/ Romansa / MY SEXY CEO / 5. Keributan

공유

5. Keributan

작가: Noviyadep
last update 최신 업데이트: 2024-01-05 21:17:29

Nyonya Harrison membuka gorden yang langsung menghadap pada tempat tidur Arion, membuat sang empunya silau. "Bangun, Nak, sudah jam sembilan."

Arion menggeliat di bawah selimut tebal berwarna hitam, mengubah posisi kepalanya membelakangi gorden. Dia belum berniat bangun, masih mengantuk akibat semalam begadang hingga hampir subuh bermain poker bersama Andre.

Tidak sia-sia, Arion yang menang hingga meraup puluhan juta rupiah.

"Ajak Fevita jalan-jalan sambil mengobrol lebih banyak, Arion, nikmati waktu libur kamu berkenalan dengan wanita."

Fevita Adiyaksa, wanita cerdas dan mandiri berusia dua puluh lima tahun yang saat ini menduduki jabatan sebagai Co-Founder di perusahaan keluarganya, PT. Adiyaksa Utama.

"Berhenti jodohin aku, Bun, nggak bakal berhasil."

"Belum kamu coba, jangan menyerah dulu. Umur kamu sudah berapa, Arion, nggak berniat menikah?" dumel Nyonya Harrison sambil merapikan buku-buku Arion di meja.

Sejak semalam Nyonya Harrison gemas pada Arion, putranya itu tampak mendiamkan Fevita, padahal dia sudah payah berusaha menjodohkan keduanya.

"Jangan menutup diri terus, Nak, nanti makin susah dapat jodoh. Fevita kurang apa? Udah cantik, mandiri, pinter lagi."

"Bukan seleran aku."

"Sudah terhitung sepuluh perempuan yang Bunda carikan, nggak ada yang sesuai sama kemauan kamu. Jangan bilang selera kamu para lelaki, Arion?"

Arion membelalak, jadi rumor dirinya penyuka sesama jenis sudah beredar sampai ke keluarganya juga?

"Aku bisa cari sendiri, Bun. Lagian masih umur segini, ngapain buru-buru. Jangan bilang alasannya karena cucu, Andre udah kasih Bunda dan Ayah bayi." Arion menyingkap selimut, duduk di pinggiran kasur meminum air. "Jangan kasihani aku, Bun, aku baik-baik aja. Lebih baik terlambat menikah daripada bersama orang yang salah."

Nyonya Harrison menghela berat, akhirnya tidak lagi membahas terlalu dalam masalah ini, dia juga takut menyakiti perasaan Arion.

"Ya sudah, Bunda tunggu perempuan hebat yang bisa bikin kamu jatuh cinta. Tapi untuk hari ini, hargailah Fevita demi Bunda. Dia udah bela-belain menginap di sini."

Arion mengecup kening Nyonya Harrison, mengiyakan tanpa banyak kata. Dia tidak bisa menolak, tidak tega jika membuat wanita itu semakin bersedih memikirkan masa depannya.

Usai mandi dan merapikan diri, Arion turun ke bawah. Semua orang berkumpul di ruang keluarga sambil mengobrol. Terlihat lebih hangat karena kedatangan anggota baru. Bayi kecil itu menjadi pusat perhatian.

"Sarapan dulu, Nak."

Fevita bangkit dari duduknya, menemani Arion ke ruang makan. "Kamu duduk aja, biar aku ambilin." Fevita mengulas senyum lebar, senang bisa melakukannya untuk Arion. "Kata Andre, kamu tidur subuh. Padahal tadi pagi aku mau ajakin joging keliling daerah sini."

Arion mengangguk, menerima sarapannya dengan ramah. "Iya, kami main poker. Kamu sudah sarapan?"

"Udah, kamu makan aja aku temenin."

Tidak ada yang salah dari diri Fevita, wanita itu santun dan dari keluarga yang baik pula. Arion tahu betul bagaimana keturunan Adiyaksa, tidak diragukan lagi soal pendidikan dan kehebatan mereka dalam bisnis.

Hanya saja, Arion punya pilihan sendiri. Sudah ada seseorang yang berhasil mengalihkan perhatiannya meski hanya dengan debaran dada—tetapi terasa menenangkan.

