Share

Drakor malam

Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari kecuali jika Dafa datang. Langit cerah dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan. Nyamuk juga tidak mau kalah, terbang kesana kemari berhamburan mencari hamparan kulit untuk mengobati kehausan.Putri sudah dibekali makanan ringan di meja serta laptop yang sudah siap. Di akan begadang untuk mengatasi insomnia nya. Dia memutuskan untuk melihat para suaminya. Film Korea dengan judul 'my little bride'. 

22.30

Film itu sudah terputar setengah. Kedatangan tamu yang tak diundang. Dafa menghampiri Putri dengan muka bantalnya. 

"Kenapa bangun?" Putri merasa sangat terganggu. 

"Tadi denger suara teriakan,"gumam Dafa lirih. 

"Oh, itu sangmin." Putri membalas sambil menunjuk laptop nya. 

Dafa meraih jajan yang ada dimeja dan memasukkan kedalam mulutnya. Dia melirik ke arah Putri. "Kenapa nangis?"

Putri secepat kilat menghapus air matanya. Pasalnya boeun si gadis cilik itu meminta maaf pada sangmin suaminya karena dia telah berselingkuh. 

10 menit kemudian. 

Manik hitam Dafa masih benter. Sedangkan Putri dia sudah terlelap dengan kepala yang bersandar di pundak Dafa. Dafa tersenyum hangat ketika melihat wajah damai istrinya. Dafa mengecup sekilas pucuk kepala gadis itu. 

Dafa memindahkan Putri ke kamar Putri. Dia merebahkan tubuh Putri perlahan agar gadis itu tidak terbangun. Dafa sekali lagi mendaratkan kecupan hangat di kening Putri. Dia menyelimuti Putri dengan selimut ungu dan hangat itu. Dafa tersenyum dulu sebelum meninggalkan Putri. 

Dafa berhenti ketika melihat foto pernikahannya dengan Putri. Matany sayu. Mungkin ini emang kayak kekangan untuk Putri, dia terlalu muda bahkan dia menikah dengan pria yang sama sekali tidak ia cintai,aku egois mungkin,dia masih umur 18 sedangkan aku 26 begitu jauh untuk masalah umur apalagi tentang rasa. Dafa membatin sembari menatapi foto dalam figura itu. 

"Mas!"kata Putri lirih membuat Dafa berbalik dan menghampiri Putri. 

Gadis itu masih menutup mata tandanya dia masih tidur. "Maafin Putri Mas Dafa!"lirih Putri lagi. 

Pria itu menggengam tangan Putri erat. Dia menatap Putri dengan tatapan sendu. Apa gadis itu sedang mimpi buruk?atau indah?

"Temenin Putri tidur!" Kalimat itu membuat Dafa terlonjak kaget. Tidur?bersama?

"Mas Dafa,Putri pengan tidur sama Mas."

Dafa menghela nafas. Dia menbaringkan tubuhnya di samping Putri. Tangan kirinya ia rentangkan untuk bantalan kepala Putri. Gadis itu tidur dengan memeluk tubuh kekar Dafa. 

Tubuh Dafa hangat dan damai setiap kali merasakan sentuan dari Putri. Menatapnya saja sudah damai apalagi.... Sudahlah. 

Dafa membuka mata perlahan ketika mendengar suara adzan berkumandang. Dia segera membuka pandangannya dan bangun untuk duduk sebentar. Putri masih memejamkan matanya. Dafa menggoyang tubuh Putri agar membuatnya bangun tapi gadis pemalas itu hanya menyahuti dengan deheman. 

"Putri bangun ayo sholat,"ajaknya. 

Putri eratkan matanya. Panas sekali jika dibuka. Dia meregangkan otot-otot nya. "Kamu kok bisa disini? Kamu apain saya?" Putri memeluk tubuhnya sendiri dan menutupinya dengan selimut. 

"Kamu sendiri yang mintain saya buat tidur sama kamu,"balas Dafa. Dia berdiri agar badannya lebih kuat untuk bergerak. 

Putri melihat dirinya dan merasa pakaiannya masih lengkap dan tidak terasa apa-apa pada dirinya. Putri menatapi Dafa. 

"Cepetan mandi ayo sholat,Putri!"tekan Dafa sekali lagi karena gadis itu diam tidak bertindak. 

Dafa memang sangat idaman untuk dijadikan sebagai imam sholat. Kini sholat mereka sudah selesai diakhiri dengan doa-doa. Putri mencium punggung tangan suaminya itu. So swit. Jadi pengen. 

"Putri,masak ya bentar lagi saya bantuin." Putri mengangguk dibalas senyum oleh Dafa. 

Putri melipat mukenahnya. Dafa yang mengenakan peci itu terlihat sangat istimewa. Idaman. Mas Dafa. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status