MENOLAK NAFKAH BATIN

MENOLAK NAFKAH BATIN

Oleh:  AirinNash  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 Peringkat
45Bab
54.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Hati Vania hancur karena melihat secara terang-terangan sang suami menggandeng tangan wanita lain. Pantas saja sang suami menolak memberinya nafkah batin walau Vania meminta hak nya sebagai istri. "Jadi ini sebab kamu menolakku?!" "Tidak, Vania. Ini hanya salah paham!" Vania tak mempercayai kebohongan yang di ucapkan Prabu, suaminya. Rencana matang di susun agar Prabu yang berprofesi sebagai Dosen itu menerima sanksi sosial. Lihat saja, Mas. Kamu tidak tahu siapa aku. Akan kubuat kamu menyesal karena telah menolakku!

Lihat lebih banyak
MENOLAK NAFKAH BATIN Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Rin Rs
Aku malas mau baca novel yg belum tamat soalny up ny kelamaan, 1 lagi aku belum tau brpa bnyk bab yg akan tamat
2022-07-17 19:05:35
1
default avatar
pepee.rahmah
Jgn sampeee deh balikan ma Prabu, walopun Prabu dah tobat....Traumanya ntu lhooo. Krn trauma seringnya dari sumber si pembuat trauma, klo di cerita ini yaaa c Prabu nto. Makanya salah satu obat dr trauma itu menjauhi hal2 yg mengingatkan pd mslh/sumber trauma yaitu lingkungan & orang2
2022-01-12 19:50:43
3
user avatar
Anthie Ibrachiem
di tgg kisah selanjutnya.....
2022-01-01 23:05:06
1
default avatar
aisahsartikawatii
gokd job teteh airinnash, AKU PADAMU .........
2021-12-16 23:33:19
2
user avatar
Airin Nash
bismillahirrahmanirrahim. mari mampir teman-teman semua ...
2021-10-31 16:31:17
0
default avatar
aisahsartikawatii
mantap lanjutkan teh airin nash ...
2021-10-25 19:42:43
1
user avatar
Airin Nash
Bismillah ... Mampir yuk
2021-10-24 16:50:39
0
45 Bab
Bab 1. Mas Prabu Menolak ku
  [Udah Perkosa aja suaminya, Mbak. Heran hari gini mana ada suami nolak ngasi jatah istri kalau gak ada apa-apa.]   [Suamiku sehari bisa minta sampai 3 kali. Gak pernah kali aku yang minta.]    [Lagian Mbak gatel banget, mungkin suami nya capek dan lelah.]    [Tidak mungkin capek, secapeknya suami dia pasti ingat minta jatah ke istri.]    [Pasti ada perempuan lain di hati suami, atau dia sudah ngamar sama simpanannya di hotel.]    [Perlu dicurigai, Mbak. Tanya baik-baik. Dan periksa gawainya, siapa tahu ada perempuan lain.]   [Jangan-jangan suaminya belok. Laki normal gak mungkin libur selama enam bulan setelah melahirkan.]    Kubaca satu persat
Baca selengkapnya
Bab 2. Aku Tidak Selingkuh
PoV Vania   "Vania!" Mas Prabu terkejut melihatku ada didepan matanya. Walau hati bergemuruh namun aku tetap tenang. Toko ini sangat ramai pengunjung dan aku tidak mau kenyamanan mereka terusik oleh masalahku.    "Oh. Ini simpanan kamu, Mas. Wanita ini biang keladi kamu gak mau memberiku nafkah batin!" sentakku padanya. Wajah Mas Prabu merah padam berusaha mencerna ini semua. Dia menggeleng cepat dan segera menjauh dari wanita muda itu.    "Tidak Vania, aku berjumpa didepan dan tidak sengaja."   Wanita itu mencebik dan tidak terima ucapan Mas Prabu, suamiku.    "Mas!" Protesnya ke suamiku, suamiku membesarkan matanya kearah wanita itu agar dia bisa bekerja sama dalam berbohong.    "Maaf, Mbak ini siapa ya?" tanya nya menelisik penampilanku. 
