Share

MY Enemy MY Husband
MY Enemy MY Husband
Penulis: Nellamuni

PROLOG

Raline sudah menyatakan  cinta nya kepada Tristan kemarin. Dengan menahan malu raline memberanikan diri untuk memberikan surat cinta yang ditulisnya sendiri lebih dari dua tahun yang lalu, saat dirinya masih duduk dikelas satu SMA kepada lelaki pujaannya.

Tetapi, apa yang diharapkannya musnah seketika..

********

Mengingat kejadian kemarin, membuat Raline malu. Lala sahabat Raline, melihat perubahan sikap Raline yang biasanya ceria tiba-tiba tertunduk lesu dan hanya diam.

"Kamu akan mendapatkan yang lebih baik" ujar Lala

Helaan nafas Raline terdengar berat dan sesak, seketika air matanya menetes membasahi pipinya.

Tangisan Raline semakin menjadi saat dia menceritakan kepada Lala bahwa surat yang ia berikan kepada Tristan dibuang begitu saja oleh lelaki yang sangat ia cintai itu.

Lala yang tidak tahan dengan kesedihan sahabat nya berusaha menghibur Raline. Lala juga mencoba untuk menghindari Raline bertemu tristan yang berada di satu kelas yang sama dengan mereka.

Tristan yang tanpa dosa, terlihat acuh kepada Raline yang terus saja menatapnya sejak tadi, yang dipedulikan oleh Tristan hanyalah Kanaya. Gadis yang sudah akrab dengannya sejak masih berada di sekolah dasar.

Wajah Raline terlihat masam dan sayup, ia hanya tertunduk lesu dan tidak menggubris penghiburan yang diberikan oleh Lala sedari tadi.

Raline yang masih terlihat sedih karena kejadian kemarin duduk diam di taman sekolah. Lala yang melihat Raline hanya bisa menatapnya dari kejauhan dan ikut bersedih dengan apa yang terjadi kepada sahabatnya tersebut.  

Sejak pertama masuk ke sekolah ini Raline sudah menyukai Tristan saat pertemuan pertama mereka di Depan Aula sekolah dan sewaktu pertama kali melihat Tristan bermain di lapangan basket. Raline yang tidak menyukai olahraga, merubah kebiasaanya demi Tristan dan sering mendatangi lapangan basket hanya untuk memberi semangat untuk lelaki pujaannya. Walaupun, Raline tahu Tristan hanya menatap Kanaya. Dirinya tidak pernah mempermasalahkan tentang itu, karena mengagumi dari jauh sudah membuat Raline bahagia.

Tetapi, setelah mereka naik ke kelas tiga dan berada di satu kelas yang sama dengan Tristan, dirinya tidak mampu hanya menahan perasaannya dalam hati.

Di lapangan basket beberapa hari lalu..

"Tristan, ini buat kamu" dengan gugup Raline memberikan surat dengan amplop merah muda. surat itu sudah ia tulis dua tahun lalu dan selalu disimpannya di bagian Novel yang selalu ia baca.

Wajah dingin Tristan terlihat jelas, ia hanya meninggalkan Raline tanpa kata setelah Raline memberikan Surat itu. Mata bulat Raline tiba-tiba langsung meneteskan air mata, saat surat yang ia berikan di buang begitu saja di kotak sampah yang berada di lapangan.

***************

Hari ini adalah hari terakhir sebelum ujian nasional, para guru mengadakan rapat untuk menyiapkan dengan maksimal ujian siswa kelas tiga. tampak beberapa guru bolak balik ruang rapat untuk mengambil dokumen. Sedangkan, beberapa murid kelas satu dan dua sibuk menata beberapa bangku dan meja yang ada di ruangan yang akan dilaksanakan ujian Nasional.

Raline tampak sudah tidak terlalu memikirkan penolakkan Tristan dua minggu lalu. Ia hanya sibuk mempersiapkan ujian bersama Lala sahabat baiknya beberapa hari ini.

Raline hari ini datang ke sekolah untuk membaca buku di perpusatakaan.

Padahal murid kelas tiga diberikan libur selama seminggu sebelum ujian nasional diadakan. Raline sendiri ingin memberikan hasil terbaik untuk Ayah yang sangat ia sayangi.

Satu persatu buku yang tersusun apda rak kayu ini dipilihnya sebagai bahan belajar nya untuk hari ini.

Tetapi, hatinya mulai kembali terkoyak saat melihat Tristan belajar bersama Kanaya di tempat duduk paling sudut di perpustakaan ini. Tanpa ia sadari air matanya mengalir membasahi pipi nya.

*

keesokan hari..

Semua  murid terlihat serius mengisi lembar jawaban..

*********

PENGUMUMAN KELULUSAN...

Hari ini pengumuman kelulusan di umum kan, setelah satu bulan menunggu para siswa akhirnya mengetahui hasil belajar mereka selama ini dan hasilnya sangat memuaskan semua siswa dinyatakan lulus seratus persen. 

Tristan yang selalu mendapat peringkat pertama di sekolah kembali bisa mengukir prestasi dengan mendapatkan nilai terbaik dalam ujian nasional kali ini. Sedangkan, Raline yang juga merupakan salah satu murid terbaik mendapatkan peringkat kedua dalam ujian kali ini.

"Selamat ya, line" ucap beberapa teman sekolahnya.

Lala yang sedang bersama juga memberikan ucapan selamat untuk sahabat baiknya ini.

Wajah Raline tidak lagi terlihat murung. dirinya sudah mengikhlaskan Tristan walaupun, ia masih mencintainya di dalam hati. 

"Raline, ayo kita foto" tarik Lala yang akan berfoto bersama tema-teman satu angkatan mereka.

CEKLEKK !

Senyum merekah indah tersimpul di bibir mereka.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Julee
raline cengeng...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status