk membantuku. Aku pastikan dia akan merasa terkhianati jika mengetahui aku menikahi adiknya sendiri. Aku juga akan membuatmu hamil dan menunjukkan padanya bahwa aku bisa memiliki anak tanpa dia!” seru Biantara.

Arisha menggeleng tidak percaya, rasa sakit yang dialami Biantara mampu merubah sikap Biantara 180 derajat. “Tolong pikirkan baik-baik, hubungan Mas Bian dan Kak Asyila masih bisa diperbaiki. Ari tidak mau terlibat di dalamnya.”

Biantara memutar tubuhnya menghadap Arisha dan menatapnya dalam-dalam. “Sejak kamu menutupi kebusukan Asyila, kamu sudah terlibat, Ari. Jangan naif dan sok polos di depanku!”

Biantara menarik Arisha untuk keluar kamar. Namun, saat mereka sampai di depan pintu, tiba-tiba saja langkah Biantara terhenti. Matanya memerah, pegangan tangannya terhadap Arisha terlepas.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nelangsa
seru ceritanya ampe lupa kasih ulasan.
2024-09-06 00:30:02
0
user avatar
Zic Zac
Ditunggu kelanjutannya
2024-03-23 08:05:05
0
30 Chapters
1. Pengkhianatan Istri
“Tenang saja. Dari ujung kaki sampai kepala, semuanya milik kamu. Milik orang yang paling aku cintai,” ucap Asyila menatap layar ponsel.Jantung Biantara seakan berhenti berdetak, saat menyaksikan istrinya yang hanya mengenakan handuk sedang bermesraan dengan lelaki lain di sambungan video. Tangan Biantara mengepal kuat, hatinya benar-benar terluka dengan kenyataan di depan mata. Pantas saja, selama dua tahun terakhir, Asyila selalu memasang wajah kesal ketika memberikan haknya sebagai seorang suami.Tidak hanya itu, Biantara selalu mendapatkan penolakan saat mengutarakan keinginan untuk memiliki anak, dengan alasan jika Asyila belum siap. Biantara mencoba memahami Asyila meskipun di usia mereka yang sudah hampir menginjak kepala tiga. Namun, saat ini Biantara sudah mendapatkan jawaban dari ketidaksiapan Asyila tersebut.“Ternyata selama ini kamu selingkuh di belakangku. Aku akan buat kamu merasakan sakit hati, lebih dari apa yang aku rasakan, Syila.” Biantara segera menjauh dari kamar
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more
2. Menikahi Adik Ipar
Biantara melihat Asyila masuk ke dalam kamar hotel bersama Bayu, lelaki yang ia lihat melakukan panggilan video dengan istrinya. Bayu juga merupakan client-nya di restoran. Hati Biantara benar-benar hancur, ia pun kembali menarik tangan Arisha setelah istrinya benar-benar masuk ke dalam kamar hotel.“Ari minta maaf atas apa yang dilakukan Kak Asyila, Ari juga minta maaf karena sudah tutup mulut,” ucap Arisha membuka suara saat di dalam mobil.“Semua sudah terlambat. Hanya menikah denganku, aku akan memaafkanmu,” ucap Biantara.Arisha terdiam mengalihkan pandangannya. Sebesar itukah dosanya, hingga ia dipertemukan dengan hal rumit ini? Tangannya memegang dada yang terasa sesak, menjadi istri kedua dan menghancurkan rumah tangga kakaknya, tentu tidak pernah ada di dalam pikirannya.“Apa yang akan Ibu pikirkan jika nanti mengetahui Ari menjadi istri kedua Mas Bian? Ari banyak berhutang budi pada Ibu dan Kak Asyila,” tutur Arisha.“Kamu tidak merasa bersalah padaku?” Biantara melirik Aris
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more
3. Sandiwara Asyila
Arisha keluar dari mobil Biantara. “Ibu sedang apa di sini?”“Kamu kok bisa ada di mobil Bian? Ibu pikir kakakmu,” ucap Anin yang terkejut ketika melihat Arisha yang keluar.Biantara keluar menghampiri Anin, kemudian menyalami dan berkata, “Ibu belum tidur? Tadi aku bertemu Ari di jalan.”Biantara melirik pada Arisha. “Setelah itu kami ….”Mata Arisha melebar dan berucap dalam hati, “Apa yang akan Mas Bian katakan pada Ibu?”“Kami apa?” tanya Anin penasaran.“Kami makan malam dulu sebelum aku mengantar Ari pulang,” ucap Biantara.Arisha bernapas lega setelah mendengar kelanjutan ucapan Biantara. Ia pikir Biantara berubah pikiran dan akan menceritakan semuanya saat itu juga. Arisha berharap malam ini akan aman dan terbebas dari pertanyaan-pertanyaan Anin.“Oh ibu pikir apa … kamu mau mampir dulu?” tanya Anin.“Tidak usah, aku langsung pulang saja. Sepertinya Asyila sudah menunggu,” kata Biantara. Walaupun ia tahu mungkin istrinya akan senang jika ia terlambat pulang.“Ya sudah kalau beg