Baca selengkapnya
Bab 3. Menyusun Rencana
PoV Vania   "Vania, kamu sepertinya memang perlu waktu sendiri. Malam nanti kamu ku jemput ya. Oh ya kamu kerja disini, Van?" tanya Mas Prabu berusaha bersikap bersahabat. Mbak Farah terlihat berkacak pinggang ingin dia tampar wajah adik iparnya itu dan berkata jujur bahwa aku pemilik toko ini dan bukan jongos di sini. Namun aku menggeleng kepala pada Mbak Farah agar dia tetap tenang.    "Apa peduli mu, kamu bahkan menjatah belanjaku. Ternyata uangmu kau berikan pada ayam kampus!" kataku ketus kearahnya. Mas Prabu mengeraskan rahangnya merasa marah namun dia berusaha menahannya.    "Van, aku tidak selingkuh. Berapa kali harus ku jelaskan. Aku akan buktikan kalau aku tidak selingkuh."    Aku tersenyum sinis kearahnya, sudah terpergok masih membela diri, hanya karena takut dengan perjanjian sebelum menikah dia s
Baca selengkapnya
Bab 4. Hatiku Tersilet
PoV Vania "Aku titip Fauzan, Mbak Farah, sudah ada Asih juga disini yang bantuin," ucapku pada Mbak Farah, dia sedang sibuk dengan kalkulator dan gamis-gamis yang baru sampai. Sementara Queen sedang nonton film kartun di youtube. Queen nama anak Mbak Farah yang berusia 5 tahun sementara Asih adalah baby sitter Fauzan. Aku mempekerjakan dia mengurus Fauzan saat aku sibuk di toko. "Eh, kamu mau kemana? Masih banyak pekerjaan nih," Kata Mbak Farah yang sangat sibuk. "Aku lagi mikirin rencana ku, Mbak. Aku juga mau menghubungi Auriga, langkah apa yang harus kuambil buat memberi pelajaran pada suamiku." "Ya sudah, pergilah. Asal kamu bisa jaga diri dan jangan macam-macam. Sayangi dirimu," ucap Mbak Farah. Apa maksud kakak ku ini. Mungkin dia takut aku bunuh diri gara-gara galau diselingkuhi suamiku. Enak sekali hidup Mas Prabu jika aku sampai melakukan itu. Aku disiksa di neraka dan dia
Baca selengkapnya
Bab 5. POV Prabu
 PoV Prabu Aku selingkuh, iya memang. Tetapi aku tak bisa mengaku, setelah ketahuan oleh Vania di toko tempo hari. Pikiranku liar kemana-mana. Aliran darah semakin deras dan otakku berpikir keras. Bagaimana bila dia mengadu ke atasan di kampus kalau aku selingkuh, aku akan dipecat dan Vania menceraikan ku. Dia dengan kepala tegak akan mengusirku dari rumah mewah yang susah payah ku bangun. Aku harus mengambil cicilan juga buat bisa punya rumah yang nyaman.  Awal nya biasa saja, aku memandang mahasiswaku. Namun saat istriku Vania diusia kandungan tujuh bulan, dia pendarahan. Masuk rumah sakit dan dirawat. Dokter berkata Vania harus bedrest dan tidak boleh berhubungan intim dulu. Saat itulah aku uring-uringan tidak mendapat jatah dari Vania. Dua bulan aku berpuasa darinya, ketika usia kandungan sembilan bulan aku memberanikan diri me
Baca selengkapnya
Bab 6. Masih Tak Mengaku
  Aku tak sangka suamiku se culas ini. Sekali berkhianat rupanya dia akan selalu berkhianat. Gawai itu juga sudah hancur lebur karena kerasnya dia pukul. Beberapa kali dia pukul untuk memastikan gawai itu benar-benar hancur.    Sepertinya aku harus cari cara lain buat membuktikan kebohongannya. Aku sudah tak tahan, baru secuil pesan yang aku baca dan baru screen shoot pertama namun naas dia sudah datang.    "Spada...." Suara itu, suara siapa yang datang kerumah kami. Aku membuka pintu sedangkan Mas Prabu secara cepat masuk kamar dan memakai pakaiannya. Ketika knop pintu kubuka. Mataku terbelalak melihat wanita itu.    Wanita dengan lesung pipi dan suara mendayu ketika di toko datang kesini. Kerumah kami. Dia sama sepertiku terkejut.   "Marsya! selingkuhan suamiku, buat apa kamu kemari. Wa
Baca selengkapnya
Bab 7. Rahasia Di Balik Gawai
MENOLAK NAFKAH BATIN 7Mataku membola membaca pesan dari Mas Prabu, dia berpikir aku takut dipolisikan. Pesan darinya membuktikan dia yang takut karena barang bukti sudah ada padaku.  "Nia, aku tahu kau sedang dalam masalah." Auriga menghentikan lamunanku. Aku tertunduk, sebelum kesini berjumpa dia berkali-kali aku mencoba membuka gawainya Marsya namun selalu gagal. Kuhela napasku, tak ada salahnya aku minta bantuan Auriga. Temanku satu ini pintar dalam segala hal dan juga unik.  "Riga, aku butuh bantuanmu, aku ingin kunci ponsel ini terbuka. Bisakah kau membuka kunci nya karena dia terkunci menggunakan pola tertentu, sudah kucoba dan gagal!" seruku panik, ini satu-satunya bukti Mas Prabu dan Marsya berselingkuh.  "Sepertinya penting, Nia?" Dia mengerutkan dahi.  "Iya sangat penting, hidupku dipertaruhkan disini!" seruku padanya.
