Share

BAB 11

Tidak ada Naya di dekatku saat sarapan. Perempuan itu juga tidak ada di kamar. Aku pikir dia akan menghampiri dan duduk bersama menemani. Nyatanya aku hampir mau selesai dia tak kunjung menampakkan diri.

"Naya di mana, Mbok?" Kutanyakan keberadaannya pada Mbok Rum yang lewat. "Apa ada di dapur? Tolong suruh ke sini."

"Nggak ada, Tuan."

Aku mengeryit.

"Tapi, tadi simbok liat Non ke ruangan jahit."

"Ruangan jahit?"

"Iya, pasti Non ada di sana."

Aku meneguk minum dan langsung beranjak dari kursi. Benar, Naya ada di ruangan itu. Dia tengah menata baju di hanger. Juga membetulkan letak manequin berbusana muslim. Aku mendekatinya. Tempat ini sudah seperti mini butik.

"Nay."

Naya berbalik.

"Sudah sarapan?" Harusnya dia yang menanyakan itu, tapi aku mengalah.

"Sudah," jawabnya singkat.

"Kok gak ngajak aku, Nay?"

"Maaf." Dia menatapku sekilas dan tertuju pada bahan di mesin. Dia meraihnya memperhatikan bahan brokat itu.

"Kamu mau menjahit? Sepagi ini?"

"Cuma siap-siap aja, biar agak s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status