Share

Part 14 Kesalahpahaman Dua Istri

'Bener nggak ini rumahnya Pak Asyraf? Kata Pak Asyraf kan rumahnya belakang toko, kok ini di arahin ke rumah itu ya,'

Naina terdiam, kembali terngiang ucapan lsalah satu elaki yang tadi mengantar mea rias itu.

"Wi, Mbak pulang dulu ya!" ucap Naina tergesa.

"Ciee, yang mau nyobain meja rias baru," celetuk Dewi membuat Naina tersenyum tipis.

Ia mengbaikan candaan Dewi, bergegas menuju halaman rumah, di sana sudah ada Pak Rahman dan Bu Liyah.

"Wahh mesin cuci baru, Pak," ucap Bu Liyah terlihat bahagia. Senyum mengembang di wajahnya.

Naina berdiri di samping Bu Liyah, ikut melihat kedua barang tersebut diturunkan.

Naina terbelalak saat netranya mendapati sebuah ukiran nama di belakang meja tepat di pojok kanan atas. 'Hanna Mufidah' begitulah tulisannya.

Tanpa memperdulikan kedua mertuanya, Naina mengayunkan kakinya dengan langkah lebar menuju rumah sebelah. Bu Liyah berkali-kali memanggil Naina, tapi diacuhkannya.

Nafasnya memburu menahan amarah yang menumpuk di dada.

"Baru nikah se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status