Aku menyantap makananku yang telah dipesan oleh vino. Saat aku sedang menyantap makanan, sekilas aku melihat seorang siswi yang sedang duduk sendirian di bangku pohon besar tersebut. Aneh, orang itu selalu saja sendirian. Apa dia tidak memiliki teman.
“woy din, liat apaan sih?”. Tanya alex
“ehh engga kok engga”. Jawabku terkejut
Aku yang sedang melihat siswi itu tiba-tiba dikejutkan oleh alex. Aku tak sadar jika aku melihat siswi itu sambil melamun.
“ooooohhh, liatin si lidya itu ya kalo gak salah namanya”. Ucap vino
“eh iyaya, itu lidya sekelas kita kan ya?” tanyaku balik
“iyaaaaaa, tapi dia itu selalu saja sendiri, jarang bergaul gitu, trus tingkahnya aneh lagi”. Timpal tamara
Aku yang tidak peduli dengan orang-orang dikelasku selain mereka b
KRINGGG!!!!....... Suara alarm berbunyi, jam menunjukkan pukul 06.00 WIB. Aku terbangun dari tidurku. Aku tidak langsung beranjak untuk mandi. Kebiasaanku jika bangun awal, aku akan duduk sebentar sambil melamun, meskipun tidak tahu apa yang ada dilamunanku tapi menurutku melamun setelah bangun tidur itu sangat asik. Aku menginjakkan kakiku dilantai kamarku, dingin. Berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Setelahnya, aku langsung membuka lemari pakaianku untuk mengambil seragam sekolah dan mencari pakaian olahraga. Aku mengenakan seragam sekolah yang sangat pas di tubuhku. Mengikatkan dasi sehingga penampilanku sangat rapih. Tidak lupa juga aku menyisir rambutku. Aku segera turun kebawah untuk sarapan, dan benar saja. Sudah ada alex menungguku disana. Aku melihat
Saat aku sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba saja pintu kamarku berbunyi, yah ada seseorang yang mengetuk pintu kamarku.“nak, ini papa”. Ternyata papaku.“iyaa pa, masuk ajaa”. Jawabku sambil berteriak“papa tumben udah pulang”. Tanyaku Aku melihat jam dikamarku, ternyata ini sudah sore, pantas saja papa sudah pulang. Mungkin aku yang terlalu asik memikirkan hal ini.“eh iyaya udah sore hehe”. Ucapku lagi sambil tersenyum dan memeluk guling Papaku tersenyum melihatku lalu dia duduk di pinggir kasurku.“belajar apa tadi disekolah?”. Tanya papa“banyak pa hehe, oiya tadi ada pelajaran menggambar juga, yaahh tapi papa tau kan kalo aku gabisa menggambar hehe&rd
~ Aku terbangun dari tidurku. Rasanya menyegarkan meskipun kejadian kemarin masih sedikit tersisa di otakku. Pagi ini aku akan membagikan undangan pesta ulang tahun kepada teman-temanku. Semoga saja berjalan dengan lancar dan semoga tidak ada kejadian yang aneh seperti kemarin lagi. Aku telah sampai disekolah. Aku sangat bersemangat untuk hari ini. Aku langsung berdiri didepan kelasku dan berkata“guys, helloo??, besok adalah hari ulang tahunku, jadi, aku bakal ngadain pesta ulang tahun dirumahku pukul 19.00 WIB, kalian semua aku undang ya guys, jadi jangan sampai ga dateng, okayyy??”. Ucapku berteriak didepan kelas dengan semangat yang membara.“oke din”. Jawab teman-teman sekelasku Aku langsung membagikan kertas undangan resm
Satu persatu temanku datang kerumahku. Aku menyambutnya dengan gembira dan senyum yang sangat bahagia. Mereka juga terlihat sangat bersemangat dengan gaun dan pakaian yang mereka kenakan. Setiap orang yang datangpun memberi kado untukku. Hingga di meja kado terlihat banyak kado yang menumpuk. Tak bisa kubayangkan aku mendapat banyak kado di ulang tahunku yang spesial ini.“cantik banget din”. Ucap vino sambil memegang tanganku saat kami berjabat tangan“apaan sih, udah sana masuk”. Jawabku ketus“haha iyaiyaa”. Jawab alex Aku melihat hampir semua teman-temanku sudah hadir termasuk alex, vino tamara dan teman lainnya. Tetapi, aku belum melihat lidya datang kerumahku.“eh itu lidya kan?” tanya tamara Mendengar hal itu, aku langsung menoleh kearah pintu dan melihat