"Mau jalan-jalan ke mana?"

Senyum Fevita semakin lebar ketika Arion mau mengobrol dengannya, tidak seperti semalam yang terlihat cuek. "Ke mana pun boleh, asal sama kamu. Keliling perkebunan Bunda gimana?"

"Boleh, nanti saya temani."

"Kamu mau teh, Arion? Aku bikinin yang baru biar lebih hangat. Kayaknya teh ini udah agak dingin."

"Nggak usah, saya minum yang ada saja."

Fevita mengiyakan, tidak mengobrol terlalu banyak karena Arion pun sedang makan. Dia hanya memandangi sambil sesekali salah tingkah karena Arion sungguh menawan.

***

Arion keliling kebun bersama Fevita, terlihat pria itu sedang memegangi keranjang untuk mewadahi beberapa buah dan sayuran yang sedang Fevita petik.

"Arion, kamu suka kentang?" Arion mengangguk. "Aku ambil lebih banyak kalau gitu, nanti aku mau bikinin kamu menu spesial dari kentang."

"Sebelah sana ada stroberi, kata Bunda kamu suka buah itu."

Fevita mengangguk riang. "Tunggu, aku masih mau ambil beberapa sayuran. Kamu nggak bosen temenin aku, 'kan?"

"Santai saja."

Selesai dengan sayurannya, Fevita mengikuti langkahan Arion menuju bagian buah. Mata Fevita berbinar ketika melihat tanaman stroberi yang begitu lebat dan buahnya besar-besar. "Apa boleh langsung di makan, Arion?"

"Kata Bunda lebih baik dicuci, tapi saya sering memakannya langsung—masih hidup sampai sekarang."

Fevita tergelak. "Kita makan sama-sama, kalau terjadi sesuatu, aku nggak sendirian."

Arion tersenyum singkat, memakannya dengan senang hati. "Ambil lebih banyak, buat orang rumah sekalian."

Membiarkan Fevita memasukkan buah dalam keranjang, Arion sibuk dengan ponselnya. Ada satu pesan yang tidak bisa dia abaikan.

Airyn Gershon: Pak Arion, permisi. Sebelumnya maaf jika pesan saya terkesan kurang sopan. Saya diusir sama satpam gendut yang ada di lobi, katanya tidak ada slot untuk anak magang. Bapak tidak berusaha bohongin saya, 'kan?

Di seberang sana, Airyn tengah panik melihat Guntur sempat bertengkar dengan satpam. Mereka diusir secara tidak hormat dan kasar. Airyn malu, sakit hati juga mendengar papanya dikatai pria gila. Lagi pula, siapa yang tidak marah melihat anaknya diseret?

Arion Harrison: Tunggu di sana, saya telepon orang untuk mengambil berkas kamu. Kenapa tidak bilang saya dulu kalau kamu ingin memasukkan berkas hari ini?

Airyn Gershon: Sebelumnya saya udah kirim pesan, Bapak tidak membalas.

Arion baru sadar jika ada dua pesan sebelumnya yang tidak terbaca olehnya. Dia sibuk menemani Fevita, alhasil fokus Arion sedikit teralihkan.

Selesai menelepon orangnya untuk mendatangi Airyn, Arion juga mendapati satu kabar tidak mengenakkan.

Arion Harrison: Kamu datang bersama preman?

Airyn Gershon: Papa saya!

Umpatan kecil terdengar dari Arion, dia langsung kehabisan kata karena merasa bersalah. Sial, orang kantor malah memberi kabar jika Airyn datang bersama preman dan terjadi keributan di tengah keramaian.

Apalagi pesan Airyn berisikan tanda seru, mungkin gadis itu tersinggung.

Ingin minta maaf, Arion sungkan.

Airyn Gershon: Pak Arion, maaf sekali lagi. Dengan berat hati, saya batalin saja magangnya. Soalnya papa udah terlanjur marah.

Apa pun yang akan terjadi pada dirinya, Airyn pasrah. Dia tidak bisa membantah papanya, nanti Guntur akan semakin murka dan bisa saja datang kepada pihak kampus untuk membuat masalah baru.

