Share

Bab 2. Aku Tidak Selingkuh

PoV Vania

 

"Vania!" Mas Prabu terkejut melihatku ada didepan matanya. Walau hati bergemuruh namun aku tetap tenang. Toko ini sangat ramai pengunjung dan aku tidak mau kenyamanan mereka terusik oleh masalahku. 

 

"Oh. Ini simpanan kamu, Mas. Wanita ini biang keladi kamu gak mau memberiku nafkah batin!" sentakku padanya. Wajah Mas Prabu merah padam berusaha mencerna ini semua. Dia menggeleng cepat dan segera menjauh dari wanita muda itu. 

 

"Tidak Vania, aku berjumpa didepan dan tidak sengaja."

 

Wanita itu mencebik dan tidak terima ucapan Mas Prabu, suamiku. 

 

"Mas!" Protesnya ke suamiku, suamiku membesarkan matanya kearah wanita itu agar dia bisa bekerja sama dalam berbohong. 

 

"Maaf, Mbak ini siapa ya?" tanya nya menelisik penampilanku. 

 

"Kamu yang siapa? Kenapa kamu jalan bareng dengan suamiku dan kalian terlihat mesra!" sergahku dengan sengit. Wanita muda itu mencibir kearahku. 

 

"Aku ... Aku ...," dia terlihat gugup mau menjawab apa. Aku semakin yakin mereka punya affair di belakang ku. 

 

"Van. Aku cuma jumpa didepan aja tadi. Udahlah kamu gak perlu membesar-besarkan masalah. Kami gak sengaja bertemu di luar." Mas Prabu mendekatiku dan berupaya memberi penjelasan namun aku mendorong dadanya. Wajahnya mengeras dan terlihat tak suka. Sikapnya sangat memuakkan. Dia yang salah namun dia berusaha menguapkan masalah. 

 

"Aku tanya kamu, apa hubunganmu dengan suamiku!" tanyaku berjalan mendekati wanita itu. Dia terlihat ragu buat menjawab. 

 

"Apa kamu Marsya?" kataku tegas dengan wajah garang melihatnya. Dia tersentak kaget mengapa aku bisa mengetahui namanya. Ku alihkan pandangan ke Mas Prabu. Suamiku tak kalah terkejut. 

 

"Kamu kenal Marsya dari mana, Van?" tanya Mas Prabu padaku. Wanita itu terdiam saja. Mbak Farah mendekatiku, dia membawa anak ku Fauzan karena terbangun. 

 

"Mbak Farah kok di sini?" tanya suamiku lagi bingung. Aku tersenyum perih melihat wajah pias suamiku dan Marsya.

 

"Ternyata kamu Marsya, ia kan kamu Marsya?!" ulang ku ke wanita itu, dia mengangguk kecil. 

 

Plak ... Ku darat kan tamparan ke wajahnya. Rasanya aku sudah tak tahan seperti ini. Wanita itu terkejut karena aksiku. Marsya memegang pipinya karena tamparan ku. Mas Prabu terkejut dan berusaha mendekati wanita itu. 

 

"Vania!" Teriaknya tak terima. Beberapa pengunjung terkejut dan melihat ke arah kami. Awalnya aku menjaga agar mereka tidak terganggu namun lama kelamaan aku merasa tak tahan. Biarlah mereka melihat apa yang terjadi. 

 

"Kenapa kamu marah selingkuhan mu ku kasari. Harusnya kalian berdua sadar. Kamu juga sudah tahu dia pria beristri masih kamu layani. Dasar perempuan murahan!" sentakku padanya, Mas Prabu menatapku nyalang, dan Marsya tidak terima aku kasari. 

 

"Van, dia hanya mahasiswaku. Aku juga gak sengaja berjumpa dia." 

 

"Cukup kamu membohongiku," kataku ke Mas Prabu.

 

"Saya gak terima kamu nampar saya. Saya bisa laporkan kamu atas tuduhan fitnah," kata Marsya mencebik kesal padaku. 

