Share

BAB 38. Bimbang

Sakha sudah tidak ada di sisi Tabitha saat wanita itu membuka mata keesokan harinya.

Dengan malas, Tabitha bangkit dari posisinya berbaring untuk duduk dan meraih ponselnya yang ada di atas nakas. Bersisian dengan sebuah nampan berisi segelas air putih dan bubur ayam yang masih hangat. Tabitha tidak perlu menebak-nebak siapa yang dengan baik hati mengisi daya ponselnya dan menyiapkan sarapan. Karena jawabannya sudah pasti adalah Sakha.

Itu artinya, Sakha menemani Tabitha sampai pagi. Entah sengaja berlama-lama untuk berada di sisi Tabitha atau karena ketiduran.

Tabitha spontan menggigit bibir bawahnya karena dadanya berdesir. Perhatian Sakha membuatnya goyah dengan mudah setelah apa yang terjadi semalam.

Getaran kencang di ponselnya menyentak Tabitha yang belum sempat semakin jauh memikirkan akibat perbuatan konyolnya semalam dengan meminta Sakha untuk tidak pergi ke mana-mana.

Sakha. Laki-laki itu yang meneleponnya.

“Morning, Sweet Bee–”

“Jangan panggil aku begitu, Kha. Geli!”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status