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more
4. Di Hotel
“Siapa yang menelponmu, Ari? Ada urusan apa kamu ke hotel?” tanya Anin mendesak.“Bukan siapa-siapa, Bu. Tolong kembalikan ponsel Ari,” ucap Arisha.Kali ini Anin tidak akan percaya dengan ucapan Arisha. Wanita itu hendak memeriksa ponsel Arisha. Akan tetapi Arisha merampas ponselnya kembali.“Apa yang kamu sembunyikan dari ibu, jangan macam-macam Arisha!” Anin menarik pergelangan tangan Arisha.“Maaf, Bu. Ari benar-benar tidak bohong, yang tadi menghubungi Ari itu perempuan, dia cuma mau minta ditemani saja, bukan seperti apa yang ada di dalam pikiran Ibu,” ucap Arisha.Anin menghempaskan tangan Arisha. “Awas saja kalau kamu sampai berbuat macam-macam dan mengecewakan Ibu!”“Ari minta izin menemui teman Ari itu, boleh ya, Bu.” Arisha memohon pada sang ibu.“Makan malam dulu dan ingat, tidak pulang lebih dari jam 10 malam. Kamu paham?” tanya Anin memastikan.Arisha mengangguk. “Paham, Bu.”Arisha baru menyadari jika panggilan di ponselnya belum berakhir. Buru-buru Arisha memutuskan sa
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more
5. Arisha Sakit atau Hamil?
“Ari, ngapain kamu di hotel?” Asyila memperhatikan sang adik dari ujung kepala hingga kaki. Tidak hanya itu, Asyila pun menghidu bau parfum yang menguar dari tubuh dan pakaian Arisha.“A–Ari habis ketemu teman kampus, kami ramai-ramai di sini dan semuanya perempuan, Kak,” ucap Arisha.“Di kamar nomor berapa?” tanya Asyila menantang. “Apa temanmu ada yang memakai parfum lelaki?”Arisha membeku, ia menoleh ke belakang berharap Biantara tidak keluar dari kamar. Ia benar-benar merasakan tersiksanya menjadi orang ketiga. Arisha juga ingin cepat-cepat pergi dari Asyila, ia takut sang kakak menyadari jika parfum yang tercium dari tubuhnya adalah milik Biantara.“Kenapa diam? Aku berhak tahu, kamu datang ke sini sama siapa dan bertemu siapa. Aku ini kakakmu!” Asyila tersenyum seolah puas melihat sang adik terlihat buruk.Sejak dulu ibunya selalu membandingkan dirinya dengan sang adik. Walaupun Arisha bukan anak kandung, tetapi karena Arisha selalu terlihat baik dalam pergaulan dan penurut, An
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more
6. Pengusiran Arisha
Arisha tidak mengerti dengan kondisinya saat ini. Mulai pagi hingga siang, perutnya terasa mual, bahkan Arisha bertambah mual ketika mencoba mengisi perutnya. Kepalanya terasa berat dan berputar-putar membuat wanita itu duduk dan merebahkan kepalanya di meja makan.“Sepertinya aku harus ke klinik, semoga perut dan kepalaku bisa diajak kerja sama,” gumam Arisha.Anin datang menghampiri Arisha dan melempar beberapa test pack di meja makan. “Cepat tes!”Arisha terkesiap dan mengambil tiga benda berbungkus tipis itu. Baru membaca saja, Arisha sudah paham bahwa itu adalah alat tes kehamilan. Arisha benar-benar takut jika hasil menunjukkan bahwa dirinya tengah hamil.“Ibu curiga sama Ari?”“Iya, ibu curiga sama kamu! Akhir-akhir ini kamu mulai membangkang, Ari! Kamu selalu pulang malam dan ibu tidak tahu kamu pergi sama siapa? Mungkin dengan lelaki yang sama atau lelaki yang berbeda!” ujar Anin dengan raut wajah menahan kemarahan.Anin memang memendam kemarahannya, pikirannya sudah terlalu
last updateLast Updated : 2024-03-22
Read more
7. Jatah Bulanan Asyila untuk Arisha
