Share

43. Tic-tac-toe

Langkahnya tegas. Tatapannya jauh menatap apapun yang menghalangi lensa pekat miliknya untuk bisa menerawang keadaan ujung lorong tempat kelasnya berada. Tak ada suara yang keluar dari celah bibirnya. Sapaan yang sesekali memanggil namanya pun tak diindahkan dengan benar oleh gadis itu. Xena bukan tipe yang suka 'sok akrab sok dekat' dengan orang-orang yang jarang berinteraksi dengannya. Baginya hanya cukup saling melempar senyum dalam tatapan ramah dan bersahabat sudah sangat cukup untuk dilakukan. Samar-samar dirinya merasakan seseorang mengikuti langkahnya. Tepat berdiri dan berjalan seirama dengan jarak yang tak mampu dibilang dekat maupun terlalu jauh. Xena menunggunya untuk menyapa, mengulurkan tangan dan setidaknya menepuk pundak Xena dengan ramah. Jikalau itu terjadi yang ada di belakangnya pasti adalah Nea, si teman dekat yang duduk tepat di sebelahnya kalau jam pembelajaran berlangsung.

Meleset! Tak ada tepukan tangan namun selaan langkah kaki yang semakin dekat. Teg

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status