Share

Bab 3

Author: Sulas
Sentuhan benda keras dan terasa panas itu membuat sekujur tubuhku bergidik.

"Egh ah..." Suara rintihan yang tidak dapat aku kendali pun terdengar keluar dari mulutku.

Hal ini membuat suamiku sempat curiga, "Kamu teriak apa sih? Seperti ada yang menyodokmu saja?"

Aku merasa bersalah dan berbohong, "Ini sangat ... sangat enak sekali!"

Suamiku tertawa, "Jalang! Kalau suka, makanlah dengan lahap dan kunyah lebih dalam lagi."

Begitu mengatakanya, dia langsung mencondongkan badannya ke depan dan pisang miliknya itu langsung menyodok ke tenggorokanku.

Rasa sesak itu membuat aku merana, rasanya ingin muntah saja, tetapi suamiku menekan kepalaku erat-erat.

Sedangkan menantuku, dia mengambil kesempatan untuk mencabut celana dalamku yang tipis dan sudah basah sejak tadi itu dengan kasar.

Badan bagian bawahku langsung terasa sejuk, ada perasaan tidak tenang yang menghantuiku. Bersama menantuku sendiri melakukan hal yang melanggar norma kesusilaan. Hal seperti ini bukanlah sesuatu yang lazim terjad
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 7

    Bola mataku bergetar, tanpa sadar, suaraku melengking, "Kamu sakit jiwa, ya?"""Pletak" tongkat penuntun jalan suamiku langsung jatuh tergeletak di lantai. Sekujur badannya bergetar hebat. Sulit untuk mempercayai apa yang telah didengarnya, dia berkata, "Ka... Kalian? Kalian berdua binatang!"Melihat tampang suamiku yang begitu asing, dengan panik aku meraih tangan suamiku, "Suamiku, dengarkanlah aku. Dengarkan penjelasanku. Aku bisa menjelaskan semuanya.""Dia ... Dia yang merayuku. Aku tidak mau menurutinya, jadi dia pun memfitnahku."Suamiku menghempas tanganku dengan jijik, "Enyahlah, jangan sentuh aku! Sebagai seorang ibu, bagaimana kamu bisa berselingkuh di belakang putrimu?""Suamiku, aku mohon, berikan aku kesempatan untuk menjelaskannya. Benar-benar bukan..."Suamiku bahkan menangis, kedua tangannya itu ditaruh di atas kepalanya. Dia kehilangan keseimbangan, terpeleset dan terduduk di lantai. Dia terlihat lemah dan sangat menderita.Aku merasa hatiku seperti dicabik-cabik, sak

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 6

    Harus aku akui, menantuku memang handal dalam bermain wanita, hanya dalam sekejap saja, aku sudah takluk. Di dalam diriku bagaikan ada bara yang berkobar. Ada luapan kebahagiaan, juga perasaan hampa yang menelanku sekaligus. Aku tidak dapat menahan diri untuk menjepit kedua pahaku untuk lebih erat dan lebih rapat lagi. Saat tangan besar menantuku bergerak ke bagian intimku, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak keras lagi."Um...ah..."Detik berikutnya, aku cepat-cepat membekam mulutku. Tidak tahu apakah tadi suamiku mendengarnya apa tidak.Saat ini, menantuku seperti baru menyentuh semacam tombol. Selangkangannya langsung menggembung dan terasa seakan-akan bisa meledak kapan saja!Aku tidak kuasa menahan diri untuk menelan ludah.Menantuku berhenti melakukan bagian pemanasan dan langsung mengangkat aku dan melempar aku ke tempat tidur.Tanpa banyak bicara, dia mencengkeram paha dan payudaraku yang besar."Ibu mertuaku yang jalang, enak nggak?"Merasakan sentuhan menantuk

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 5

    Melihat aku menelan ludah, tangan menantuku pun mendarat di pahaku, dia mulai meraba-raba."Eghh... Jangan..." Aku berusaha menepisnya, "Menantuku yang baik, aku mohon, cepatlah keluar. Ayahmu masih di sampingku."Melihat suamiku yang masih tertidur nyenyak di sampingku, ada perasaan bersalah dan tidak tenang."Tidak apa-apa, dia tidak akan bangun. Jangan cemas," kata menantuku. Saat dia berbicara, jakunnya terus bergulir, "Bu, Ibu pasti sangat sulit melewati malam akhir-akhir ini. Ibu sampai bermimpi seperti itu. Ayo, biarkan menantumu menyayangimu!""Nggak, nggak..." Mulutku memang menolak, tetapi saat tubuhku tersentuh bagian bawah miliknya yang mengeras dan panjang besar itu, tubuhku pun melemas. Aku bahkan tidak bisa mengangkat tangan untuk memberi isyarat menolak lagi. Kenapa aku menjadi begitu binal? Padahal aku tidak ingin mengkhianati suamiku. Menantuku melihat perubahan sikapku, dia menjadi lebih berani lagi. Dia langsung mencopot bajuku dan membenamkan kepalanya, mulai me