Baca selengkapnya
Bab 8. Ambil Pria Ini
SUAMI MENOLAK MEMBERIKU NAFKAH BATIN BAG 8 "Van, kamu yakin?" tanya Mbak Farah padaku. Aku mengangguk, aku datang ke kafe bersama Mbak Farah dan Bang Sinaga. Bang Sinaga suami kakak ku adalah seorang prajurit TNI, aku sengaja memintanya buat datang kesini, tak lupa ku bawa pengacaraku. Agar lebih jelas semuanya. Sementara Fauzan berada di stoller bayi, dia tertidur setelah diberi susu, kubawa juga si Asih buat ikut membantu menjaga Fauzan.  "Iya, Mbak. Aku udah gak tahan melihat perselingkuhan Mas Prabu dengan Marsya," kataku tersenyum getir pada Kakakku.  "Apapun keputusan kamu, selama kamu yakin untuk melangkah dan bahagia. Mbak akan mendukungmu, Van," ucap Kakakku mengelus lenganku.  "Iya, Mbak. Terima kasih," ucapku lagi. Aku menggerutu kesal pada Mas Prabu, mengesalkan dia suruh aku menunggunya seperti ini. Masih teringat perbuatannya di rumah yan
Baca selengkapnya
Bab 9. Pengusiran Dramatis
Aku terduduk di balkon toko, disinilah aku sekarang, besok rencananya aku akan pulang ke rumah dan mengusir Mas Prabu dari sana.    "Vania," Kakak ku memanggil.    "Iya, Mbak."    "Nih, anak kamu udah tidur. Mbak letak di ayunan ya," ucap Mbak Farah, aku mengangguk.    "Vania, kamu sudah siap?"    "Maksud Mbak?"    "Kamu sudah nabuh gendrang perang dengan Prabu. Mbak yakin pria tukang selingkuh kayak dia itu gak punya akhlak walaupun pendidikannya tinggi. Kamu harus hati-hati."   "Iya, Mbak. Aku mau pastikan dulu dia dan Marsya mencabut gugatan pidana pencurian itu. Sesuai perjanjian bila dia cabut maka aku tak akan melaporkannya ke kampus, padaha
Baca selengkapnya
Bab 10. Kuliah Lagi
SUAMI MENOLAK MEMBERIKU NAFKAH BATIN BAG 10 "Biarkan dia menunggu, Mbak. Aku sibuk mau wawancara," kata ku tegas saat diberitahu Mbak Farah siapa yang berada di toko. Dari mana dia tahu aku kerja di toko, semoga hanya kerja dan dia tak tahu kalau aku pemilik toko itu. Aku dan Mbak Farah sama-sama mulai dari nol, modal kami sama ketika membangun toko online itu hingga berkembang besar. Keuntungan pun tidak ada masalah. Hingga kami membuka toko nyata disamping online.  "Ih, kalau dia buat keributan gimana. Udah kamu kesini sebentar aja," tolak Mbak Farah, "Mbak kan tangguh, usir kek atau apa. Laporkan sama security biar dia kabur," kataku melengkungkan bibirku.  "Aih, dasar Vania, ya udah lah."  "Makasih Mbak. Wawancara ini penting dan aku harus datang. Udah ya Mbak," ucapku pada Mbak Farah. 
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status