Lorong Bawah Tanah – Fasilitas Sancta, SisiliaHening. Leo berdiri berhadapan dengan Matteo, sosok bayangan dari masa lalu yang kini menjelma menjadi teka-teki paling mematikan. Luka dan Aurora menjaga posisi, senjata siap digunakan kapan saja. Namun Leo mengangkat tangan, memberi sinyal agar tidak menyerang."Kenapa kau tetap di sini?" tanya Leo pelan, suaranya nyaris tenggelam dalam gemuruh sistem ventilasi tua yang masih bekerja di kedalaman tanah.Matteo menatapnya lurus. "Karena aku tak pernah benar-benar bisa keluar. Tubuhku lepas dari tempat ini. Tapi pikiranku masih dikurung di dinding-dinding laboratorium ini."Leo mendekat dua langkah, pistolnya diturunkan. "Kau bisa lari. Kau bisa sembunyi. Tapi kau memilih bertahan di tempat yang membuatmu jadi alat."Matteo menghela napas dalam. "Karena aku tahu suatu hari kau akan kembali. Dan aku ingin kau tahu... aku bukan monster seperti yang mereka bentuk dariku."Aurora menatap keduanya, matanya mengeras. "Leo, kita tak punya waktu
Satu Hari Setelah Misi Zurich – Perbatasan Italia dan SwissDi dalam sebuah vila tua yang tersembunyi di lembah Dolomiti, Leo berdiri menatap peta yang terpaku di dinding. Garis-garis merah menghubungkan berbagai kota—Zurich, Milan, Palermo, hingga Moskow. Luka dan Aurora duduk di sofa tua, menunggu Leo berbicara.“Forum memang ide,” ujar Leo pelan, jari telunjuknya menelusuri jejak merah yang berakhir di Palermo. “Tapi ide itu lahir dari seseorang. Dari tempat tertentu. Dan aku pikir, kita hampir menemukannya.”Aurora mengangguk, matanya tak lepas dari dokumen hasil peretasan Zurich. “Beberapa catatan menunjukkan aktivitas intens dari Forum dua puluh tahun lalu. Semua berpusat pada satu proyek: Operazione Leonte Nero.”Luka mengangkat alis. “Leonte... itu berarti singa.”Leo berbalik. “Bukan singa biasa. Nama sandi itu mengarah pada eksperimen militer rahasia yang dilakukan di Sisilia. Dan kau tahu siapa yang terlibat di dalamnya?”“Valerio,” desah Aurora.Leo mengangguk. “Dan ayahku
Bandara Internasional Zurich, Swiss – Tiga Hari KemudianDingin menyergap begitu Leo, Aurora, dan Luka turun dari jet pribadi milik salah satu sekutu rahasia. Mereka menyamar dengan identitas baru—Leo sebagai pebisnis asal Brasil, Aurora sebagai asistennya, dan Luka sebagai pengawal pribadi.“Zurich bukan kota sembarangan,” ujar Aurora sambil memasukkan earbud kecil ke telinganya. “Setiap langkah diawasi. Kamera, sinyal, bahkan sistem wajah berbasis AI.”Leo menyesuaikan kacamata hitamnya, tak sekadar aksesori tapi juga alat pemindai data.“Itu sebabnya kita datang diam-diam. Tapi kita tak akan keluar dengan tenang.”---Markas Forum – Kawasan Finansial ZurichForum menyembunyikan jantung operasinya di balik wajah legal: sebuah perusahaan investasi global bernama Aeterna Holding. Gedungnya menjulang setinggi langit, berlapis kaca gelap dan penjagaan swasta yang tampak normal—tapi Aurora tahu lebih baik.“Me
Langkah Leo bergema di lorong gelap markas Il Lupo. Meski matahari bersinar di luar, bayangan dari pertarungan sebelumnya masih menghantui pikirannya. Forum Umbra bukan hanya organisasi biasa—mereka punya akar yang dalam, dan kepala ular yang belum terpenggal.“Informasi baru dari Ricardo,” ucap Luka saat menyusul Leo di ruang briefing.Leo menghentikan langkahnya dan menatap layar holografik yang dipancarkan di meja bundar. Terlihat foto seorang pria paruh baya dengan jas abu-abu, wajahnya keras, mata tajam penuh kebencian. “Dmitri Petrov, cabang Forum di Moscow.”Aurora masuk tak lama kemudian, membawa folder tebal. “Dia mantan Jenderal Spetsnaz. Sekarang dia biayai operasi Forum di Eropa Timur. Dan dia tahu tentangmu.”Leo tak menjawab, hanya membuka folder itu perlahan. Di dalamnya ada foto-foto pembantaian di sebuah desa kecil dekat perbatasan Ukraina. Luka menunduk, menahan geram.“Dmitri gunakan gas yang hampir kita gagalkan di Ser
Bogotá, Kolombia – Dua Hari KemudianDi antara gemerlap kota dan bayangan gunung Andes, Leo berdiri di depan sebuah bangunan tua yang sudah tak terpakai. Dulunya rumah sakit jiwa, kini menjadi sarang rahasia laboratorium Forum. Tempat itu tercantum dalam data dari sistem Salvatore Vega.Aurora, mengenakan kacamata augmented reality, memindai struktur bangunan.“Ini tempatnya. Sinyal biometri dan jejak energi rendah—artinya mereka menggunakan sistem bawah tanah.”Luka, masih dibalut perban di bahunya, memeriksa senjatanya. “Kita masuk diam-diam atau langsung buat suara?”Leo menjawab tanpa menoleh, matanya tajam menembus kegelapan.“Masuk diam-diam. Belum waktunya menunjukkan taring.”---Koridor Bawah Tanah – Rumah Sakit JiwaPintu belakang bangunan terbuka mudah, menandakan tempat itu memang tidak untuk umum. Tapi semakin dalam mereka melangkah, semakin terasa sesuatu yang tidak wajar.Lo