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 4

    "Istriku, di rumah kita sudah ada pria yang siap tersedia, biarkan menantu kita yang menyodokmu.""Ugh Ugh, bolehkah? Apa nggak apa-apa? Tapi dia 'kan suaminya putri kita...""Istriku, merintihlah lebih keras lagi. Goyangkan lebih cepat lagi, aku merasa sangat bergairah.""Tapi, suamiku, jika menantu ada di sini sekarang, kamu ingin dia bagaimana menyodokku?"Suamiku sangat bernafsu, "Tentu saja menyuruh dia menyodokmu lebih keras dan lebih ganas lagi, sodok sampai jebol!""Menantuku yang baik, apa kamu mendengarnya?" Aku menatap menantuku dengan mata binal dan penuh nafsu, "Kenapa tidak lebih keras lagi?""Ughh... Ugh suamiku, kalau begitu aku akan berakting lebih liar lagi. Kamu jangan bilang aku binal."Suamiku tersenyum genit, "Toh itu cuman pura-pura, cepat lakukan saja sesuai keinginanmu."Aku benar-benar lupa diri dan berkata, "Menantu yang baik, cepat sodok ibu, sodok ibu sampai mati... Agh, agh, enak sekali, lebih cepat lagi, toh bukan istrimu, kamu nggak perlu ganti rugi kala

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 3

    Sentuhan benda keras dan terasa panas itu membuat sekujur tubuhku bergidik."Egh ah..." Suara rintihan yang tidak dapat aku kendali pun terdengar keluar dari mulutku.Hal ini membuat suamiku sempat curiga, "Kamu teriak apa sih? Seperti ada yang menyodokmu saja?"Aku merasa bersalah dan berbohong, "Ini sangat ... sangat enak sekali!"Suamiku tertawa, "Jalang! Kalau suka, makanlah dengan lahap dan kunyah lebih dalam lagi."Begitu mengatakanya, dia langsung mencondongkan badannya ke depan dan pisang miliknya itu langsung menyodok ke tenggorokanku.Rasa sesak itu membuat aku merana, rasanya ingin muntah saja, tetapi suamiku menekan kepalaku erat-erat.Sedangkan menantuku, dia mengambil kesempatan untuk mencabut celana dalamku yang tipis dan sudah basah sejak tadi itu dengan kasar.Badan bagian bawahku langsung terasa sejuk, ada perasaan tidak tenang yang menghantuiku. Bersama menantuku sendiri melakukan hal yang melanggar norma kesusilaan. Hal seperti ini bukanlah sesuatu yang lazim terjad

  • Main Gila Satu Malam Bersama Menantuku   Bab 2

    Aku membangunkan suamiku, memberitahunya kalau menantu kami hendak membantunya pijat.Aku tidak berani memberi tahu suamiku bagian mana yang akan dipijat, aku takut dia akan menolak setelah mendengarnya. Apalagi sejak mengalami kecelakaan, dia tidak menaruh minat pada masalah seksual sama sekali.Aku hanya bisa mengatakan kalau pijat ini bermanfaat buat menyembuhkan matanya.Benar saja, setelah mendengar pijat ini berfungsi dalam pemulihan penglihatan, suamiku langsung bangun. Tak lama kemudian, menantuku datang dan memijat suamiku.Aksinya itu benar-benar terlihat seperti seorang ahli pijat yang sudah profesional, baru beberapa gerakan saja suamiku sudah merasa nyaman dan mulai bersenandung.Bahkan, pisang milik suamiku pun mulai terlihat berdiri di balik celananya. Sejak suamiku mengalami kebutaan, Ini adalah pertama kalinya pisang milik suamiku bisa berdiri secara alami.Melihat pekerjaannya hampir selesai, menantuku pun menepuk-nepukku dan memberi isyarat kalau aku sudah bisa mula

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status