Share

Bab 90

Pov Indah

Aku masih tak percaya dengan apa yang baru saja aku dengar? Sungguh tega jika itu benar terjadi. Aku tak pernah menyangka wanita sholehah seperti Intan tega menusuk sahabatnya sendiri.

Kenapa, kenapa dia memilih diam tanpa mau bercerita. Aku yakin, dia takut jika aku memintanya mengalah. Maka itu dia memilih bungkam.

Bulir bening mengalir tanpa bisa ku bendung. Kenangan indah bersama Intan menari-nari dalam angan. Lalu secepat kilat kenangan itu berubah menjadi bayang saat Intan dan Romi duduk di pelaminan. Rasanya seperti luka yang sengaja ditaburi garam, perih tak terperi.

Sebenarnya hari ini aku sengaja cuti kerja agar bisa bertemu dengan Romi. Bisa memulai mendekati lelaki berhidung mancung itu. Bukan semakin dekat tapi kenyataan pahit yang justru ku dapat.

Ya Tuhan, ini sungguh tak adil untukku. Kapan, Engkau kirimkan lelaki yang bisa mendampingi diriku hingga akhir hayat nanti.

Mobil ku parkiran sembarangan. Aku tak perduli jika nantinya papa atau mama marah. Yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status