Share

BAB 19

"Apa nomor privat itu masih meneror menghubungimu?"

"Tidak."

"Syukurlah." Aku bernapas lega sambil menikmati udara sejuk sekitar. Kemudian membenarkan dasi di kerah.

Memandang perempuan yang kebetulan sedang berada di luar bersamaku. "Aku berangkat dulu."

Naya melihat pada tanganku yang terulur. Ingin dia meraihnya dan mengecup. Ritual seperti ini jarang terjadi. Ingin membiasakan.

"Doakan aku, agar selamat di jalan, dimudahkan pekerjaan, sampai pulang kembali."

Bibirnya tidak mengucap apapun, tapi aku senang dia akhirnya mau menerima uluran tanganku meski enggan. Aku membalas mengecup keningnya lalu sedikit membungkuk mengusap anak kami yang masih dalam kandungan. "Papa berangkat dulu, ya, sayang."

Kutinggalkan dia setelah mengucapkan salam yang dijawabnya pelan. Memasuki mobil mengemudikannya ke luar halaman.

Tidak ada kata maaf atas tindakan perempuan itu sudah membuatku sakit tempo hari. Dia tidak pernah membahas dan melupakan begitu saja. Baginya semua itu salahku sendiri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ernoth
udahsih sendy lepasin aja s naya.. siapa tau setelah d biarkan pergi dia bisa mikir, biar nyesel sekalian..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status