Share

Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku
Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku
Penulis: Sulas

Bab 1

Penulis: Sulas
Namaku Hermina Kusnadi. Aku adalah seorang wanita dewasa yang memiliki hasrat birahi yang sangat besar.

Walaupun usiaku sudah lebih dari empat puluh tahun, postur badanku bahkan lebih padat dan berisi dibanding mereka yang masih berusia dua puluh tahun. Kulitku licin dan mulus, bagian dada yang padat berisi dan bokong yang montok, terlihat begitu seksi.

Bisa dibilang postur tubuhku ini sudah yang terbaik. Setiap kali aku berjalan di tempat umum, aku selalu menjadi pusat perhatian para pria dengan pandangan mata bak serigala kelaparan.

Aku yang seperti ini selalu membuat suamiku tergoda.

Sampai suatu hari kemudian, suamiku mengalami kecelakaan mobil dan menjadi tuna netra, dia pun kehilangan kemampuan untuk mengurus diri sendiri.

Sisi kemampuan itu pun mengalami penurunan drastis, pisang miliknya itu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Bukan hanya tidak bisa mengeras saja, saking singkat, durasi waktunya bisa diukur dalam hitungan detik.

Bahkan saat membidik sasaran pun sering melesat.

Lama kelamaan, aku pun kehilangan harapan terhadap kemampuan suamiku itu.

Hasrat birahiku yang tidak mendapat tempat untuk kusalurkan ini, hanya bisa mengandalkan mainan dewasa yang aku beli diam-diam di toko online.

Suamiku juga bisa merasakan sikapku terhadapnya makin hari makin asal-asalan, dia mengira semua ini karena aku kecapaian menjaganya. Jadi, dia pun menyarankan agar putri kami yang datang menjaganya, agar aku bisa beristirahat selama beberapa hari.

Kebetulan beberapa hari ini merupakan hari libur nasional, putri kami juga punya waktu luang.

Namun saat membuka pintu, aku tidak menemukan kehadiran putriku, hanya ada menantuku saja.

Putriku bilang dia diajak berlibur bersama temannya. Karena ayahnya tidak bisa mengurus diri sendiri dan dalam hal ini, pria lebih bertenaga di banding wanita, jadi dia pun mengutus menantuku datang.

Menantuku adalah seorang pelatih fitness, postur badannya tinggi dan kekar.

Lengannya padat keras dan berotot, ditambah dengan warna kulitnya sawo matang, jadi penampilannya itu selalu membuat wanita mabuk kepayang saat melihatnya.

Bagian tengah celana yang terlihat menonjol segumpal...

Melihat bagian itu saja, wajahku langsung bersipu merah.

Sampai suamiku berteriak memanggilku, aku baru tersadar kembali.

Makan malam, aku sudah mempersiapkan makanan enak semeja penuh buat menjamu menantuku.

Menantuku melahapnya dengan senang. Dia bilang, dia akan menangani semua pekerjaan rumah selama beberapa hari ke depan. Jadi, aku bisa beristirahat dengan baik, tidak perlu melakukan pekerjaan apa pun.

Setelah makan malam, aku pun memandikan dan menidurkan suamiku. Setelah selesai, saat aku keluar dari kamar, aku melihat menantu tak hanya selesai membereskan meja makan, dia bahkan sudah membantuku mencuci semua piring sampai bersih.

Hatiku pun merasa lega, karena itu aku menyeduh segelas teh manis panas untuknya sebagai rasa terima kasihku.

Namun saat hendak menghidangkannya, aku melihat menantuku masuk ke kamar mandi.

Sesaat itu, aku langsung panik. Namun, sebelum aku sempat buka mulut dan menghentikan langkahnya, dia sudah mengunci pintu kamar mandi.

Wajahku langsung memerah.

Gawat! Dia pasti sudah melihat semua.

Suamiku tidak dapat memuaskan hasrat birahiku, apalagi aku ini wanita yang membutuhkan kepuasan biologis setiap malam.

Untuk itulah, aku membeli berbagai jenis mainan dewasa dalam jumlah sangat banyak. Dari mesin penyodokan berkecepatan tinggi, vibrator, caligula, pokoknya lengkap semuanya.

Karena suamiku tidak bisa melihat, aku tidak terlalu mempedulikannya, jadi semuanya aku taruh di kamar mandi, sebagai tempat untuk melampiaskan hasrat birahiku.

Di dinding juga tertempel beberapa batang pisang mainan dewasa dengan panjang yang berbeda dan menyerupai bentuk aslinya. Semuanya tertata berdasarkan tinggi badanku. Jadi begitu aku merapatkan badan atau bersandar saja, aku bisa langsung menikmatinya.