"Arion, kamu mau ke mana?" Fevita terdiam di tempat saat melihat Arion melangkah buru-buru meninggalkan perkebunan.

"Jangan biarkan gadis itu pergi. Saya tidak mau tahu, bujuk ayahnya sampai marahnya hilang!" tegas Arion pada tangan kanannya melalui telepon, dia juga berniat pergi ke kantor sekarang.

Sebenarnya, memang tidak ada slot magang untuk beberapa bulan ke depan, ini hanya akal-akalan Arion agar bisa bertemu Airyn.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • MY SEXY CEO   65. Hukuman Orang Jahat

    Airyn mondar-mandir di ruang tengah, sebab hingga jam delapan Arion belum juga pulang. Makan malam sudah siap, seketika rasanya tidak tenang, terlebih nomor pria itu tidak bisa dihubungi. Sebal, karena Arion tidak mengabari apa pun sebelumnya."Aneh. Kenapa rasanya nggak enak gini? Apa karena udah jadi suami istri?" Airyn menggigit kuku, memegangi dadanya yang berdebar lebih kencang. "Atau ini perasaan gugup karena kepikiran ancaman Mama tadi?""Aish! Sejak kapan khawatir banget gini sama Pak Arion? Padahal sebelumnya kamu sendiri yang nggak rela nikah sama dia, Ai."Airyn bermonolog sendiri. Tatapan dan gerak-geriknya memang menunjukkan kecemasan, tidak tenang sebelum memastikan Arion baik-baik saja. "Setidaknya kalau pulang telat, bilang!" gerutunya sebal. "Aku bisa makan dan tidur dengan tenang tanpa harus khawatir gini. Senang banget bikin merasa bersalah."Airyn mengambil ponselnya di meja, mencoba menghubungi Bagas sekali lagi. Nomor pria itu aktif, hanya saja tidak diangkat. K

  • MY SEXY CEO   64. Kedatangan Tamu

    Ketika jam makan siang, tiba-tiba Airyn kedatangan tamu. Sebelumnya dia tidak mengira jika yang datang adalah ibu mertua. Airyn baru saja bangun tidur, belum sempat menyiapkan apa pun karena Arion juga membebaskan Airyn untuk istirahat sepanjang hari ini. Airyn ingin menyapa sebagai basa-basi agar kelihatan tetap sopan, namun urung karena merasa sungkan. Terlebih Megan juga langsung masuk dan meninggalkannya. Wanita itu terlihat membawa sekotak kue."Kamu baru bangun jam segini?"Megan melihat sekitar ruangan tersebut. Kebetulan di wastafel masih ada piring kotor, bekas Airyn menyiapkan sandwich untuk bekal Arion tadi. Keranjang pakaian kotor mereka juga terlihat penuh karena belum dijemput jasa laundry. Niatnya memang setelah ini baru akan Airyn bereskan semuanya."M—maaf, Bun, tadi aku ketiduran. Setelah ini baru beres-beres. Bunda mau aku bikinkan minum apa?" Airyn memainkan ujung tali bathrobe-nya, gugup. Mimik Megan tidak seramah biasanya, Airyn tahu wanita itu sudah terlanjur t

  • MY SEXY CEO   63. Cintaku

    Katanya Arion punya hadiah spesial untuk Airyn. Ternyata benar. Usai Airyn berendam dan menghabiskan banyak waktu untuk merawat diri, dia dikejutkan dengan sebuket mawar di kasur. Tidak lupa, ada kertas kecil yang terselip di sana juga membuat Airyn terkekeh kecil.—Untuk cintaku yang baik hati—Airyn suka aroma mawar segar, menciptakan senyum kecil yang mewakili isi hatinya. Masih menggunakan jubah mandi, Airyn turun ke bawah sambil memanggil Arion beberapa kali. Terdengar suara kecil dari ruang makan, lagi-lagi senyum Airyn merekah."Wow!" pujinya menutup mulut sambil menatap dengan binar takjub. Di meja makan tersedia menu makan malam mereka, Arion yang memasak. "Wangi, pasti enak. Aku laper banget, dari luluran tadi perut aku bunyi."Arion selesai memotong buah, kemudian menghampiri Airyn dan mencium pipinya. "Duduk, Sayang, waktunya isi tenaga."Dengan riang, Airyn duduk ketika Arion menarik kursi untuknya. Kenapa tiba-tiba Arion semanis ini? Airyn sampai keheranan."Kamu juga wa