Hutan Amazon, Brasil. Udara panas, lembap, dan penuh aroma tanah basah. Di tengah hijaunya semesta itu, terselip sebuah istana kecil tersembunyi: Villa Verde, markas Salvatore Vega—kepala Forum Amerika Selatan.Leo turun dari helikopter pribadi di helipad rahasia, ditemani Aurora dan Luka. Mereka menyamar sebagai investor tambang dari Argentina, berbekal identitas palsu dan koneksi lokal dari jaringan Ricardo.“Vega bukan seperti Dmitri,” ujar Aurora saat mereka menelusuri jalan setapak menuju vila. “Dia lebih halus, lebih politik. Tapi tak kalah kejam.”Leo mengangguk. “Terkadang ular yang paling diam, racunnya paling mematikan.”---Villa Verde – Sore HariVilla itu berdiri megah di tengah hutan, dikelilingi pagar tinggi dan penjagaan bersenjata. Vega menyambut mereka sendiri—senyum menawan, sikap ramah, namun matanya tajam dan dingin.“Selamat datang di surga kecil saya,” katanya sambil menjabat tangan Leo. “Jara
Udara dingin menyambut Leo saat ia dan Aurora mendarat di wilayah pegunungan Serbia, tepat di perbatasan utara yang menjadi jalur lintas senjata gelap Forum Umbra. Luka, yang sudah lebih dulu tiba bersama dua anggota Il Lupo, menyambut mereka di tempat persembunyian: sebuah vila tua peninggalan perang Yugoslavia.“Ada gerakan dari anak buah Khan,” bisik Luka sambil menunjukkan foto satelit. “Setelah kau ledakkan gudang di Istanbul, mereka mundur ke markas cadangan di sini. Tapi yang mengejutkan... mereka membawa ilmuwan.”Leo memicingkan mata. “Ilmuwan?”Aurora menimpali, “Forum tak hanya memperjualbelikan senjata, tapi juga memodifikasi teknologi militer. Mereka rekrut pakar senjata biokimia dari Ukraina dan Rusia.”Leo menatap layar. “Kita harus tangkap mereka hidup-hidup.”---Markas Forum Umbra – Serbia UtaraDi dalam bangunan tersembunyi di balik hutan pinus bersalju, seorang pria tua berkacamata bundar tengah mempersiapkan bahan kimia. Namanya Dr. Vasko Lunin, pakar racun syaraf
Pagi baru menyinari Milan saat Leo duduk sendirian di ruang strategi bawah tanah. Peta digital menyala samar di hadapannya, memperlihatkan jaringan-jaringan yang pernah tersembunyi—Forum Umbra, sisa-sisa pasukan Ivanov, dan bahkan simpul-simpul kecil yang mengakar hingga Amerika Latin dan Timur Tengah.Aurora masuk tanpa suara, membawa dua cangkir kopi.“Tak tidur semalam?” tanyanya sambil meletakkan cangkir di hadapan Leo.“Tidur artinya membiarkan musuh bernapas lebih lama,” jawab Leo tanpa menoleh.Aurora menatap layar. “Ini... lebih besar dari yang kita kira.”Leo mengangguk. “Forum Umbra bukan cuma organisasi. Mereka adalah ide. Bentuk baru kekuasaan bayangan. Dan mereka mulai merekrut dari tempat yang kita abaikan—daerah konflik, pasar gelap, bahkan teknologi.”Ia menunjuk satu titik di peta, Suriah.“Di sini, mereka membiayai milisi lokal dengan senjata dari pasar hitam. Dari sini, mereka mengirimkan drone dan intel ke Eropa Timur. Kita harus hentikan mata rantai ini.”---Seme
Hening menyelimuti ruang perencanaan markas Il Lupo. Di tengah cahaya redup dan proyeksi peta interaktif, Leo berdiri dengan tangan di belakang punggungnya. Semua mata tertuju padanya—Matteo, Aurora, Luka, dan para komandan senior Il Lupo yang kembali dari tempat persembunyian.“Target kita bukan hanya Tangan Bayangan,” ujar Leo. “Tapi para pembisik di baliknya. Forum Umbra berpikir mereka bisa menulis ulang aturan, tapi malam ini, kita akan buat mereka membaca ulang sejarah.”Peta menampilkan lima lokasi utama: gudang senjata di Balkan, pusat pelatihan di Albania, dan tiga titik distribusi intelijen di Prancis selatan. Aurora maju ke depan.“Serangan simultan, dua jam sebelum fajar. Matteo pimpin tim ke Balkan. Luka dan aku tangani Albania. Leo, kau yakin akan turun langsung ke Prancis?”Leo menatapnya. “Forum Umbra butuh pesan. Dan pesan terbaik dikirimkan langsung oleh pemimpin Il Lupo.”---Beberapa Jam Kemudian – Toulouse, Prancis SelatanDalam penyamaran sebagai truk angkut logi