Sebenarnya di kamar menantu juga ada kamar mandi. Awalnya, aku mengira dia tidak akan masuk ke kamar mandi yang satu ini. Kali ini, dia pasti sudah melihat semuanya.

Ini sungguh memalukan.

Aku berdiri di depan pintu dengan wajah penuh kebingungan. Namun dari dalam, tidak terdengar suara air sama sekali. Kurasa menantuku sedang memeriksa dengan seksama satu persatu. Entah apakah dia akan mengeluarkan pisang miliknya sendiri dan membandingkan ukuran pisang miliknya dengan yang ada di dinding itu.

Setelah memikirkannya, pikiranku mulai menyeleweng.

Setelah menunggu untuk waktu yang lama, menantuku baru keluar dari kamar mandi. Aku melihat ekspresi wajahnya yang agak canggung. Jadi, aku bisa menyimpulkan kalau menantuku pasti sudah melihat semuanya.

Wajahku yang tersipu malu dengan daun telinga yang memerah. Dengan wajah yang menunduk aku bertanya, "Menantuku, kamu, kamu tidak akan memandang rendah ibumu, 'kan?"

"Tentu saja tidak."

Menantuku membalikkan kepalanya sambil melirik dan berkata, "Tapi mainan dewasa tetap saja tidak bisa menggantikan yang asli. Apalagi kalau memainkannya untuk waktu yang lama, bisa berpengaruh terhadap kesehatan. Dulu aku pernah mempelajari teknik pijat tradisional. Konon katanya berefektif dalam meningkatkan kinerja seksologi."

Aku agak terkejut, sebagai seorang menantu, dia kok bisa mengatakan hal seperti ini padaku secara gamblang.

Akan tetapi begitu aku memikirkan kembali betapa sulitnya aku melewati malam-malam yang sepi dan gersang itu, aku pun mengizinkannya dengan wajah tersipu malu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 7

    Bola mataku bergetar, tanpa sadar, suaraku melengking, "Kamu sakit jiwa, ya?"""Pletak" tongkat penuntun jalan suamiku langsung jatuh tergeletak di lantai. Sekujur badannya bergetar hebat. Sulit untuk mempercayai apa yang telah didengarnya, dia berkata, "Ka... Kalian? Kalian berdua binatang!"Melihat tampang suamiku yang begitu asing, dengan panik aku meraih tangan suamiku, "Suamiku, dengarkanlah aku. Dengarkan penjelasanku. Aku bisa menjelaskan semuanya.""Dia ... Dia yang merayuku. Aku tidak mau menurutinya, jadi dia pun memfitnahku."Suamiku menghempas tanganku dengan jijik, "Enyahlah, jangan sentuh aku! Sebagai seorang ibu, bagaimana kamu bisa berselingkuh di belakang putrimu?""Suamiku, aku mohon, berikan aku kesempatan untuk menjelaskannya. Benar-benar bukan..."Suamiku bahkan menangis, kedua tangannya itu ditaruh di atas kepalanya. Dia kehilangan keseimbangan, terpeleset dan terduduk di lantai. Dia terlihat lemah dan sangat menderita.Aku merasa hatiku seperti dicabik-cabik, sak

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 6

    Harus aku akui, menantuku memang handal dalam bermain wanita, hanya dalam sekejap saja, aku sudah takluk. Di dalam diriku bagaikan ada bara yang berkobar. Ada luapan kebahagiaan, juga perasaan hampa yang menelanku sekaligus. Aku tidak dapat menahan diri untuk menjepit kedua pahaku untuk lebih erat dan lebih rapat lagi. Saat tangan besar menantuku bergerak ke bagian intimku, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak keras lagi."Um...ah..."Detik berikutnya, aku cepat-cepat membekam mulutku. Tidak tahu apakah tadi suamiku mendengarnya apa tidak.Saat ini, menantuku seperti baru menyentuh semacam tombol. Selangkangannya langsung menggembung dan terasa seakan-akan bisa meledak kapan saja!Aku tidak kuasa menahan diri untuk menelan ludah.Menantuku berhenti melakukan bagian pemanasan dan langsung mengangkat aku dan melempar aku ke tempat tidur.Tanpa banyak bicara, dia mencengkeram paha dan payudaraku yang besar."Ibu mertuaku yang jalang, enak nggak?"Merasakan sentuhan menantuk

