Share

Bab 12

"D-den--"

"Sedang apa Pak Amin di sini? Bukankah seharusnya Bapak sudah pulang dari tadi sore?"

"Itu ... anu, Den. Bapak kan habis ngantar Nyonya Mirna dari rumah temannya, tapi pulangnya malam. Makanya Bapak memutuskan menginap di sini saja. Mbok Parmi yang menyuruh Bapak tidur di kamar ini," jelasnya dengan gugup. Aku percaya? Entahlah. Sepertinya aku harus mulai waspada dengan orang-orang yang berada di rumah ini.

Pak Amin memang tidak tinggal di sini karena jarak rumahnya cukup dekat. Ia memiliki istri dan dua orang anak yang sudah dewasa. Yang satu sudah berkeluarga dan yang satunya lagi masih duduk di bangku SMA.

"Terus sekarang Bapak mau ke mana?" tanyaku lagi.

"Bapak mau ngambil air minum, Den."

"Ya sudah, saya ke kamar dulu, Pak."

Pak Amin mengiyakan, aku pun kembali ke kamar Safia untuk beristirahat karena mata ini mulai didera rasa kantuk. Safia masih tertidur pulas, mungkin karena kelelahan setelah percintaan kami tadi. Kubaringkan tubuh ini di sebelah dia yang tidur deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
katanya pengusaha sukses dan kaya raya. tapi berhasil dipecundangi babu dan mertua. ngaku tersiksa menikahi safia tapi tetap dinikmati dan dipertahankan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status