  • MY SEXY CEO   62. Saling Menjaga

    "Pak Arion, ngapain?" Airyn terkesiap ketika melihat sang suami itu berdiri tak jauh dari posisinya dan Aldo. Bahkan mereka baru saja ingin memulai obrolan, seketika sungkan. "B—boleh tinggalin kami dulu, ada yang mau dibicara sebantar?""Bicara saja, anggap saya tidak ada." Arion memasukkan kedua tangannya ke saku celana, menatap dengan sorot setajam belati—seolah sedang memperingati Aldo agar tidak macam-macam pada miliknya. "Lima menit, setelah ini kamu harus mengantarkan surat ke atas. Pak Abimayu sudah menunggu."Airyn menganga, lantas terpaksa senyum karena tahu mimik Arion tengah kesal. Jangan sampai dia mendebat, nanti malah muncul masalah baru."Ada apa, Aldo? Kamu repot-repot ke sini. Lain kali bilang ya kalau mau ketemu, jangan di sini. Aku posisinya lagi magang, nggak boleh seenaknya terima tamu sembarangan di luar kepentingan dengan Pak Arion." Aldo menatap Arion sekali lagi, dia juga melempar tatap permusuhan. "Lo serius menikah dengan pria aneh ini, Ai?" tanyanya senga

  • MY SEXY CEO   61. Semangat Membara

    Arion mengusap puncak kepala Airyn ketika wanita itu diam lagi saat dia meminta bantuan memasang dasi. Sejak mereka mandi bersama, Airyn tampak malu dan pendiam, Arion sangat memahami situasi ini untuk mereka yang baru saja menjalani kehangatan sebagai pengantin baru. Bagi Arion, Airyn justru semakin lucu dan menggemaskan.“Ini dasinya, Ai. Apa kamu masih merasa nggak nyaman? Kalau pegal, nanti aku panggil jasa pijat ke sini, kamu nggak usah ke kantor.”Airyn menggeleng cepat, menegak saliva cukup sulit. Dia juga kesusahan mengumpulkan kata yang tercekat di kerongkongan. Wajah Airyn tidak berhenti memanas, rasanya masih tidak sanggup memandangi pria di hadapannya ini.“E—enggak usah. Aku baik kok, aku nggak pa-pa. K—kamu agak nunduk dikit, badan aku nggak sampe.” Dengan pipi kemerahan paham, Airyn berusaha tetap waras. Dia tahu Arion terus saja memandanginya, sesekali berusaha memberi perhatian dengan kecupan hangat dan kalimat manis penuh kekhawatiran. Padahal Airyn baik, dia tidak k

  • MY SEXY CEO   60. Pengantin Baru

    "Ayah tidak percaya akhirnya kamu akan jatuh cinta." Abimayu tersenyum singkat. "Hanya saja, Ayah tidak bisa bohong, kami terkejut mengetahui siapa sebenarnya Airyn. Kamu dan Bagas sejak awal yang membuat kebohongan ini, Arion. Kamu kasih data diri Airyn yang berbeda ke Bunda, tidak salah jika Bunda juga kecewa dengan perbuatan kamu."Arion mengangguk, menyadari dosanya. Memang benar, selama-lamanya menyimpan dusta pasti akan ketahuan juga."Aku tahu aku salah, Yah. Aku juga awalnya terlalu takut memberi tahu siapa Airyn. Takut Ayah dan Bunda nggak setuju. Maaf kalau sikap aku masih kekanak-kanakan sekali.""Tunggu Bunda kamu lebih tenang dulu, lalu datanglah ke sini lagi untuk bicara padanya. Jangan sekarang, Ayah juga tidak bisa memaksakannya saat ini. Biarkan Bunda sendiri dulu, sambil belajar menerima.""Iya, Yah. Aku berharap Bunda bisa memahami pilihan aku. Percaya, aku tahu siapa yang terbaik untuk hidupku."Abimayu menghela panjang, memijat pangkal hidungnya. "Untuk saat ini,

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status