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 5

    Melihat aku menelan ludah, tangan menantuku pun mendarat di pahaku, dia mulai meraba-raba."Eghh... Jangan..." Aku berusaha menepisnya, "Menantuku yang baik, aku mohon, cepatlah keluar. Ayahmu masih di sampingku."Melihat suamiku yang masih tertidur nyenyak di sampingku, ada perasaan bersalah dan tidak tenang."Tidak apa-apa, dia tidak akan bangun. Jangan cemas," kata menantuku. Saat dia berbicara, jakunnya terus bergulir, "Bu, Ibu pasti sangat sulit melewati malam akhir-akhir ini. Ibu sampai bermimpi seperti itu. Ayo, biarkan menantumu menyayangimu!""Nggak, nggak..." Mulutku memang menolak, tetapi saat tubuhku tersentuh bagian bawah miliknya yang mengeras dan panjang besar itu, tubuhku pun melemas. Aku bahkan tidak bisa mengangkat tangan untuk memberi isyarat menolak lagi. Kenapa aku menjadi begitu binal? Padahal aku tidak ingin mengkhianati suamiku. Menantuku melihat perubahan sikapku, dia menjadi lebih berani lagi. Dia langsung mencopot bajuku dan membenamkan kepalanya, mulai me

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 4

    "Istriku, di rumah kita sudah ada pria yang siap tersedia, biarkan menantu kita yang menyodokmu.""Ugh Ugh, bolehkah? Apa nggak apa-apa? Tapi dia 'kan suaminya putri kita...""Istriku, merintihlah lebih keras lagi. Goyangkan lebih cepat lagi, aku merasa sangat bergairah.""Tapi, suamiku, jika menantu ada di sini sekarang, kamu ingin dia bagaimana menyodokku?"Suamiku sangat bernafsu, "Tentu saja menyuruh dia menyodokmu lebih keras dan lebih ganas lagi, sodok sampai jebol!""Menantuku yang baik, apa kamu mendengarnya?" Aku menatap menantuku dengan mata binal dan penuh nafsu, "Kenapa tidak lebih keras lagi?""Ughh... Ugh suamiku, kalau begitu aku akan berakting lebih liar lagi. Kamu jangan bilang aku binal."Suamiku tersenyum genit, "Toh itu cuman pura-pura, cepat lakukan saja sesuai keinginanmu."Aku benar-benar lupa diri dan berkata, "Menantu yang baik, cepat sodok ibu, sodok ibu sampai mati... Agh, agh, enak sekali, lebih cepat lagi, toh bukan istrimu, kamu nggak perlu ganti rugi kala

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 3

    Sentuhan benda keras dan terasa panas itu membuat sekujur tubuhku bergidik."Egh ah..." Suara rintihan yang tidak dapat aku kendali pun terdengar keluar dari mulutku.Hal ini membuat suamiku sempat curiga, "Kamu teriak apa sih? Seperti ada yang menyodokmu saja?"Aku merasa bersalah dan berbohong, "Ini sangat ... sangat enak sekali!"Suamiku tertawa, "Jalang! Kalau suka, makanlah dengan lahap dan kunyah lebih dalam lagi."Begitu mengatakanya, dia langsung mencondongkan badannya ke depan dan pisang miliknya itu langsung menyodok ke tenggorokanku.Rasa sesak itu membuat aku merana, rasanya ingin muntah saja, tetapi suamiku menekan kepalaku erat-erat.Sedangkan menantuku, dia mengambil kesempatan untuk mencabut celana dalamku yang tipis dan sudah basah sejak tadi itu dengan kasar.Badan bagian bawahku langsung terasa sejuk, ada perasaan tidak tenang yang menghantuiku. Bersama menantuku sendiri melakukan hal yang melanggar norma kesusilaan. Hal seperti ini bukanlah sesuatu yang lazim terjad

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 2

    Aku membangunkan suamiku, memberitahunya kalau menantu kami hendak membantunya pijat.Aku tidak berani memberi tahu suamiku bagian mana yang akan dipijat, aku takut dia akan menolak setelah mendengarnya. Apalagi sejak mengalami kecelakaan, dia tidak menaruh minat pada masalah seksual sama sekali.Aku hanya bisa mengatakan kalau pijat ini bermanfaat buat menyembuhkan matanya.Benar saja, setelah mendengar pijat ini berfungsi dalam pemulihan penglihatan, suamiku langsung bangun. Tak lama kemudian, menantuku datang dan memijat suamiku.Aksinya itu benar-benar terlihat seperti seorang ahli pijat yang sudah profesional, baru beberapa gerakan saja suamiku sudah merasa nyaman dan mulai bersenandung.Bahkan, pisang milik suamiku pun mulai terlihat berdiri di balik celananya. Sejak suamiku mengalami kebutaan, Ini adalah pertama kalinya pisang milik suamiku bisa berdiri secara alami.Melihat pekerjaannya hampir selesai, menantuku pun menepuk-nepukku dan memberi isyarat kalau aku sudah bisa mula

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status