 

"Oh, silah kah. Kulaporkan Mas Prabu juga karena berselingkuh dengan kamu. Biar dia dipecat dan kamu mahasiswa gatel juga ikut terseret!" kataku lagi. Marsya diam dan memandangku kesal. 

 

"Mas!" panggilnya ke suamiku namun Mas Prabu cuek padanya. Akhirnya dia dengan kekesalannya melengos pergi. Ku tatap kepergian nya dan beralih ke wajah suamiku. Wajah Mas Prabu menyiratkan rasa bersalah dan minta maaf melalui ekspresinya. 

 

"Van, kamu keterlaluan sekali padanya." Ucap Mas Prabu masih menyalah kah diriku. 

 

"Kamu masih mau membela selingkuhan kamu itu!" sergahku melotot padanya. 

 

"Cukup, Van. Berapa kali aku bilang sama kamu kalau kami gak selingkuh!" Mas Prabu masih menutupi perbuatan kotornya. 

 

"Aku lihat, Mas. Dan aku gak buta. Oh apa perlu cctv menjawab perbuatan kamu dan si Marsya yang bergandeng tangan." Ku tunjuk CCTV di depanku, Mbak Farah yang dari tadi menjadi penonton berupaya menyerahkan anakku padaku karena dia menangis. Mbak Farah bergegas ke dalam dan mengambil ASI ku didalam pendingin. Wajah suamiku langsung pias. Dia terdiam. 

 

"Aku gak nyangka kamu se culas ini padaku. Kamu lupa atas perjanjian kamu didepan Bapak ku dulu sebelum kamu melamar ku dua tahun yang lalu. Sebelum menikah aku mengajukan syarat tidak mau dipoligami. Dan tanah yang kamu bangun rumah diatasnya adalah milikku, warisan Bapakku dulu. Kita membuat perjanjian hitam diatas putih. Karena kita berdua yang memilikinya. Siapapun yang berselingkuh maka dia pemilik rumah itu. Jika kamu menikah lagi atau berselingkuh maka kamu keluar dari rumah itu!" sentakku marah pada Mas Prabu. Dia terlihat gusar dan dipegangnya tanganku.

 

"Maafkan aku, Vania. Aku tak selingkuh. Dia hanya mahasiswaku. Kami tak sengaja berjumpa dan mau membicarakan materi perkuliahan." 

 

"Syarat ku sebelum nikah adalah selama aku masih mampu melayani mu, memberimu anak dan memenuhi kebutuhanmu kamu tidak akan berpaling dariku, menikah lagi atau selingkuh. Agaknya kamu lupa. Aku berhak mengadukan perbuatanmu ke pengadilan agama karena mengkhianati ku." 

 

"Van, Cukup. Aku tidak mau berpisah karena aku tidak berselingkuh darimu. Kita pulang, Van." Mas Prabu berusaha menarik tanganku buat pulang bersamanya. Namun aku dengan kasar melepasnya. 

 

"Aku tak bisa pulang bersamamu. Aku akan disini bersama kakakku," ucapku tak bergeming. Mbak Farah datang membawa botol dot untuk anakku. Fauzan diambil Mbak Farah.

 

"Cerai aja Prabu, ngapain kamu nyakitin adikku. Lagian hidup adikku lebih bahagia tanpa kamu. Pergilah dari rumah adikku," sungut Mbak Farah pada suamiku. Mas Prabu menjadi gusar karena perbuatannya ketahuan olehku. Jika saja dia tidak kepergok seperti ini maka dia akan dengan halus menutupinya. 

 

"Diam Mbak, aku tak berselingkuh!" 

 

"Mari kita lihat CCTV kamu, kamu siap!" 

 

Wajah Mas Prabu kembali pias. Dia merasa takut kehilangan rumah mewah yang selama ini susah payah di bangunnya. 

 

Bersambung.

 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Uly Muliyani
tdk selingkuh tp mesra2 trus d rmh istri d cuekin...jgnkan d manja d kasi nafkah batin.ogah..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status