Share

47. Siang Membentang

Wajahnya masam, bak seseorang yang tak sengaja menggigit buah mengkal yang baru saja di petik dari atas pohon. Xena membisu. Tak berniat untuk membuka mulutnya atau sejenak menoleh dan menatap remaja jangkung berponi naik di sisinya. Tak ada siapapun sekarang ini. Di tempat yang dipilih Xena untuk menyeret tubuh si saudara tiri bisa dibilang tak strategis dan tak pernah ramai, apalagi kalau jam pelajaran sedang berlangsung. Bel nyaring berbunyi beberapa detik yang lalu, mengisyaratkan pada semua untuk segera kembali pada kewajiban mereka. Jam istirahat sudah selesai. Kiranya sekarang adalah waktu untuk kembali menjadi siswa dan siswi yang berbudi luhur dengan rajin juga giat dalam menimba ilmu. Xena mengkhianati gelar itu. Memilih untuk tetap berada di sisi Malik yang menahannya pergi beberapa detik yang lalu. Gadis itu mengira jikalau Malik akan mengajaknya berbincang pasal kasus penting sekarang ini, namun sayang amat disayangkan Xena mengabaikan fakta untuk tidak mempercayai manu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status