‘Diusir kenapa? Sekarang kamu di mana?’‘Ari.’‘Arisha!’Beberapa pesan dari nomor Biantara terabaikan oleh Arisha karena wanita itu tertidur. Sejak pesannya tidak dibalas oleh Biantara, Arisha lupa untuk me-non-aktifkan mode senyap di ponselnya. Sampai satu jam lamanya Arisha tertidur.Arisha membuka matanya dan merasakan tubuhnya yang sudah lebih membaik. Ia meraih ponselnya untuk memeriksa pesan yang sebelumnya ia kirim untuk Biantara. Arisha juga berharap Anin menghubungi dan menarik kembali ucapannya.“Mas Bian.” Arisha menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan bantal sebagai alas punggungnya.‘Ari di hotel yang biasa kita datang, Mas.’ Arisha membalas pesan Biantara.“Terbaca, tapi tidak dibalas lagi,” gumam Arisha.“Lapar sekali. Sepertinya aku harus mandi dulu, setelah itu pesan makan.” Arisha beranjak dari ranjang.Arisha masih berharap jika apa yang terjadi saat ini hanyalah mimpi. Hatinya hancur ketika mengingat Anin membencinya. Arisha akui ini adalah kesalahannya, en
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more
8. Menyiapkan Kamar
Belum sempat kebingungan Arisha terjawab. Nomor Asyila sudah tertera menghubunginya di layar ponsel. Dengan segera, Arisha menjawab panggilan itu, atas permintaan Biantara.“Arisha, dasar kurang ajar kamu! Gara-gara kelakuan kamu sekarang Ibu masuk ke rumah sakit! Benar-benar anak tidak tahu diri! Gatal, bisa-bisanya Kamu hamil di luar nikah dan tidak tahu siapa orang yang sudah menghamilimu! Bodoh!” hardik Asyila di sambungan telepon.Biantara merampas ponsel Arisha dan memutuskan sambungan telepon itu. Ia tidak ingin Arisha berubah pikiran dan merasa takut.Setelahnya, Biantara mengembalikan ponsel Arisha.“Mas, Ibu masuk ke rumah sakit karena Ari,” ucap Arisha.“Kamu tenang saja, Ibu tidak akan kenapa-kenapa. Ibu pasti hanya shock saja,” ujar Biantara. “Aku akan menjenguk Ibu nanti dan mengabarkan padamu.”Baiklah, Arisha hanya bisa menurut. Biantara terlihat secara tidak langsung melarangnya menjenguk atau bertemu ibunya. Entah menuruti Biantara hal yang salah ataukah benar, sejauh
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more
9. Asyila dan Bayu di Kamar Biantara
Asyila terkejut bukan main saat melihat Arisha berada di dalam mobil sang suami. Emosinya seketika memuncak, Asyila menarik lengan Arisha untuk keluar dari mobil. Namun, Arisha menahan dirinya karena takut dengan kemarahan Asyila.Melihat itu, Biantara pun segera menghampiri Asyila. “Stop Syila!”“Kenapa Mas Bian bawa dia ke rumah kita? Mas tahu kan, kondisi Ibu drop gara-gara anak angkat yang tidak tahu diri ini!” Asyila menjauh saat Biantara berdiri di antara dirinya dan Arisha.“Bisa kan kamu tidak kasar seperti ini?” Pandangan Biantara beralih pada Arisha.“Ayo keluar dan langsung masuk ke kamar tamu!” pinta Biantara.Mata Asyila membeliak. “Jadi, kamar itu disiapkan untuk Ari? Aku nggak sudi ya, Mas!”“Ari tunggu! Jangan menginjakkan kakimu di rumahku bersama janin harammu itu!” teriak Asyila.“Sudahlah, Syila. Apa kamu tidak kasihan melihat dia yang sedang hamil tinggal di jalanan? Dia juga keluargamu, kalau Ibu tidak mau menampungnya di rumah, aku tidak masalah kalau harus mena
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more
10. Perselingkuhan Vs Pernikahan yang Terbongkar
“Sayang, ayo kita pulang ke rumahmu! Aku akan tanggung jawab dengan janin yang kamu kandung, seharusnya kamu tidak menyembunyikan kehamilanmu dariku. Aku ayah dari janinmu,” ucap Bayu sembari menggenggam tangan Arisha.Arisha berusaha melepaskan tangan Bayu. “Mas lepas! Mas Bayu ini bicara apa?”“Ada apa ini?” Biantara menarik Arisha dari Bayu.“Mas?” Asyila sempat terkejut dengan apa yang Biantara lakukan, tetapi setelahnya ia melanjutkan apa yang sudah Bayu rencanakan. “Mas Bian lepaskan Arisha, dia harus pulang ke rumah.”Biantara menatap Asyila dan Bayu bergantian. “Untuk apa kamu datang ke sini?”“Sebelumnya maaf kalau kehadiran saya mengejutkan Bapak, saya datang ke karena ingin bertanggung jawab pada apa yang sudah saya lakukan. Saya dan Arisha memiliki hubungan,” kata Bayu. Lelaki itu terpaksa beralasan akan bertanggung jawab karena tidak memiliki alasan lain dan tidak ingin terbongkar hubungannya dengan Asyila.Asyila mengangguk meskipun ia kesal dengan alasan gila dari Bayu.
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status