Aku terdiam dan tidak mengeluarkan satu kata pun. Alex tahu bahwa aku takut. Tapi ini hanyalah sebuah permainan dan dari awal harus memainkannya dengan sportif. Teman-temanku menerima segala tantangan yang diberikan. Jika aku mendapatkan tantangan maka aku juga harus menjalankan tantangan itu.“oke, tapii, tau sendiri kan, aku ga boleh di sekolah sampe sore, apalagi sampe malem, papa sama mamaku bakal ngomel nanti. gimana dong”. Tanyaku pada teman-temanku Alex hanya terdiam melihatku. Dia hanya pasrah mengikuti keinginanku.“gini aja din, nanti tamara jemput kamu deh, soal ijin ke papa mama kamu, ngeles aja dikit, bilang aja mau makan malem bareng kita”. ucap vino“okee kalo gitu”. Jawabku sambil tersenyum“nahhhh, gituu dong, kalo gini kan kita bisa tau nih, itu beneran apa engga nya haha, lagian aku juga penasaran banget”. Ucap tamar
DOAGG....DAGGG....DAGGG“adinee?”. Panggil mama sambil menggedor pintu kamar mandi yang berada didalam kamarku“hufftt”. Aku menghela napasku“iyaa ma, sebentar, baru selesai mandi”. Teriakku dari dalam kamar mandi“jangan lama-lama mandinya, ini mama buatin teh hangat”. Teriak mama“iyaa ma”. Jawabku singkat Aku yang sudah penasaran akan bayangan tadi mungkin itu hanyalah halusi nasiku saja karena ini sudah larut. Dan untungnya mama datang memanggilku. Kalau tidak, aku tidak tahu akan melihat apa dibalik tirai ini. Aku meninggalkan kamar mandi. Menuju kamar dan berganti pakaian tidur. Aku meminum teh hangat yang diantar oleh mama kekamarku. Rasanya enak, meredakan suhu dingin di tubuhku karena AC di kamar ini. Aku yang telah berganti pakaian t
Kami sudah tiba di sekolah. aku melihat alex membawa mobilnya bersama vino dan juga lidya. aku tidak menyangka jika lidya akan menuruti perkataan tamara.“jas hujan ada ?”. tanyaku pada tamara“ambil di belakang tuh ada dua kebetulan”. Jawab tamara sembari melepaskan sabuk pengamannya. Aku mencoba mengambil jas hujan yang terletak di jok belakang mobil dan aku mengenakannya serta bersiap untuk turun dari mobil. Tak lupa juga dengan senter yang aku pegang saat ini. Aku turun dari mobil tamara dan menuju ke koridor kelas. Suasana di sekolah ini sangat sepi, gelap dan juga menyeramkan ditambah lagi dengan hujan deras serta petir dan kilat yang terus menyambar.“din!!”. Panggil alex“iyaaa”. Teriakku sambil melambaikan tangan untuk menyuruh mereka kemari 
Aku membuka pintu kamarku, aku melihat seluruh rumah ini sangat gelap, usang dan sangat kotor. Lalu aku pergi mencari papa dan mama.“paah, maah”. Teriakku sambil mengitari lantai dua ini Aku membuka ruang kerja papa dan melihat papa yang sedang melayang di plafon karena di cekik oleh sosok mister gepeng itu. Sosok itu melihat kearahku dengan mata berwarna merah yang sangat tajam lalu dia tertawa jahat.“papaaaahh”. Teriakku~ Aku terbangun dari tidurku dengan napas yang berat serta keringat yang bercucuran. Ternyata itu adalah mimpi. Aku langsung bergegas keluar dari kamarku untuk melihat keadaan papa. Aku membuka pintu kamar orang tuaku dan aku tidak melihat papa disana. Aku langsung menuju ke ruang kerjanya. Aku membuka pintu itu dan aku melihatnya sedang mengerjakan sesuatu didepan kompute